Filipi 1:6-11 - Empat Doa untuk Berkat Orang Percaya

Pengantar:

Dalam Filipi 1:6-11, Rasul Paulus mengungkapkan doa yang kuat dan penuh kasih untuk jemaat di Filipi. Surat ini ditulis dari penjara, tetapi meskipun dalam situasi yang sulit, hati Paulus dipenuhi dengan sukacita, keyakinan, dan pengharapan terhadap pekerjaan Allah yang sedang berlangsung di antara jemaat Filipi. Paulus tidak hanya berterima kasih atas dukungan mereka, tetapi juga berdoa untuk berkat dan pertumbuhan rohani mereka.
Filipi 1:6-11 - Empat Doa untuk Berkat Orang Percaya
Berikut adalah ayat dari Filipi 1:6-11:

"Aku sungguh yakin bahwa Ia yang telah memulai pekerjaan baik di antara kamu, Ia juga yang akan menyempurnakannya sampai hari Yesus Kristus. Sudah sepantasnya aku merasa seperti ini terhadap kamu karena kamu semua ada di hatiku. Baik ketika aku dipenjara maupun ketika aku memberikan pembelaan dan peneguhan akan Injil, kamu telah menjadi mitra bersamaku dalam anugerah Allah. Allah adalah saksiku, betapa aku merindukan kamu semua dalam kasih Yesus Kristus. Inilah doaku: Kiranya kasihmu semakin bertambah-tambah, dengan pengetahuan dan segala hikmat; sehingga kamu dapat memilih apa yang terbaik; supaya dirimu tulus dan tak bercacat pada hari Kristus; dan dipenuhi dengan buah-buah kebenaran yang datang melalui Kristus Yesus untuk kemuliaan dan pujian bagi Allah." (Filipi 1:6-11, AYT)

Dalam bagian ini, kita melihat empat doa utama Paulus yang dimohonkan bagi jemaat Filipi. Doa-doa ini juga memberikan wawasan yang sangat dalam tentang apa yang seharusnya menjadi fokus dalam doa kita bagi pertumbuhan rohani diri kita sendiri maupun orang lain.

1. Doa untuk Kasih yang Semakin Bertambah (Filipi 1:9)

"Inilah doaku: Kiranya kasihmu semakin bertambah-tambah, dengan pengetahuan dan segala hikmat."

Doa pertama Paulus adalah agar kasih jemaat Filipi semakin bertambah. Kasih adalah inti dari kehidupan Kristen. Dalam Yohanes 13:34-35, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa kasih di antara mereka akan menjadi tanda bahwa mereka adalah pengikut-Nya. Kasih ini tidak hanya berbicara tentang perasaan atau emosi, tetapi tentang tindakan dan komitmen untuk hidup dalam kehendak Allah.

Namun, Paulus tidak hanya berdoa agar kasih mereka bertambah secara umum, tetapi juga agar kasih itu disertai dengan "pengetahuan dan segala hikmat." Ini menunjukkan bahwa kasih Kristen tidak boleh bersifat buta atau hanya didasarkan pada perasaan, tetapi harus berakar dalam kebenaran dan pengetahuan akan kehendak Allah. Kasih yang murni harus didasarkan pada pengertian yang benar, dan pengertian ini datang dari firman Tuhan serta hikmat yang diberikan oleh Roh Kudus.

Kasih yang bertambah ini juga mencakup kasih kepada sesama. Seiring pertumbuhan rohani, orang percaya dipanggil untuk menunjukkan kasih yang semakin besar kepada saudara-saudari seiman, keluarga, teman, dan bahkan kepada musuh. Kasih yang penuh hikmat akan membantu kita untuk bertindak sesuai dengan kehendak Allah dalam setiap situasi.

2. Doa untuk Memilih yang Terbaik (Filipi 1:10)

"Sehingga kamu dapat memilih apa yang terbaik; supaya dirimu tulus dan tak bercacat pada hari Kristus;"

Doa Paulus yang kedua adalah agar jemaat Filipi dapat memilih apa yang terbaik. Dalam kehidupan Kristen, sering kali kita dihadapkan pada banyak pilihan. Tidak semua pilihan itu adalah antara yang baik dan yang buruk; kadang-kadang, kita harus memilih antara hal-hal yang baik, tetapi ada yang terbaik.

Paulus berdoa agar mereka memiliki kebijaksanaan untuk membuat keputusan yang benar, sehingga mereka bisa hidup dengan standar yang lebih tinggi, bukan hanya sekadar memenuhi persyaratan minimum dari kehidupan Kristen. Pilihan yang terbaik sering kali terkait dengan prioritas rohani, seperti lebih memilih untuk mengasihi, mengampuni, dan melayani daripada hanya memikirkan diri sendiri.

Selain itu, Paulus juga mengaitkan doa ini dengan kesiapan mereka untuk menyambut hari Kristus. "Hari Kristus" merujuk pada saat Yesus akan datang kembali untuk menghakimi dunia dan menyempurnakan segala sesuatu. Dalam terang hari yang mulia ini, Paulus ingin jemaat Filipi hidup dengan hati yang murni dan tulus, tanpa cacat atau cela. Ini adalah panggilan untuk hidup dalam kekudusan dan integritas, sesuai dengan standar kebenaran Allah.

3. Doa untuk Kehidupan yang Tulus dan Tak Bercacat (Filipi 1:10)

"Supaya dirimu tulus dan tak bercacat pada hari Kristus;"

Paulus berdoa agar jemaat Filipi memiliki hidup yang tulus dan tak bercacat. "Tulus" di sini bisa diartikan sebagai keikhlasan, ketulusan hati, dan kesungguhan dalam mengikuti Kristus tanpa kemunafikan. Paulus menginginkan agar mereka hidup dengan integritas yang nyata, di mana apa yang ada di hati sesuai dengan tindakan mereka.

Menjadi "tak bercacat" berarti hidup tanpa cela, artinya kehidupan yang kudus dan berkenan di hadapan Allah. Kehidupan semacam ini adalah hasil dari pekerjaan Roh Kudus dalam diri orang percaya, yang membantu mereka mengatasi dosa dan berjalan dalam kebenaran.

Paulus mengaitkan hidup yang tulus dan tak bercacat ini dengan persiapan menyambut hari Kristus. Ini berarti kehidupan orang percaya harus mencerminkan kekudusan yang Allah tuntut, bukan hanya sebagai bentuk ketaatan, tetapi juga sebagai respons terhadap kasih karunia yang telah mereka terima dalam Yesus Kristus.

4. Doa untuk Dipenuhi dengan Buah Kebenaran (Filipi 1:11)

"Dan dipenuhi dengan buah-buah kebenaran yang datang melalui Kristus Yesus untuk kemuliaan dan pujian bagi Allah."

Doa keempat Paulus adalah agar jemaat Filipi dipenuhi dengan buah-buah kebenaran. Buah-buah kebenaran merujuk pada tindakan dan karakter yang mencerminkan kehidupan yang benar di hadapan Allah. Dalam Galatia 5:22-23, Paulus menjelaskan tentang buah Roh, yang meliputi kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Semua karakter ini adalah hasil dari karya Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya.

Paulus menekankan bahwa buah-buah kebenaran ini hanya bisa datang melalui Yesus Kristus. Ini berarti, tidak ada seorang pun yang bisa menghasilkan buah kebenaran dengan kekuatannya sendiri. Hanya dengan hidup dalam hubungan yang erat dengan Kristus, orang percaya dapat menghasilkan buah yang memuliakan Allah.

Tujuan akhir dari buah kebenaran ini adalah untuk kemuliaan dan pujian bagi Allah. Hidup yang menghasilkan buah kebenaran adalah hidup yang membawa kemuliaan bagi Allah, yang menunjukkan kepada dunia betapa besar kasih dan kuasa-Nya yang bekerja dalam diri orang percaya.

Makna Doa-doa Paulus dalam Kehidupan Orang Percaya

Empat doa yang dipanjatkan oleh Paulus dalam Filipi 1:6-11 memberikan pelajaran penting bagi kita tentang apa yang seharusnya menjadi fokus utama dalam kehidupan rohani kita. Doa-doa ini mengingatkan kita bahwa pertumbuhan rohani adalah proses yang berkelanjutan dan bahwa Allah, yang telah memulai pekerjaan baik dalam diri kita, akan menyelesaikannya sampai pada hari kedatangan Kristus.

1. Pentingnya Pertumbuhan dalam Kasih

Pertumbuhan dalam kasih adalah inti dari kehidupan Kristen. Kasih yang semakin bertambah dengan pengetahuan dan hikmat adalah hasil dari hubungan yang erat dengan Allah. Kita dipanggil untuk hidup dalam kasih yang murni, yang tidak hanya didasarkan pada perasaan, tetapi juga pada kebenaran dan pengertian yang berasal dari Allah. Kasih yang demikian akan membawa kita untuk membuat keputusan yang tepat dalam hidup, yang memuliakan Tuhan.

2. Hidup dengan Tujuan yang Jelas

Doa Paulus agar kita dapat memilih yang terbaik menunjukkan bahwa hidup Kristen harus dijalani dengan tujuan yang jelas. Kita tidak hanya dipanggil untuk hidup secara moral baik, tetapi untuk hidup dengan visi surgawi, menantikan kedatangan Kristus dan mempersiapkan diri untuk hari itu. Kita harus membuat pilihan yang mencerminkan komitmen kita kepada Kristus dan memuliakan Dia dalam segala hal.

3. Mengejar Kekudusan dan Integritas

Hidup dalam kekudusan adalah panggilan bagi setiap orang percaya. Paulus mengingatkan kita bahwa kita dipanggil untuk hidup dengan tulus, tanpa kemunafikan, dan tanpa cacat di hadapan Allah. Ini adalah panggilan untuk mengejar kekudusan dan hidup dengan integritas, baik di hadapan Allah maupun sesama. Hidup yang seperti ini akan membawa kemuliaan bagi Allah dan menjadi kesaksian yang kuat bagi dunia.

4. Menghasilkan Buah yang Memuliakan Allah

Paulus berdoa agar hidup kita dipenuhi dengan buah-buah kebenaran yang datang melalui Yesus Kristus. Ini mengingatkan kita bahwa setiap perbuatan baik dan karakter yang kita tunjukkan bukan berasal dari kekuatan kita sendiri, melainkan dari hubungan kita dengan Kristus. Buah kebenaran yang kita hasilkan adalah bukti dari pekerjaan Roh Kudus dalam hidup kita, dan tujuan akhirnya adalah untuk membawa kemuliaan bagi Allah.

Kesimpulan

Filipi 1:6-11 menunjukkan empat doa yang Paulus panjatkan bagi jemaat Filipi, yang berfokus pada pertumbuhan dalam kasih, hikmat, kekudusan, dan kebenaran. Doa-doa ini memberikan panduan bagi kita tentang bagaimana kita harus hidup sebagai orang percaya yang terus bertumbuh dalam iman, mengarahkan hidup kita untuk memuliakan Tuhan. Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk terus mengejar kasih yang murni, hidup dengan integritas, membuat keputusan yang benar, dan menghasilkan buah kebenaran yang memuliakan Allah.

Catatan: Berdoalah mohon Roh Kudus memberikan pengertian ketika kita melakukan studi Alkitab

Next Post Previous Post