Karya Penebusan dalam Yohanes 1:12-13: Sebuah Tinjauan Teologis

Pendahuluan:

Yohanes 1:12-13 merupakan bagian penting dalam Injil Yohanes yang menyoroti aspek penting dari karya penebusan Yesus Kristus. Ayat-ayat ini berbunyi:

"Namun, mereka yang menerima Dia diberi-Nya kuasa untuk menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya kepada nama-Nya. Mereka lahir bukan dari darah atau keinginan daging, atau dari keinginan laki-laki, melainkan dari Allah."
Karya Penebusan dalam Yohanes 1:12-13: Sebuah Tinjauan Teologis
Melalui ayat-ayat ini, Yohanes memberikan gambaran yang mendalam tentang karya penebusan yang dilakukan oleh Yesus. Penebusan ini membawa manusia yang percaya kepada-Nya dari keadaan dosa menuju kehidupan baru sebagai anak-anak Allah. Artikel ini akan membahas secara mendalam karya penebusan yang dijelaskan dalam Yohanes 1:12-13 berdasarkan pandangan beberapa teolog terkemuka serta penerapan praktisnya bagi kehidupan orang percaya.

1. Kuasa Menjadi Anak-anak Allah: Penebusan melalui Penerimaan Kristus (Yohanes 1:12)

Ayat pertama dalam Yohanes 1:12 menegaskan bahwa mereka yang menerima Kristus diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah. Ini adalah pernyataan kuat tentang transformasi yang terjadi ketika seseorang percaya kepada Yesus. Mereka yang sebelumnya terpisah dari Allah karena dosa, sekarang diangkat menjadi anak-anak Allah.

John Stott, dalam bukunya Basic Christianity, menekankan bahwa penerimaan Kristus adalah kunci utama dalam mengalami penebusan. Menurut Stott, “menjadi anak Allah bukanlah hak alami yang dimiliki setiap orang, melainkan hadiah ilahi yang diberikan kepada mereka yang menerima Kristus dengan iman.” Penerimaan ini melibatkan iman yang tulus kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, yang memungkinkan transformasi dari status sebagai orang berdosa menjadi anak-anak Allah.

Teolog terkenal J.I. Packer, dalam Knowing God, juga menyoroti bahwa "kuasa" yang diberikan kepada orang yang percaya adalah kuasa yang mengubah status mereka di hadapan Allah. “Melalui karya penebusan Kristus, mereka yang percaya kepada-Nya dipindahkan dari status sebagai musuh Allah menjadi anak-anak yang terkasih.” Menurut Packer, ini adalah salah satu anugerah terbesar dari keselamatan, di mana orang percaya tidak hanya dibebaskan dari hukuman dosa, tetapi juga diberikan hak untuk menjadi anggota keluarga Allah yang kekal.

Lebih lanjut, R.C. Sproul dalam bukunya Chosen by God menekankan bahwa adopsi menjadi anak-anak Allah adalah hasil dari kasih karunia Allah yang diberikan kepada mereka yang percaya. “Penebusan membawa manusia kepada pengangkatan sebagai anak-anak Allah, dan ini adalah hak istimewa yang hanya diberikan kepada mereka yang dipanggil oleh-Nya.” Sproul menegaskan bahwa ini bukanlah hasil dari usaha manusia, melainkan karya penebusan Allah yang murni karena kasih dan rahmat-Nya.

2. Kelahiran Baru dari Allah: Pekerjaan Penebusan yang Bersifat Ilahi (Yohanes 1:13)

Yohanes 1:13 menambahkan bahwa mereka yang menerima Kristus lahir bukan dari darah atau keinginan daging, tetapi dari Allah. Ini menunjukkan bahwa penebusan tidak bisa dicapai oleh usaha manusia, melainkan merupakan karya supranatural dari Allah. Proses "kelahiran baru" atau kelahiran dari Allah adalah hasil dari intervensi ilahi.

Dalam The Gospel of John, F.F. Bruce menekankan bahwa kelahiran dari Allah menegaskan bahwa keselamatan adalah anugerah murni. Bruce menulis, “Manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri, karena keselamatan adalah pekerjaan Allah yang lahir dari kehendak-Nya, bukan usaha manusia.” Bagi Bruce, ini adalah pernyataan yang kuat tentang ketergantungan total manusia pada kasih karunia Allah untuk menerima hidup yang baru dan keselamatan.

Teolog klasik, seperti Agustinus, juga menyoroti konsep kelahiran baru dalam karya penebusan. Dalam Confessions, Agustinus menulis bahwa “kelahiran baru dari Allah adalah karya Roh Kudus yang memperbarui hati manusia, memberikan mereka kehidupan baru yang tidak bisa dicapai melalui usaha daging atau kehendak manusia.” Bagi Agustinus, kelahiran baru ini membawa manusia keluar dari dosa menuju kehidupan yang sepenuhnya baru, yang hanya mungkin melalui intervensi Roh Kudus.

Karl Barth dalam Church Dogmatics juga berbicara tentang kelahiran dari Allah sebagai karya Allah yang memberi kehidupan baru dan transformasi spiritual. Barth menekankan bahwa “manusia tidak dapat membuat dirinya lahir baru; kelahiran dari Allah adalah tindakan rahmat Allah yang memberi manusia kehidupan baru dalam Kristus.” Barth melihat kelahiran baru ini sebagai dasar dari seluruh kehidupan Kristen, yang memungkinkan orang percaya hidup dalam hubungan yang benar dengan Allah.

3. Karya Penebusan: Transisi dari Dosa kepada Hidup Baru

Yohanes 1:12-13 menunjukkan dengan jelas bahwa penebusan melalui Kristus membawa orang dari kehidupan dosa menuju kehidupan baru dalam relasi dengan Allah. Ini bukan sekadar perubahan status hukum di hadapan Allah, tetapi transformasi yang mendalam dalam identitas dan kehidupan orang percaya.

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menekankan bahwa karya penebusan ini adalah anugerah yang tidak dapat diperoleh melalui usaha manusia, tetapi hanya melalui karya Kristus. Calvin menulis, “Penebusan Kristus bukan hanya membebaskan kita dari dosa, tetapi juga membawa kita kepada kehidupan baru, di mana kita menjadi anak-anak Allah.” Bagi Calvin, menjadi anak-anak Allah bukan hanya status legal, tetapi juga hubungan pribadi yang dibentuk oleh anugerah Allah melalui kelahiran baru.

Dalam bukunya The Cost of Discipleship, Dietrich Bonhoeffer menekankan bahwa menerima Kristus dan mengalami kelahiran baru berarti memulai hidup baru yang penuh dengan ketaatan kepada Kristus. Bonhoeffer menulis, “Menjadi anak-anak Allah berarti hidup dalam persekutuan yang nyata dengan Allah, mengikuti perintah-perintah-Nya, dan mencerminkan karakter Kristus dalam hidup kita.” Karya penebusan tidak hanya membawa keselamatan, tetapi juga menuntut hidup yang mencerminkan kehidupan Kristus.

4. Penerapan Karya Penebusan dalam Kehidupan Orang Percaya

Yohanes 1:12-13 memberikan banyak penerapan praktis bagi kehidupan orang percaya. Menjadi anak-anak Allah melalui penebusan Kristus membawa tanggung jawab serta hak istimewa. Ada beberapa poin utama yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

  • Identitas Baru sebagai Anak Allah: Orang percaya yang telah menerima Kristus sekarang memiliki identitas baru sebagai anak-anak Allah. Ini adalah identitas yang memberi keamanan, pengharapan, dan kepastian bahwa mereka adalah bagian dari keluarga Allah. J.I. Packer dalam Knowing God menulis bahwa “hidup sebagai anak-anak Allah berarti hidup dalam hubungan yang penuh kasih dan ketergantungan kepada Bapa surgawi kita.” Orang Kristen dipanggil untuk hidup dalam keyakinan bahwa Allah mengasihi mereka sebagai Bapa dan memelihara mereka dalam setiap aspek kehidupan.

  • Kehidupan yang Diperbarui melalui Kelahiran Baru: Kelahiran dari Allah membawa perubahan total dalam kehidupan orang percaya. Mereka tidak lagi hidup dalam kedagingan atau mengikuti keinginan dosa, tetapi hidup dalam kuasa Roh Kudus yang memperbarui hati mereka setiap hari. Charles Spurgeon dalam All of Grace menekankan bahwa “kelahiran baru dari Allah adalah langkah pertama dalam perjalanan hidup Kristen, di mana hati diperbarui dan hidup dipimpin oleh Roh Kudus.” Orang percaya dipanggil untuk hidup dalam kekudusan dan menghindari dosa sebagai bukti dari kehidupan baru yang mereka terima dari Allah.

  • Hidup dalam Ketergantungan kepada Kasih Karunia Allah: Yohanes 1:13 menegaskan bahwa keselamatan dan kelahiran baru tidak berasal dari usaha manusia, melainkan dari kasih karunia Allah. Orang percaya dipanggil untuk hidup dalam ketergantungan penuh kepada Allah, menyadari bahwa semua yang mereka miliki dalam kehidupan rohani adalah hasil dari karya Allah. A.W. Tozer dalam The Pursuit of God menulis bahwa “hidup dalam ketergantungan kepada kasih karunia Allah adalah kunci untuk hidup yang penuh dengan sukacita dan damai sejahtera di tengah tantangan hidup.” Orang percaya tidak dapat hidup dalam kekuatan mereka sendiri, tetapi harus selalu bersandar pada kasih karunia yang diberikan oleh Allah.

  • Misi untuk Membawa Orang Lain kepada Karya Penebusan: Sebagai anak-anak Allah yang telah menerima karya penebusan, orang percaya dipanggil untuk menjadi saksi yang membawa orang lain kepada keselamatan dalam Kristus. Yesus memanggil semua orang percaya untuk membagikan Injil kepada dunia yang belum mengenal-Nya. John Piper dalam Let the Nations Be Glad! menekankan bahwa “mereka yang telah menerima anugerah penebusan dipanggil untuk membagikan terang Kristus kepada dunia yang gelap.” Penerapan dari karya penebusan adalah hidup sebagai saksi yang setia, mengarahkan orang kepada kasih karunia Allah yang menyelamatkan.

Kesimpulan

Yohanes 1:12-13 menekankan aspek penting dari karya penebusan Yesus Kristus. Mereka yang menerima Kristus diberikan kuasa untuk menjadi anak-anak Allah, mengalami kelahiran baru yang berasal dari Allah, bukan dari usaha manusia. Karya penebusan ini membawa manusia keluar dari kehidupan dosa dan memulai hidup baru dalam persekutuan dengan Allah. Teolog-teolog seperti John Stott, J.I. Packer, John Calvin, dan lainnya menegaskan bahwa keselamatan melalui Kristus adalah transformasi total yang melibatkan status, identitas, dan kehidupan orang percaya.

Penerapan praktis dari karya penebusan ini adalah hidup sebagai anak-anak Allah yang diperbarui, yang hidup dalam ketergantungan kepada kasih karunia-Nya dan berkomitmen untuk mengikuti Kristus dalam setiap aspek kehidupan. Orang percaya juga dipanggil untuk membagikan kabar baik tentang karya penebusan ini kepada dunia, membawa orang lain kepada terang dan hidup yang hanya dapat ditemukan di dalam Yesus Kristus. Penebusan melalui Kristus tidak hanya menyelamatkan dari dosa, tetapi juga memberi kehidupan yang baru, penuh pengharapan, dan kekal.

Next Post Previous Post