Pekerjaan Yesus: Kesaksian dari Karya-Nya Sendiri (Yohanes 5:36)
Pendahuluan:
Yohanes 5:36 mencatat sebuah pernyataan Yesus yang sangat signifikan tentang otoritas dan identitas-Nya:
Dalam konteks ini, Yesus sedang berbicara kepada orang-orang Yahudi yang mempertanyakan otoritas-Nya sebagai Anak Allah. Ia menyatakan bahwa pekerjaan yang Ia lakukan adalah bukti nyata bahwa Ia diutus oleh Bapa. Pernyataan ini membuka pintu bagi kita untuk menyelidiki lebih dalam mengenai "pekerjaan-Nya," yang tidak hanya mengacu pada mukjizat-Nya, tetapi juga mencakup seluruh misi dan tujuan hidup-Nya."Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting daripada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku." (TB)
Artikel ini akan mengupas Yohanes 5:36 dengan pandangan dari berbagai teolog, menjelaskan bagaimana pekerjaan Yesus menjadi kesaksian tentang diri-Nya, dan bagaimana hal ini relevan bagi orang percaya masa kini.
Konteks Yohanes 5:36
Untuk memahami ayat ini dengan benar, kita perlu melihat konteks pasal 5. Pasal ini dimulai dengan mukjizat penyembuhan seorang yang lumpuh di kolam Betesda (Yohanes 5:1-15). Setelah mukjizat itu, Yesus menghadapi kritik keras dari orang-orang Yahudi karena Ia melakukannya pada hari Sabat. Dalam dialog berikutnya (Yohanes 5:16-47), Yesus menjelaskan otoritas-Nya sebagai Anak Allah dan bagaimana pekerjaan-Nya membuktikan klaim ini.
Leon Morris, seorang teolog terkenal, menjelaskan bahwa konteks Yohanes 5 adalah tentang pengakuan Yesus sebagai Anak Allah dan otoritas yang diberikan kepada-Nya oleh Bapa. Mukjizat-mukjizat-Nya adalah bagian dari kesaksian yang lebih besar tentang misi penyelamatan-Nya.
1. Pekerjaan Yesus sebagai Bukti Kesaksian
Yesus menyatakan bahwa pekerjaan-Nya adalah kesaksian yang lebih besar daripada kesaksian Yohanes Pembaptis. Dalam Perjanjian Baru, Yohanes Pembaptis dipandang sebagai seorang saksi utama yang mempersiapkan jalan bagi Yesus. Namun, Yesus menunjukkan bahwa pekerjaan-Nya, yang diberikan oleh Bapa, memiliki bobot yang lebih besar.
Kesaksian Mukjizat
Pekerjaan Yesus sering kali diidentifikasi melalui mukjizat-mukjizat yang Ia lakukan, seperti menyembuhkan orang sakit, memberi makan orang banyak, dan membangkitkan orang mati. William Hendriksen, dalam Exposition of the Gospel of John, menjelaskan bahwa mukjizat-mukjizat ini bukan hanya tindakan belas kasihan, tetapi juga tanda-tanda ilahi yang menunjuk kepada siapa Yesus sebenarnya.
Hendriksen menulis, "Setiap mukjizat adalah sebuah deklarasi yang kuat bahwa Yesus adalah Mesias yang diutus Allah." Mukjizat-mukjizat ini bukan sekadar aksi spektakuler, melainkan bagian dari pekerjaan-Nya untuk menyatakan kasih, kuasa, dan kehadiran Allah.
Kesaksian dalam Pengajaran-Nya
Selain mukjizat, pengajaran Yesus juga merupakan bagian penting dari pekerjaan-Nya. Ia mengajarkan kebenaran yang mendalam tentang Kerajaan Allah, pengampunan dosa, dan kehidupan kekal. Dalam Yohanes 6:63, Yesus berkata, "Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup." Melalui pengajaran-Nya, Yesus menunjukkan otoritas-Nya sebagai Anak Allah.
D.A. Carson, seorang teolog Perjanjian Baru, menekankan bahwa pekerjaan Yesus meliputi seluruh pelayanan-Nya: pengajaran, mukjizat, dan akhirnya, kematian serta kebangkitan-Nya. Semua ini adalah bukti bahwa Ia diutus oleh Bapa.
2. Pekerjaan Yesus sebagai Misi Ilahi
Yesus menyebut bahwa pekerjaan yang Ia lakukan adalah pekerjaan yang diberikan oleh Bapa. Hal ini menunjukkan bahwa misi-Nya bukanlah inisiatif manusia, tetapi berasal dari Allah sendiri.
Keselarasan dengan Kehendak Bapa
Yesus selalu menekankan bahwa Ia melakukan apa yang dikehendaki oleh Bapa. Dalam Yohanes 4:34, Ia berkata, "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya." Hal ini menunjukkan dedikasi Yesus untuk melaksanakan misi yang telah dirancang oleh Allah.
Menurut teolog Karl Barth, keselarasan antara Yesus dan Bapa adalah inti dari pekerjaan Yesus. Barth menulis bahwa melalui pekerjaan-Nya, Yesus memperlihatkan kasih Allah kepada dunia dan menggenapi rencana keselamatan-Nya.
Pekerjaan Penebusan
Pekerjaan Yesus tidak hanya mencakup pelayanan-Nya selama di bumi, tetapi juga mencapai klimaks dalam kematian dan kebangkitan-Nya. Di kayu salib, Yesus menyelesaikan pekerjaan penebusan dosa umat manusia. Dalam Yohanes 19:30, Ia berkata, "Sudah selesai," menandakan bahwa pekerjaan-Nya telah mencapai tujuan akhirnya.
Teolog John Stott dalam bukunya The Cross of Christ menulis bahwa salib adalah pusat dari pekerjaan Yesus. "Segala sesuatu yang Yesus lakukan mengarah pada salib, karena di sana kasih Allah dan keadilan Allah bertemu," tulis Stott.
3. Kesaksian Pekerjaan Yesus bagi Orang Percaya
Pekerjaan Yesus bukan hanya menjadi bukti identitas-Nya sebagai Anak Allah, tetapi juga menjadi teladan dan pengharapan bagi orang percaya.
Panggilan untuk Mengikuti Pekerjaan-Nya
Yesus mengundang murid-murid-Nya untuk mengambil bagian dalam pekerjaan-Nya. Dalam Yohanes 14:12, Ia berkata, "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu." Hal ini menegaskan bahwa orang percaya dipanggil untuk melanjutkan misi Yesus di dunia.
Teolog N.T. Wright menekankan bahwa orang percaya tidak hanya dipanggil untuk menjadi penerima pekerjaan Yesus, tetapi juga untuk menjadi pelaku pekerjaan itu dalam kehidupan mereka. "Kita dipanggil untuk menjadi duta-duta Kristus, membawa kasih dan kebenaran-Nya ke dunia yang membutuhkan," kata Wright.
Pengharapan dalam Karya Penebusan
Pekerjaan Yesus memberikan pengharapan yang kuat bagi orang percaya. Karena Yesus telah menyelesaikan pekerjaan penebusan, mereka yang percaya kepada-Nya memiliki jaminan kehidupan kekal. Pengharapan ini menjadi dasar bagi iman dan pengabdian mereka kepada Allah.
Relevansi bagi Orang Percaya Masa Kini
Kesaksian pekerjaan Yesus memiliki relevansi yang mendalam bagi kehidupan orang Kristen di zaman modern. Berikut adalah beberapa aplikasi praktisnya:
- Iman yang Teguh: Kesaksian pekerjaan Yesus memperkuat iman orang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang diutus untuk menyelamatkan dunia.
- Pelayanan yang Setia: Orang percaya dipanggil untuk melanjutkan pekerjaan Yesus dengan melayani sesama, menyebarkan Injil, dan hidup sesuai dengan ajaran-Nya.
- Pengharapan yang Kekal: Karya penebusan Yesus memberikan pengharapan yang tak tergoyahkan bahwa Allah memegang kendali atas masa depan mereka.
Kesimpulan
Yohanes 5:36 menunjukkan bagaimana pekerjaan Yesus menjadi kesaksian yang kuat tentang identitas dan misi-Nya sebagai Anak Allah. Mukjizat-mukjizat-Nya, pengajaran-Nya, dan khususnya karya penebusan-Nya di kayu salib, semua menunjukkan bahwa Ia diutus oleh Bapa untuk membawa keselamatan kepada dunia.
Bagi orang percaya, pekerjaan Yesus bukan hanya menjadi bukti tentang siapa Dia, tetapi juga menjadi undangan untuk mengambil bagian dalam misi-Nya. Dengan hidup dalam terang pekerjaan-Nya, orang Kristen dapat menemukan tujuan, pengharapan, dan kekuatan untuk menjalani kehidupan yang memuliakan Allah.
Berdoalah agar kita dapat memahami dan mengambil bagian dalam pekerjaan-Nya, sehingga hidup kita menjadi kesaksian yang memuliakan nama-Nya.