Respon Para Gembala: Lukas 2:15

 Pendahuluan:

Lukas 2:15 adalah bagian penting dari narasi kelahiran Yesus yang menggambarkan respon para gembala setelah menerima berita dari malaikat tentang kelahiran Sang Juruselamat. Ayat ini menunjukkan bagaimana mereka merespons pesan ilahi dengan iman dan tindakan yang segera:
“Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: ‘Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.’”

Respon Para Gembala: Lukas 2:15
Narasi ini tidak hanya mencerminkan iman para gembala, tetapi juga menjadi simbol dari undangan universal Allah kepada semua manusia untuk datang kepada Yesus, terlepas dari latar belakang atau status sosial mereka. Artikel ini akan menganalisis Lukas 2:15 secara mendalam, membahas konteksnya, pandangan para teolog, dan relevansinya bagi kehidupan orang percaya.

Konteks Lukas 2:15

1. Latar Belakang Narasi

Konteks Lukas 2:15 dimulai dengan peristiwa kelahiran Yesus di Betlehem. Malaikat menyampaikan kabar gembira kepada para gembala, yang berada di padang menjaga kawanan domba mereka pada malam hari (Lukas 2:8-12). Kabar ini disertai dengan paduan suara malaikat yang memuliakan Allah (Lukas 2:13-14).

Setelah malaikat-malaikat itu kembali ke sorga, para gembala segera memutuskan untuk pergi ke Betlehem. Respons mereka yang cepat menunjukkan iman dan kerinduan untuk menyaksikan apa yang telah Allah nyatakan kepada mereka.

2. Posisi Gembala dalam Masyarakat

Dalam budaya Yahudi pada abad pertama, gembala sering dianggap sebagai kelompok yang rendah statusnya. Namun, Allah memilih untuk menyampaikan berita kelahiran Yesus pertama-tama kepada mereka, menunjukkan inklusivitas Injil dan kasih Allah bagi semua orang.

Analisis Ayat Lukas 2:15

1. “Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga”

Bagian ini menunjukkan transisi dari pengalaman supranatural ke realitas duniawi. Setelah malaikat-malaikat kembali ke sorga, tanggung jawab untuk merespons berita tersebut berada sepenuhnya di tangan para gembala.

Pandangan Teologis:

  • Leon Morris mencatat bahwa kembalinya malaikat ke sorga menandakan bahwa misi mereka telah selesai. Kini, giliran manusia untuk merespons kabar yang telah disampaikan.
  • William Barclay menambahkan bahwa peristiwa ini menggambarkan bagaimana Allah menggunakan sarana yang luar biasa untuk menjangkau manusia biasa, tetapi tanggapan manusia tetap diperlukan.

Makna Teologis:
Bagian ini mengingatkan kita bahwa Allah memberikan undangan kepada semua orang untuk merespons panggilan-Nya. Respons terhadap berita Injil adalah tanggung jawab pribadi setiap individu.

2. “Gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain”

Para gembala menunjukkan sikap kolaboratif dalam memutuskan untuk pergi ke Betlehem. Hal ini menunjukkan iman kolektif mereka dan dorongan untuk bertindak bersama.

Pandangan Teologis:

  • John Stott menyatakan bahwa tindakan kolektif para gembala mencerminkan semangat kebersamaan dalam merespons panggilan Allah. Mereka saling mendorong untuk bertindak berdasarkan iman.
  • R.C. Sproul menekankan bahwa pengakuan kolektif mereka menunjukkan bahwa kabar Injil tidak hanya bersifat pribadi, tetapi juga komunitas.

Makna Teologis:
Bagian ini mengajarkan pentingnya dukungan komunitas dalam perjalanan iman. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk saling menguatkan dalam merespons panggilan Allah.

3. “Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana”

Para gembala menunjukkan kerinduan untuk menyaksikan penggenapan janji Allah. Frasa ini menyoroti tindakan iman mereka, di mana mereka memutuskan untuk segera pergi tanpa keraguan.

Pandangan Teologis:

  • Craig Keener mencatat bahwa keputusan para gembala untuk pergi menunjukkan sikap iman yang aktif. Mereka tidak hanya menerima berita itu secara pasif, tetapi juga bertindak untuk melihatnya secara langsung.
  • Dietrich Bonhoeffer menulis bahwa tindakan para gembala adalah simbol dari panggilan Allah kepada manusia untuk datang kepada Kristus, yang memerlukan langkah iman yang nyata.

Makna Teologis:
Bagian ini mengajarkan bahwa iman sejati memerlukan tindakan. Menanggapi panggilan Allah harus disertai dengan langkah nyata menuju-Nya.

4. “Seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita”

Para gembala mengakui bahwa kabar yang mereka terima adalah pesan langsung dari Tuhan melalui malaikat. Ini menunjukkan keyakinan mereka terhadap otoritas ilahi dari pesan tersebut.

Pandangan Teologis:

  • F.F. Bruce menegaskan bahwa pengakuan para gembala tentang Tuhan sebagai sumber berita tersebut menunjukkan iman mereka kepada Allah yang setia.
  • John MacArthur menekankan bahwa para gembala memahami bahwa apa yang mereka dengar adalah bagian dari rencana penyelamatan Allah bagi umat manusia.

Makna Teologis:
Pengakuan ini mengajarkan bahwa firman Allah adalah sumber kebenaran yang harus dipercaya sepenuhnya. Respon iman harus didasarkan pada keyakinan terhadap otoritas firman-Nya.

Makna Teologis Lukas 2:15

1. Allah Mengundang Semua Orang untuk Datang kepada Kristus

Pilihan Allah untuk pertama-tama menyampaikan berita kelahiran Yesus kepada para gembala menunjukkan bahwa Injil tersedia bagi semua orang, terlepas dari status sosial mereka.

Referensi Alkitab Lain: Dalam Matius 11:28, Yesus berkata: “Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.”

2. Respon Iman yang Aktif

Para gembala tidak hanya mendengar kabar tersebut, tetapi juga segera bertindak untuk melihat penggenapannya.

Referensi Alkitab Lain: Dalam Yakobus 2:17, Yakobus menulis: “Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.”

3. Kesetiaan Allah dalam Menggenapi Janji-Nya

Kelahiran Yesus adalah penggenapan janji Allah tentang kedatangan Mesias, seperti yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama.

Referensi Alkitab Lain: Dalam Yesaya 9:6, nubuat tentang kelahiran Mesias ditegaskan:“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahu-Nya, dan nama-Nya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.”

Relevansi Lukas 2:15 bagi Kehidupan Kristen

1. Merespons Panggilan Allah dengan Iman dan Tindakan

Seperti para gembala, kita dipanggil untuk merespons panggilan Allah dengan tindakan yang nyata, bukan hanya dengan mendengar atau percaya secara pasif.

Aplikasi:

  • Ambil langkah iman yang konkret untuk mengikuti panggilan Allah dalam hidup Anda.
  • Jadikan pengenalan akan Kristus sebagai prioritas utama.

2. Menyaksikan Karya Allah Bersama Komunitas Iman

Para gembala bekerja sama untuk merespons berita malaikat. Ini mengingatkan kita tentang pentingnya komunitas iman dalam perjalanan spiritual.

Aplikasi:

  • Bergabunglah dengan komunitas yang mendukung pertumbuhan iman Anda.
  • Saling mendorong dan menguatkan dalam menjalani panggilan Allah.

3. Mengandalkan Firman Allah sebagai Dasar Iman

Para gembala bertindak berdasarkan apa yang diberitahukan Tuhan kepada mereka. Kita juga dipanggil untuk mempercayai firman Allah sebagai panduan hidup.

Aplikasi:

  • Bacalah firman Allah setiap hari untuk memperkuat iman Anda.
  • Hidup sesuai dengan kebenaran yang dinyatakan dalam firman-Nya.

Kesimpulan

Lukas 2:15 adalah gambaran indah tentang respon iman yang aktif terhadap panggilan Allah. Para gembala menjadi teladan bagaimana manusia dapat merespons berita Injil dengan iman, tindakan, dan pengakuan terhadap otoritas Allah.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menanggapi panggilan Allah dengan segera, hidup dalam komunitas iman, dan mempercayai firman-Nya sebagai sumber kebenaran. “Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.” (Lukas 2:15).

Next Post Previous Post