Dampak Dosa dan Pemulihan dalam Kristus
Pengantar:
"Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka." (Kejadian 1:27)
Manusia diciptakan sebagai gambar Allah, sebuah konsep yang menjadi inti dari identitas dan tujuan keberadaan manusia. Namun, dosa yang masuk ke dalam dunia melalui kejatuhan Adam dan Hawa membawa dampak besar terhadap hubungan manusia dengan Allah, sesama, dan dunia ciptaan. Dalam teologi Reformed, dampak dosa dipahami tidak hanya sebagai kerusakan moral tetapi juga sebagai perusakan menyeluruh terhadap aspek manusia sebagai gambar Allah. Artikel ini akan membahas makna manusia sebagai gambar Allah, dampak dosa terhadap gambar itu, dan bagaimana Kristus memulihkan gambar Allah dalam diri manusia.
1. Manusia sebagai Gambar Allah: Makna dan Tujuan
a. Gambar Allah dalam Penciptaan
Dalam Kejadian 1:26-27, Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya. Gambar Allah (imago Dei) mencakup kemampuan manusia untuk merefleksikan karakter Allah dalam aspek moral, intelektual, relasional, dan fungsional.
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menjelaskan bahwa manusia sebagai gambar Allah diciptakan untuk memuliakan Allah dan menikmati persekutuan dengan-Nya. Gambar Allah memberi manusia status istimewa di antara semua ciptaan, menjadikannya wakil Allah di bumi.
b. Tanggung Jawab Manusia sebagai Gambar Allah
Manusia diberi mandat budaya dalam Kejadian 1:28:"Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: 'Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.’"
Herman Bavinck mencatat bahwa tanggung jawab manusia sebagai gambar Allah adalah untuk mengelola ciptaan dengan hikmat, keadilan, dan kasih, sebagaimana Allah sendiri melakukannya.
c. Relasi dengan Allah, Sesama, dan Dunia
Sebagai gambar Allah, manusia dirancang untuk hidup dalam hubungan yang harmonis dengan Allah, sesama manusia, dan dunia ciptaan. Relasi ini mencerminkan kasih, keadilan, dan kebenaran yang merupakan sifat Allah.
2. Dampak Dosa terhadap Gambar Allah
a. Kerusakan Akibat Kejatuhan
Dosa memasuki dunia melalui ketidaktaatan Adam dan Hawa dalam Kejadian 3. Dosa membawa kerusakan yang meluas terhadap gambar Allah dalam manusia. Dalam Roma 5:12, Paulus menulis:
"Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa."
John Calvin menjelaskan bahwa dosa tidak menghapus gambar Allah sepenuhnya, tetapi merusaknya sehingga manusia tidak lagi mampu merefleksikan Allah secara sempurna.
b. Kerusakan Moral dan Spiritual
Dosa merusak aspek moral dan spiritual manusia, membuatnya cenderung kepada kejahatan daripada kebenaran. Dalam Yeremia 17:9, dikatakan:"Betapa liciknya hati, lebih licik dari segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?"
R. C. Sproul menegaskan bahwa dosa membawa kematian rohani, yaitu keterpisahan dari Allah yang adalah sumber kehidupan dan kebenaran. Akibatnya, manusia tidak lagi mampu hidup dalam hubungan yang benar dengan Allah tanpa anugerah-Nya.
c. Kerusakan Relasional
Dosa juga merusak hubungan manusia dengan sesama. Dalam Kejadian 4, pembunuhan Habel oleh Kain menunjukkan bagaimana dosa menciptakan konflik, kebencian, dan ketidakadilan.
Herman Bavinck mencatat bahwa dosa membuat manusia cenderung mementingkan diri sendiri dan tidak lagi mencerminkan kasih Allah dalam hubungan mereka dengan orang lain.
d. Kerusakan Fungsional
Manusia sebagai gambar Allah diberi mandat untuk mengelola dunia ciptaan, tetapi dosa membuat manusia menggunakan kuasa itu dengan cara yang merusak. Dalam Roma 8:20-21, Paulus menulis:
"Karena seluruh ciptaan telah ditaklukkan kepada kesia-siaan... tetapi dalam pengharapan bahwa ciptaan itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan."
Dosa membuat manusia mengeksploitasi ciptaan, alih-alih mengelolanya untuk kemuliaan Allah.
3. Kristus sebagai Gambar Allah yang Sempurna
a. Kristus sebagai Teladan Gambar Allah
Yesus Kristus adalah gambar Allah yang sempurna. Dalam Kolose 1:15, Paulus berkata:"Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan."
John Calvin menjelaskan bahwa Kristus tidak hanya menunjukkan bagaimana gambar Allah seharusnya tercermin dalam manusia, tetapi juga menjadi sumber pemulihan bagi gambar Allah yang telah rusak oleh dosa.
b. Penebusan melalui Salib
Melalui karya penebusan-Nya di salib, Kristus memulihkan hubungan manusia dengan Allah. Dalam Roma 5:19, Paulus menulis:"Sebab sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar."
Herman Bavinck mencatat bahwa melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Kristus mengalahkan kuasa dosa dan membuka jalan bagi pemulihan gambar Allah dalam manusia.
c. Transformasi oleh Roh Kudus
Pemulihan gambar Allah dalam manusia dilakukan oleh Roh Kudus melalui proses pengudusan. Dalam 2 Korintus 3:18, Paulus menulis:"Kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan... kita sedang diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar."
R. C. Sproul menekankan bahwa transformasi ini adalah pekerjaan Allah yang berdaulat, yang mengubah hati dan pikiran manusia untuk menjadi serupa dengan Kristus.
4. Implikasi Pemulihan Gambar Allah dalam Kehidupan Kristen
a. Hidup dalam Kekudusan
Sebagai gambar Allah yang telah dipulihkan oleh Kristus, orang percaya dipanggil untuk hidup dalam kekudusan. Dalam 1 Petrus 1:15-16, Petrus berkata:"Hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu, sama seperti Dia yang memanggil kamu adalah kudus."
John Calvin menekankan bahwa hidup kudus adalah respons wajar dari orang yang telah menerima kasih karunia Allah.
b. Mencerminkan Kasih Allah
Orang percaya dipanggil untuk mencerminkan kasih Allah dalam hubungan mereka dengan sesama. Dalam Yohanes 13:34-35, Yesus berkata:"Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu."
Herman Bavinck mencatat bahwa kasih adalah inti dari gambar Allah, dan orang percaya harus menunjukkan kasih ini dalam semua aspek kehidupan mereka.
c. Mengelola Ciptaan dengan Bertanggung Jawab
Pemulihan gambar Allah juga berarti mengelola dunia ciptaan dengan hikmat dan kasih. Dalam Kejadian 2:15, manusia diberi tugas untuk "mengusahakan dan memelihara" taman Eden.
R. C. Sproul menekankan bahwa orang percaya harus menjalankan mandat budaya mereka dengan cara yang memuliakan Allah dan membawa berkat bagi dunia.
5. Pengharapan dalam Pemulihan yang Sempurna
a. Pemulihan Akhir di Langit dan Bumi yang Baru
Pemulihan gambar Allah akan mencapai kesempurnaan dalam langit dan bumi yang baru. Dalam Wahyu 21:3-4, Yohanes menggambarkan:"Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia, dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka... maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita."
John Calvin menjelaskan bahwa pengharapan ini memberikan kekuatan bagi orang percaya untuk bertahan dalam pergumulan melawan dosa dan hidup untuk kemuliaan Allah.
b. Transformasi yang Kekal
Dalam 1 Yohanes 3:2, Yohanes menulis:"Sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia."
Herman Bavinck mencatat bahwa pada akhirnya, gambar Allah dalam manusia akan dipulihkan sepenuhnya, sehingga umat Allah dapat menikmati persekutuan kekal dengan-Nya.
Kesimpulan: Dampak Dosa dan Pemulihan dalam Kristus
Dosa telah membawa kerusakan besar terhadap manusia sebagai gambar Allah, mencakup kerusakan moral, spiritual, relasional, dan fungsional. Namun, dalam teologi Reformed, ada pengharapan yang pasti bahwa gambar Allah dalam manusia dipulihkan melalui karya penebusan Yesus Kristus dan pekerjaan Roh Kudus.
Sebagaimana Roma 8:29 menegaskan:"Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya."
"Segala kemuliaan bagi Allah yang telah memulihkan gambar-Nya dalam umat-Nya melalui Kristus, sehingga mereka dapat hidup untuk memuliakan-Nya sekarang dan selama-lamanya."