Elohim: Allah yang Mahakuasa dan Mahamulia

Elohim: Allah yang Mahakuasa dan Mahamulia

Pendahuluan:

Nama Elohim adalah salah satu nama Allah yang paling sering digunakan dalam Alkitab, terutama dalam Perjanjian Lama. Nama ini pertama kali muncul dalam Kejadian 1:1: "Pada mulanya Allah (Elohim) menciptakan langit dan bumi." Sebagai nama Allah, Elohim menekankan kuasa-Nya yang tidak terbatas, otoritas-Nya sebagai Pencipta, dan kemuliaan-Nya yang memenuhi seluruh ciptaan.

Dalam tradisi teologi Reformed, nama Elohim mencerminkan keagungan Allah yang melampaui pemahaman manusia. Nama ini juga mengungkapkan aspek Trinitarian dari keberadaan Allah, karena kata Elohim dalam bahasa Ibrani memiliki bentuk jamak tetapi sering digunakan dengan kata kerja tunggal. Artikel ini akan membahas makna mendalam dari nama Elohim berdasarkan Alkitab, dengan perspektif dari para pakar teologi Reformed.

Definisi dan Makna Nama Elohim

1. Arti Nama Elohim

  • Elohim berasal dari akar kata Ibrani El, yang berarti "Allah" atau "Yang Maha Kuat."
  • Bentuk jamak dari kata ini (Elohim) sering digunakan untuk menunjukkan keagungan, kuasa, dan kekudusan Allah.

Nama ini digunakan lebih dari 2.500 kali dalam Alkitab, terutama untuk merujuk kepada Allah sebagai Pencipta, Pemelihara, dan Hakim.

2. Aspek Trinitarian dari Elohim

Kendati Elohim memiliki bentuk jamak, ia sering digunakan dengan kata kerja tunggal, menegaskan keesaan Allah. Namun, bentuk jamaknya dapat dipahami sebagai petunjuk awal tentang keberadaan Allah Tritunggal, yang lebih jelas dinyatakan dalam Perjanjian Baru.

Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menulis bahwa penggunaan bentuk jamak dalam nama Elohim mencerminkan kekayaan dan kompleksitas keberadaan Allah yang melampaui pengertian manusia, sementara tetap mempertahankan kesatuan-Nya.

Eksposisi Ayat tentang Elohim

1. Kejadian 1:1 – Elohim Sebagai Pencipta

"Pada mulanya Allah (Elohim) menciptakan langit dan bumi."

Ayat ini adalah pernyataan pertama dalam Alkitab tentang Allah sebagai Pencipta segala sesuatu. Sebagai Elohim, Allah menunjukkan kuasa-Nya yang tak terbatas dengan menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan (ex nihilo).

Pandangan Reformed:

  • John Calvin menulis bahwa nama Elohim dalam konteks penciptaan menunjukkan kuasa ilahi yang bekerja tanpa batas, menciptakan dunia yang teratur dan sempurna untuk memuliakan nama-Nya.
  • Jonathan Edwards menekankan bahwa ciptaan adalah ekspresi kemuliaan Allah. Sebagai Elohim, Allah menciptakan dunia untuk menjadi panggung di mana keindahan dan kebesaran-Nya dinyatakan.

2. Mazmur 19:1 – Elohim yang Dimuliakan dalam Ciptaan

"Langit menceritakan kemuliaan Allah (Elohim), dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya."

Ayat ini menekankan bahwa ciptaan adalah saksi yang terus-menerus memuliakan Allah. Sebagai Elohim, Allah bukan hanya pencipta, tetapi juga pemelihara yang terus bekerja dalam ciptaan-Nya.

Pandangan Reformed:

  • Herman Bavinck menulis bahwa ciptaan tidak hanya menunjukkan kuasa Allah tetapi juga kasih setia-Nya yang menopang segala sesuatu.
  • R.C. Sproul dalam The Holiness of God menyatakan bahwa keindahan dan keteraturan alam adalah refleksi dari karakter Allah yang kudus dan mahakuasa.

3. Kejadian 17:7 – Elohim sebagai Allah Perjanjian

"Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu."

Sebagai Elohim, Allah menunjukkan diri-Nya sebagai Pribadi yang berjanji untuk setia kepada umat-Nya. Dalam konteks ini, nama Elohim mengungkapkan kesetiaan Allah yang kekal dalam hubungan perjanjian-Nya.

Pandangan Reformed:

  • John Owen menulis bahwa nama Elohim dalam konteks perjanjian menunjukkan kasih karunia Allah yang memilih umat-Nya bukan karena kelebihan mereka, tetapi karena anugerah-Nya semata.
  • Herman Bavinck menyatakan bahwa perjanjian Allah dengan Abraham adalah pengingat bahwa keselamatan adalah karya Allah yang sepenuhnya berdasarkan kasih karunia-Nya.

4. Mazmur 46:10 – Elohim sebagai Allah yang Berdaulat

"Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah (Elohim); Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!"

Mazmur ini menekankan kedaulatan Allah sebagai Elohim yang memerintah atas seluruh bangsa dan alam semesta. Dalam situasi apa pun, umat Allah diingatkan untuk percaya pada kuasa dan kedaulatan-Nya.

Pandangan Reformed:

  • R.C. Sproul menulis bahwa nama Elohim dalam Mazmur ini menegaskan kedaulatan Allah yang absolut. Dia adalah Raja yang memerintah atas sejarah dan memastikan bahwa tujuan-Nya tercapai.
  • Jonathan Edwards menekankan bahwa umat percaya dapat hidup dengan tenang di tengah kekacauan dunia karena Allah sebagai Elohim berkuasa penuh atas segala sesuatu.

Aspek Teologis dari Elohim

1. Elohim sebagai Pencipta

Sebagai Elohim, Allah adalah sumber segala sesuatu. Penciptaan dunia adalah tindakan Allah yang menunjukkan kekuatan dan kebijaksanaan-Nya.

Roma 1:20:
"Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat terlihat dari karya-Nya sejak dunia dijadikan, sehingga mereka tidak dapat berdalih."

Pandangan Reformed:

  • Calvin menulis bahwa seluruh ciptaan adalah "teater kemuliaan Allah," yang dirancang untuk menunjukkan kebesaran-Nya kepada umat manusia.
  • Bavinck menyatakan bahwa Allah sebagai Elohim tidak hanya menciptakan dunia, tetapi juga memelihara dan menuntunnya menuju tujuan akhir yang telah Dia tetapkan.

2. Elohim sebagai Allah Perjanjian

Sebagai Elohim, Allah mengikat diri-Nya dalam perjanjian dengan umat-Nya. Hubungan ini menunjukkan bahwa Allah adalah Pribadi yang setia dan penuh kasih.

Ibrani 13:20:
"Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita."

Pandangan Reformed:

  • Herman Bavinck menekankan bahwa perjanjian Allah dengan umat-Nya adalah karya kasih karunia. Sebagai Elohim, Allah yang berkuasa memilih untuk menyatakan diri-Nya dalam hubungan perjanjian dengan manusia.
  • Jonathan Edwards menulis bahwa perjanjian Allah menunjukkan kasih-Nya yang tidak terbatas dan keinginan-Nya untuk menyelamatkan umat-Nya.

3. Elohim sebagai Hakim yang Adil

Sebagai Elohim, Allah adalah Hakim yang memerintah dengan keadilan sempurna. Dia memegang kuasa atas hidup dan mati, memberikan ganjaran kepada yang benar dan hukuman kepada yang jahat.

Mazmur 96:13:
"Sebab Ia datang, Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya."

Pandangan Reformed:

  • R.C. Sproul menulis bahwa Allah sebagai Hakim adalah pengingat bahwa umat manusia bertanggung jawab kepada-Nya atas segala perbuatan mereka.
  • Calvin menekankan bahwa keadilan Allah sebagai Elohim adalah penghiburan bagi umat-Nya, karena mereka dapat percaya bahwa kejahatan tidak akan luput dari penghakiman.

Penerapan Nama Elohim dalam Kehidupan Kristen

1. Percaya kepada Kuasa Allah

Sebagai Elohim, Allah memanggil umat-Nya untuk percaya pada kuasa-Nya yang tidak terbatas, bahkan di tengah situasi sulit.

  • Efesus 3:20: "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan."

2. Menyembah Allah dengan Hormat

Pengenalan akan Elohim menginspirasi umat percaya untuk menyembah Dia dengan rasa hormat dan takjub atas kemuliaan-Nya.

  • Mazmur 95:6: "Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita."

3. Hidup dalam Kesetiaan kepada Allah Perjanjian

Sebagai Elohim, Allah setia kepada umat-Nya. Orang percaya dipanggil untuk hidup dalam ketaatan kepada perjanjian-Nya.

  • Mikha 6:8: "Yang dituntut TUHAN daripadamu: berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu."

Pandangan Para Pakar Teologi Reformed tentang Elohim

1. John Calvin:

Calvin menekankan bahwa nama Elohim mengungkapkan kekuatan Allah sebagai Pencipta dan Pemelihara segala sesuatu. Dia menulis bahwa seluruh ciptaan dirancang untuk memuliakan nama Elohim.

2. Herman Bavinck:

Bavinck menyatakan bahwa Elohim adalah nama yang mencerminkan keagungan dan keindahan Allah. Sebagai Elohim, Allah menyatakan diri-Nya sebagai sumber kehidupan, kasih, dan keselamatan.

3. R.C. Sproul:

Sproul menekankan bahwa Elohim adalah nama yang menggambarkan Allah sebagai Pribadi yang layak menerima penyembahan penuh. Dia mengingatkan bahwa pengakuan akan Elohim sebagai Allah yang mahakuasa membawa umat percaya untuk hidup dalam rasa takut yang suci.

Kesimpulan

Nama Elohim mengungkapkan Allah sebagai Pribadi yang mahakuasa, pencipta, pemelihara, dan hakim yang adil. Dalam teologi Reformed, nama ini menjadi dasar pengenalan akan Allah yang sejati, yang berkuasa atas seluruh ciptaan dan setia kepada perjanjian-Nya.

Sebagai umat percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam penyembahan, ketaatan, dan kepercayaan penuh kepada Elohim, yang kekuasaan-Nya melampaui segala sesuatu. Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post