Pelayanan untuk Kemuliaan Allah
Pengantar:
Pelayanan adalah bagian integral dari kehidupan Kristen. Dalam Alkitab, pelayanan bukan hanya aktivitas, tetapi panggilan hidup untuk memuliakan Allah dan melayani sesama. Dalam teologi Reformed, pelayanan dipahami sebagai respons iman terhadap anugerah Allah yang telah menyelamatkan manusia. Artikel ini akan membahas ayat-ayat Alkitab tentang pelayanan, pandangan beberapa pakar teologi Reformed tentang maknanya, serta bagaimana prinsip pelayanan dapat diterapkan dalam kehidupan orang percaya.
1. Pelayanan sebagai Panggilan Allah
Pelayanan dalam Alkitab selalu berakar pada panggilan Allah. Efesus 2:10 menegaskan bahwa kita diciptakan dalam Kristus untuk melakukan pekerjaan baik:"Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menekankan bahwa pelayanan adalah bagian dari tujuan penciptaan manusia. Manusia diciptakan bukan untuk hidup bagi diri sendiri, tetapi untuk hidup bagi Allah dan sesama. Panggilan pelayanan adalah tanggapan terhadap anugerah Allah yang telah menyelamatkan kita, dan setiap orang percaya dipanggil untuk ambil bagian di dalamnya.
2. Ayat-Ayat Alkitab tentang Pelayanan
Berikut adalah beberapa ayat Alkitab yang relevan dengan pelayanan, beserta penjelasan dari perspektif teologi Reformed:
a. Matius 20:28:"Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Yesus menjadi teladan utama dalam pelayanan. Teologi Reformed melihat pelayanan Kristus sebagai pengorbanan tertinggi yang mendasari semua pelayanan Kristen. R. C. Sproul menegaskan bahwa pelayanan sejati selalu mencerminkan kerendahan hati dan pengorbanan Kristus, yang menyerahkan diri-Nya demi keselamatan umat manusia.
b. 1 Petrus 4:10-11:"Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah yang beraneka ragam."
Dalam pandangan Reformed, pelayanan didasarkan pada karunia rohani yang Allah berikan kepada setiap orang percaya. Herman Bavinck mencatat bahwa karunia ini bukan untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk membangun tubuh Kristus dan memuliakan Allah. Ayat ini juga menekankan pentingnya kesadaran bahwa pelayanan adalah wujud dari kasih karunia Allah yang bekerja melalui umat-Nya.
c. Kolose 3:23-24:"Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah."
Charles H. Spurgeon menekankan bahwa pelayanan yang sejati dilakukan bukan untuk mencari pengakuan manusia, tetapi untuk memuliakan Tuhan. Ayat ini mengingatkan bahwa pelayanan bukan sekadar tugas, melainkan tindakan penyembahan kepada Allah yang layak menerima segalanya.
d. Yohanes 13:14-15:"Jadi jikalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki."
Teolog Reformed seperti John Piper melihat tindakan Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya sebagai simbol kerendahan hati dan kasih dalam pelayanan. Pelayanan Kristen tidak pernah berpusat pada kekuasaan atau status, tetapi pada sikap melayani dengan kasih dan kerendahan hati, sebagaimana Kristus telah memberikan teladan.
e. Galatia 5:13:"Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih."
R. C. Sproul menegaskan bahwa pelayanan adalah wujud nyata dari kebebasan dalam Kristus. Orang percaya dipanggil untuk menggunakan kebebasan mereka bukan untuk kepentingan diri sendiri, tetapi untuk melayani sesama dengan kasih yang berasal dari Roh Kudus.
3. Prinsip Pelayanan dalam Teologi Reformed
a. Pelayanan Berpusat pada Allah
Teologi Reformed menekankan bahwa pelayanan yang sejati berakar pada keinginan untuk memuliakan Allah. Roma 11:36 menegaskan, "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya."
John Calvin menjelaskan bahwa semua aspek kehidupan, termasuk pelayanan, harus diarahkan untuk memuliakan Allah. Pelayanan yang berpusat pada Allah membawa dampak yang kekal karena itu sejalan dengan kehendak-Nya.
b. Pelayanan sebagai Wujud Kasih Karunia Allah
Pelayanan Kristen adalah respons terhadap kasih karunia Allah. Efesus 4:12 menyatakan bahwa Allah memberikan karunia rohani untuk memperlengkapi orang percaya dalam pekerjaan pelayanan. Herman Bavinck mencatat bahwa pelayanan adalah sarana di mana kasih karunia Allah mengalir melalui umat-Nya untuk memberkati orang lain.
c. Pelayanan dan Kehadiran Roh Kudus
Roh Kudus adalah kekuatan utama di balik setiap pelayanan Kristen. Dalam Kisah Para Rasul 1:8, Yesus berkata, "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu; dan kamu akan menjadi saksi-Ku."
Sinclair Ferguson menekankan bahwa tanpa kehadiran dan kuasa Roh Kudus, pelayanan tidak akan membawa dampak rohani yang sejati. Oleh karena itu, pelayanan harus dimulai dengan doa dan ketergantungan penuh pada Allah.
4. Tantangan dalam Pelayanan
Pelayanan sering kali menghadapi tantangan, baik dari dalam maupun dari luar. Beberapa tantangan umum meliputi:
a. Keletihan dan Beban Berat
Pelayanan yang terus-menerus dapat menyebabkan keletihan. Dalam Matius 11:28-30, Yesus memberikan undangan, "Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu."
John Piper menekankan bahwa pelayanan harus dilakukan dengan bersandar pada kasih karunia Kristus. Kekuatan manusia terbatas, tetapi Allah memberikan kekuatan yang tidak pernah habis kepada umat-Nya.
b. Godaan untuk Mencari Pengakuan
Kolose 3:23 mengingatkan bahwa pelayanan harus dilakukan "untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." Teologi Reformed mengajarkan bahwa godaan untuk mencari pengakuan manusia adalah salah satu hambatan dalam pelayanan. Hanya ketika pelayanan dilakukan untuk memuliakan Allah, pelayanan itu membawa dampak rohani yang sejati.
c. Konflik dalam Komunitas
Dalam pelayanan, konflik tidak dapat dihindari. Efesus 4:2-3 mengingatkan umat percaya untuk "rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasih dalam hal saling membantu dan berusahalah memelihara kesatuan Roh."
5. Pelayanan dalam Kehidupan Sehari-Hari
Pelayanan tidak terbatas pada pekerjaan gereja, tetapi mencakup semua aspek kehidupan. Roma 12:1 menyatakan, "Persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah."
Herman Bavinck menekankan bahwa setiap pekerjaan, jika dilakukan untuk kemuliaan Allah, adalah bentuk pelayanan. Pelayanan dapat dilakukan melalui pekerjaan sehari-hari, keluarga, dan komunitas.
6. Pelayanan yang Berbuah Kekal
Pelayanan Kristen diarahkan untuk menghasilkan buah yang kekal. Yohanes 15:16 berkata, "Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap."
Charles H. Spurgeon menekankan bahwa pelayanan yang berbuah adalah pelayanan yang dilakukan dalam ketaatan kepada Kristus dan bersandar pada kuasa Roh Kudus. Pelayanan yang berbuah tidak hanya membawa dampak di dunia, tetapi juga menyimpan harta di surga.
Kesimpulan: Pelayanan untuk Kemuliaan Allah
Pelayanan adalah panggilan bagi setiap orang percaya, bukan sekadar aktivitas, tetapi respons terhadap anugerah Allah yang telah menyelamatkan kita. Dalam teologi Reformed, pelayanan dipandang sebagai sarana untuk memuliakan Allah, membangun tubuh Kristus, dan membawa kasih Allah kepada dunia.
Sebagaimana Paulus menulis dalam 1 Korintus 15:58, "Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia."
Pelayanan yang sejati berakar pada kasih karunia Allah, dilakukan dengan kuasa Roh Kudus, dan diarahkan untuk memuliakan Dia. "Segala kemuliaan hanya bagi Allah, yang memperlengkapi umat-Nya untuk melayani Dia dengan setia."