Pindah dari Kematian ke Kehidupan: Yohanes 5:24

Pindah dari Kematian ke Kehidupan: Yohanes 5:24

"Sesungguhnya, Aku mengatakan kepadamu, orang yang mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku memiliki hidup kekal, dan tidak masuk ke dalam penghakiman karena dia sudah pindah dari kematian ke kehidupan." (Yohanes 5:24, AYT)

Pendahuluan:

Yohanes 5:24 adalah salah satu ayat yang menyampaikan inti dari pesan Injil. Ayat ini menggambarkan janji Allah kepada mereka yang mendengar perkataan Yesus dan percaya kepada Allah Bapa yang mengutus-Nya. Ini adalah pesan yang membawa penghiburan dan pengharapan bagi setiap orang percaya, karena melalui iman, mereka dilepaskan dari hukuman dan menerima hidup kekal.

Artikel ini akan menguraikan makna mendalam Yohanes 5:24, mengeksplorasi pandangan teologi Reformed, serta bagaimana ayat ini relevan dalam kehidupan Kristen modern.

A. Konteks Yohanes 5:24

1. Latar Belakang Narasi

Yohanes 5 berisi kisah penyembuhan seorang pria yang sudah lumpuh selama 38 tahun di kolam Betesda. Setelah mukjizat ini, Yesus menghadapi kritik dari orang-orang Yahudi karena melakukan penyembuhan pada hari Sabat. Dalam tanggapan-Nya, Yesus menyatakan otoritas-Nya sebagai Anak Allah dan menjelaskan hubungan unik-Nya dengan Bapa.

Yohanes 5:24 merupakan bagian dari pernyataan Yesus tentang kuasa-Nya untuk memberikan hidup kekal. Yesus menegaskan bahwa hidup kekal diberikan kepada mereka yang percaya kepada-Nya dan kepada Allah yang mengutus-Nya.

2. Pesan Utama Yohanes 5:24

Ayat ini berisi tiga poin utama:

  • Mendengar dan percaya: Syarat untuk hidup kekal adalah mendengar perkataan Yesus dan percaya kepada Allah.
  • Hidup kekal: Mereka yang percaya telah menerima hidup kekal sebagai hadiah yang tidak dapat dibatalkan.
  • Pindah dari kematian ke kehidupan: Orang percaya tidak lagi berada di bawah hukuman dosa, tetapi telah dipindahkan ke dalam kehidupan yang kekal bersama Allah.

B. Penjelasan Mendalam Yohanes 5:24

1. "Sesungguhnya, Aku mengatakan kepadamu"

Yesus memulai pernyataan ini dengan frasa yang menegaskan keabsahan dan otoritas perkataan-Nya. Dalam bahasa Yunani, kata "Sesungguhnya" adalah amen, yang berarti "sungguh" atau "benar."

John Calvin menekankan bahwa Yesus menggunakan frasa ini untuk menunjukkan bahwa perkataan-Nya adalah kebenaran mutlak yang berasal dari Allah. "Ketika Yesus berbicara, Ia berbicara dengan otoritas Allah sendiri," tulis Calvin.

2. "Orang yang mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku"

Mendengar di sini bukan sekadar mendengar secara fisik, tetapi mendengar dengan iman dan ketaatan. Percaya kepada Allah yang mengutus Yesus berarti menerima otoritas Yesus sebagai Anak Allah dan mempercayai pesan-Nya.

Jonathan Edwards menjelaskan bahwa iman sejati melibatkan pengakuan bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan kepada Allah. Ia berkata, "Iman kepada Kristus adalah sarana melalui mana manusia diperdamaikan dengan Allah."

3. "Memiliki hidup kekal"

Hidup kekal bukan hanya tentang kehidupan setelah kematian, tetapi juga hubungan yang terus-menerus dengan Allah di masa kini. Mereka yang percaya kepada Yesus telah menerima hidup kekal sebagai hadiah yang dimulai sejak mereka percaya.

R.C. Sproul menggambarkan hidup kekal sebagai "kehidupan dalam persekutuan dengan Allah, yang tidak dapat dihancurkan oleh kematian." Hidup kekal adalah bukti kasih karunia Allah yang tidak berkesudahan.

4. "Dan tidak masuk ke dalam penghakiman"

Orang percaya tidak akan menghadapi hukuman dosa karena Yesus telah menanggung hukuman itu di kayu salib. Dalam teologi Reformed, ini dikenal sebagai doktrin justification by faith (pembenaran oleh iman).

Martin Luther menulis bahwa iman kepada Yesus membebaskan manusia dari penghakiman karena kebenaran Kristus diimputasikan kepada mereka. "Orang percaya tidak berdiri di hadapan Allah dengan kebenarannya sendiri, tetapi dengan kebenaran Kristus," katanya.

5. "Karena dia sudah pindah dari kematian ke kehidupan"

Pernyataan ini menunjukkan transformasi spiritual yang terjadi dalam hidup orang percaya. Sebelum percaya, manusia berada dalam keadaan kematian rohani karena dosa (Efesus 2:1). Namun, melalui iman, mereka dipindahkan ke dalam kehidupan rohani yang baru.

John Calvin menggambarkan perubahan ini sebagai "karya pembaruan oleh Roh Kudus, di mana manusia dipindahkan dari keadaan dosa dan kematian ke dalam hidup yang berlimpah dalam Kristus."

C. Perspektif Teologi Reformed tentang Yohanes 5:24

1. Keselamatan oleh Kasih Karunia

Teologi Reformed menekankan bahwa keselamatan adalah hasil dari kasih karunia Allah, bukan usaha manusia. Yohanes 5:24 menegaskan bahwa hidup kekal diberikan kepada mereka yang percaya kepada Yesus, bukan karena perbuatan mereka, tetapi karena anugerah Allah.

John Calvin menulis, "Keselamatan tidak tergantung pada usaha manusia, tetapi sepenuhnya pada kasih karunia Allah yang bekerja melalui Kristus."

2. Justification by Faith

Doktrin pembenaran oleh iman adalah inti dari teologi Reformed. Yohanes 5:24 menunjukkan bahwa orang percaya tidak akan masuk ke dalam penghakiman karena mereka telah dibenarkan melalui iman kepada Kristus.

R.C. Sproul menjelaskan, "Pembenaran adalah tindakan Allah di mana Ia menyatakan orang berdosa benar berdasarkan iman mereka kepada Kristus."

3. Pembaruan oleh Roh Kudus

Pindah dari kematian ke kehidupan melibatkan pembaruan oleh Roh Kudus. Teologi Reformed mengajarkan bahwa Roh Kudus bekerja dalam hati manusia untuk membangkitkan mereka dari kematian rohani dan memberi mereka kehidupan baru dalam Kristus.

Jonathan Edwards menekankan bahwa pembaruan ini adalah hasil dari kasih karunia Allah. "Manusia tidak dapat menghidupkan dirinya sendiri secara rohani, tetapi Roh Kudus, melalui Firman, memberikan kehidupan baru kepada mereka yang percaya," katanya.

Kesimpulan

Yohanes 5:24 adalah janji yang indah tentang hidup kekal bagi mereka yang mendengar perkataan Yesus dan percaya kepada Allah yang mengutus-Nya. Ayat ini menegaskan bahwa keselamatan adalah hasil dari kasih karunia Allah, bukan usaha manusia.

Para teolog Reformed seperti John Calvin, Jonathan Edwards, dan R.C. Sproul menekankan bahwa hidup kekal adalah anugerah yang diberikan kepada orang percaya, yang telah dipindahkan dari kematian ke kehidupan melalui karya Kristus.

Dalam kehidupan modern, Yohanes 5:24 memberikan pengharapan, keyakinan, dan panggilan untuk membagikan kabar baik kepada dunia. Marilah kita hidup dalam iman kepada Kristus, bersyukur atas hidup kekal yang telah Ia berikan, dan menjadi saksi kasih karunia-Nya di tengah dunia.

Next Post Previous Post