Yohanes 10:25-30: Yesus Kembali Menyatakan Keilahian-Nya
Pengantar:
Yohanes 10:25-30 adalah bagian penting dalam Injil Yohanes yang menegaskan keilahian Yesus. Dalam perikop ini, Yesus menjawab pertanyaan orang Yahudi tentang identitas-Nya sebagai Mesias dan dengan tegas menyatakan keesaan-Nya dengan Bapa. Artikel ini akan menguraikan konteks, isi, dan implikasi teologis dari ayat-ayat ini berdasarkan pandangan beberapa pakar teologi, serta aplikasinya bagi iman Kristen masa kini.
Teks Yohanes 10:25-30
Berikut adalah teks Yohanes 10:25-30 (terjemahan AYT): 25. Yesus menjawab mereka, “Aku telah mengatakannya kepadamu, tetapi kamu tidak percaya. Pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku itu memberikan kesaksian tentang Aku,26. tetapi kamu tidak percaya karena kamu bukan dari domba-domba-Ku.27. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.28. Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka, dan mereka pasti tidak akan pernah binasa. Tidak seorang pun dapat merebut mereka dari tangan-Ku.29. Bapa-Ku yang memberikan mereka kepada-Ku lebih besar daripada siapa pun, dan tidak seorang pun dapat merebut mereka dari tangan Bapa.30. Aku dan Bapa adalah satu.”A. Konteks Yohanes 10:25-30
1. Perdebatan tentang Identitas Yesus
Bagian ini terjadi dalam konteks dialog antara Yesus dan orang-orang Yahudi di Yerusalem selama Perayaan Penahbisan Bait Allah (Yohanes 10:22-24). Orang Yahudi bertanya kepada Yesus apakah Dia adalah Mesias, dan mereka menuntut jawaban yang jelas.
Craig Keener menjelaskan bahwa pertanyaan mereka bukan berasal dari keinginan tulus untuk percaya, tetapi untuk mencari alasan untuk menuduh Yesus. Mereka ingin memaksa Yesus memberikan pernyataan eksplisit yang dapat mereka gunakan untuk menghukum-Nya.
2. Tema Keilahian dalam Injil Yohanes
Injil Yohanes secara konsisten menekankan keilahian Yesus. Pasal 10 adalah salah satu bagian yang memperkuat tema ini, dengan menyoroti pernyataan Yesus tentang hubungan-Nya dengan Bapa dan peran-Nya sebagai Gembala yang Baik.
Leon Morris mencatat bahwa Yohanes menulis dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa Yesus adalah Anak Allah, dan perikop ini secara eksplisit menegaskan hal itu.
B. Analisis Yohanes 10:25-30
1. “Aku Telah Mengatakannya, Tetapi Kamu Tidak Percaya” (Yohanes 10:25)
Yesus menjawab bahwa Dia telah menyatakan diri-Nya sebagai Mesias, tetapi mereka tidak percaya. Pernyataan ini merujuk pada berbagai pengajaran dan mukjizat Yesus yang telah memberikan kesaksian tentang identitas-Nya.
F.F. Bruce mencatat bahwa ketidakpercayaan orang Yahudi bukan disebabkan oleh kurangnya bukti, tetapi karena kekerasan hati mereka. Mereka telah melihat pekerjaan-pekerjaan Yesus, tetapi mereka menolaknya karena mereka tidak ingin tunduk pada otoritas-Nya.
2. “Pekerjaan-Pekerjaan yang Kulakukan Memberikan Kesaksian” (Yohanes 10:25b)
Yesus menunjukkan bahwa pekerjaan-pekerjaan-Nya—termasuk mukjizat dan pengajaran—adalah bukti bahwa Dia berasal dari Allah. Dalam Injil Yohanes, mukjizat sering disebut sebagai “tanda” (Yunani: semeion) yang mengungkapkan identitas Yesus sebagai Anak Allah.
D.A. Carson menekankan bahwa pekerjaan Yesus tidak hanya menunjukkan kuasa-Nya, tetapi juga menunjukkan karakter dan kehendak Allah. Mukjizat-mukjizat Yesus adalah manifestasi dari kasih, belas kasihan, dan otoritas ilahi.
3. “Kamu Tidak Percaya karena Kamu Bukan dari Domba-Domba-Ku” (Yohanes 10:26)
Yesus menyatakan bahwa ketidakpercayaan mereka adalah bukti bahwa mereka bukan bagian dari domba-Nya. Pernyataan ini menegaskan doktrin pemilihan ilahi, di mana hanya mereka yang dipanggil oleh Allah yang dapat mendengar dan merespons suara Gembala yang Baik.
R.C. Sproul menjelaskan bahwa domba yang sejati adalah mereka yang dipilih oleh Allah sebelum dunia dijadikan. Mereka mendengar suara Yesus karena mereka telah diberi telinga rohani untuk memahami kebenaran.
4. “Domba-Domba-Ku Mendengar Suara-Ku” (Yohanes 10:27)
Yesus menggambarkan hubungan intim antara Gembala dan domba-domba-Nya. Domba-domba mengenal suara Gembala dan dengan sukarela mengikuti-Nya.
Menurut William Barclay, gambaran ini mencerminkan kedekatan antara Yesus dan umat-Nya. Domba-domba mengenali suara Gembala karena mereka telah mengalami kasih dan perhatian-Nya. Hubungan ini didasarkan pada kepercayaan dan penyerahan total kepada Yesus.
5. “Aku Memberikan Hidup yang Kekal” (Yohanes 10:28)
Yesus memberikan hidup yang kekal kepada domba-domba-Nya, yang merupakan jaminan keselamatan abadi. Hidup yang kekal tidak hanya merujuk pada durasi kehidupan, tetapi juga pada kualitas kehidupan yang dipenuhi dengan hubungan intim dengan Allah.
Leon Morris mencatat bahwa janji ini menegaskan bahwa keselamatan bukan hasil usaha manusia, tetapi pemberian kasih karunia Allah. Domba-domba tidak dapat kehilangan keselamatan mereka karena keselamatan itu dijamin oleh kuasa Allah.
6. “Tidak Seorang Pun Dapat Merebut Mereka dari Tangan-Ku” (Yohanes 10:28-29)
Yesus memberikan jaminan mutlak bahwa domba-domba-Nya aman di tangan-Nya dan di tangan Bapa. Pernyataan ini menekankan kedaulatan Allah dalam melindungi umat-Nya.
John MacArthur menegaskan bahwa ayat ini adalah salah satu bukti paling kuat untuk doktrin ketekunan orang kudus. Mereka yang berada di dalam Kristus tidak akan pernah terpisah dari kasih Allah karena kuasa-Nya lebih besar dari segala ancaman.
7. “Aku dan Bapa adalah Satu” (Yohanes 10:30)
Pernyataan ini adalah deklarasi eksplisit tentang keilahian Yesus. Yesus tidak hanya mengklaim kesatuan kehendak dengan Bapa, tetapi juga kesatuan esensi. Dalam konteks budaya Yahudi, klaim ini dianggap sebagai penghujatan karena menyatakan diri-Nya setara dengan Allah.
Andreas Köstenberger mencatat bahwa frasa “satu” (Yunani: hen) mengacu pada kesatuan dalam esensi dan natur, bukan hanya dalam misi atau tujuan. Ini adalah pernyataan yang jelas bahwa Yesus adalah Allah.
C. Makna Teologis Yohanes 10:25-30
1. Keilahian Yesus
Ayat ini menegaskan bahwa Yesus adalah Allah. Pekerjaan-pekerjaan-Nya, hubungan-Nya dengan Bapa, dan janji-Nya tentang hidup yang kekal semuanya menunjukkan bahwa Yesus memiliki otoritas ilahi.
D.A. Carson menekankan bahwa pernyataan ini tidak meninggalkan ruang untuk kompromi: Yesus adalah Allah, atau Dia adalah penipu. Orang Yahudi memahami klaim ini sebagai penghujatan karena mereka tidak dapat menerima kebenaran bahwa Yesus adalah Mesias dan Anak Allah.
2. Doktrin Pemilihan Ilahi
Pernyataan Yesus tentang domba-domba-Nya menunjukkan bahwa keselamatan adalah karya Allah dari awal hingga akhir. Hanya mereka yang dipilih oleh Allah yang dapat mendengar suara Yesus dan mengikuti-Nya.
R.C. Sproul menyebut ini sebagai bukti bahwa keselamatan tidak tergantung pada usaha manusia, tetapi sepenuhnya pada kasih karunia Allah. Pemilihan ilahi memastikan bahwa semua yang dipanggil oleh Allah akan datang kepada Yesus dan tidak akan pernah terhilang.
3. Jaminan Keselamatan
Yesus memberikan jaminan bahwa tidak ada yang dapat merebut domba-domba-Nya dari tangan-Nya atau dari tangan Bapa. Ini adalah penghiburan besar bagi orang percaya, karena keselamatan mereka tidak bergantung pada kekuatan mereka sendiri, tetapi pada kuasa Allah yang tak tergoyahkan.
John MacArthur menyatakan bahwa jaminan ini adalah inti dari pengharapan Kristen. Orang percaya dapat menjalani kehidupan dengan keyakinan penuh bahwa Allah memegang mereka dengan tangan-Nya yang kuat.
D. Pandangan Para Pakar tentang Yohanes 10:25-30
1. Leon Morris
Morris menekankan bahwa Yohanes 10:25-30 adalah salah satu pernyataan paling eksplisit tentang keilahian Yesus dalam Perjanjian Baru. Ia juga mencatat bahwa hubungan antara Gembala dan domba mencerminkan kasih dan perhatian pribadi Yesus kepada umat-Nya.
2. D.A. Carson
Carson mencatat bahwa Yohanes 10:30 adalah deklarasi langsung dari keesaan Yesus dengan Bapa. Ia menyoroti bahwa perikop ini menantang pembaca untuk membuat keputusan tentang siapa Yesus itu: Dia adalah Allah atau Dia bukan siapa-siapa.
3. John MacArthur
MacArthur menyoroti aspek jaminan keselamatan dalam perikop ini, mencatat bahwa keselamatan orang percaya tidak dapat diganggu gugat karena didasarkan pada kuasa Allah yang tak tergoyahkan.
E. Pendapat Pakar Teologi Reformed Mengenai Yohanes 10:25-30: Yesus Kembali Menyatakan Keilahian-Nya
1. John Calvin: Keilahian Kristus dan Karya Penebusan-Nya
John Calvin menyoroti bahwa dalam Yohanes 10:25-30, Yesus dengan jelas menyatakan keilahian-Nya melalui kesatuan-Nya dengan Bapa. Calvin mencatat bahwa ketika Yesus berkata, “Aku dan Bapa adalah satu,” Ia tidak hanya berbicara tentang kesatuan tujuan, tetapi juga tentang kesatuan esensi ilahi.
Calvin juga menekankan bahwa pekerjaan-pekerjaan Yesus, seperti mukjizat dan pengajaran-Nya, adalah bukti nyata tentang siapa diri-Nya. Namun, kebutaan rohani membuat banyak orang Yahudi menolak untuk percaya kepada-Nya. Dalam pandangan Calvin, ini menunjukkan natur dosa manusia yang tidak mampu mengenali terang Allah tanpa anugerah Roh Kudus.
Calvin melihat pernyataan Yesus tentang domba-domba-Nya sebagai konfirmasi doktrin pemilihan. Hanya mereka yang dipilih oleh Bapa dan diberikan kepada Yesus yang dapat mendengar suara-Nya, percaya, dan menerima hidup kekal.
2. R.C. Sproul: Jaminan Keselamatan dalam Kuasa Kristus
R.C. Sproul menekankan bahwa Yohanes 10:25-30 adalah teks yang memberikan jaminan keselamatan bagi umat percaya. Sproul mencatat bahwa Yesus menyatakan bahwa domba-domba-Nya tidak akan pernah binasa dan tidak ada yang dapat merebut mereka dari tangan-Nya. Ini menunjukkan kuasa Kristus yang tidak terbatas untuk menjaga umat-Nya.
Sproul juga mencatat bahwa kesatuan antara Yesus dan Bapa adalah dasar dari otoritas dan kuasa-Nya. Ketika Yesus berkata bahwa Ia dan Bapa adalah satu, Ia menunjukkan bahwa keilahian-Nya adalah kunci untuk memberikan hidup kekal dan melindungi domba-domba-Nya dari kebinasaan. Dalam pandangan Sproul, ayat ini adalah pengingat bahwa keselamatan sepenuhnya bergantung pada karya Allah, bukan pada usaha manusia.
3. Herman Bavinck: Keilahian Yesus sebagai Inti Injil
Herman Bavinck menyoroti bahwa Yohanes 10:25-30 menempatkan keilahian Yesus sebagai inti dari Injil. Ia mencatat bahwa mukjizat dan pengajaran Yesus adalah bukti bahwa Ia adalah Allah yang berinkarnasi. Namun, ketidakpercayaan orang Yahudi menunjukkan bahwa iman adalah anugerah yang diberikan oleh Allah, bukan hasil dari kemampuan manusia.
Bavinck juga menekankan bahwa kesatuan antara Yesus dan Bapa mencerminkan misi penebusan Allah yang bekerja dalam Kristus. Dalam pandangannya, pernyataan Yesus bahwa tidak ada yang dapat merebut domba-domba-Nya dari tangan-Nya menunjukkan jaminan keselamatan yang hanya dapat diberikan oleh Allah.
4. Charles Hodge: Pemilihan dan Keselamatan yang Dijamin
Charles Hodge menyoroti bahwa Yohanes 10:25-30 memberikan pengajaran yang jelas tentang doktrin pemilihan. Ia mencatat bahwa hanya mereka yang termasuk domba-domba Yesus yang dapat mendengar suara-Nya dan mengikuti-Nya. Ini menunjukkan bahwa keselamatan adalah karya anugerah Allah yang diberikan kepada mereka yang telah dipilih sejak kekekalan.
Hodge juga mencatat bahwa jaminan keselamatan adalah tema utama dalam teks ini. Yesus memberikan hidup kekal kepada domba-domba-Nya, dan tidak ada yang dapat merebut mereka dari tangan-Nya. Dalam pandangannya, ini adalah penghiburan besar bagi umat percaya, karena keselamatan mereka tidak bergantung pada kekuatan mereka sendiri, tetapi pada kuasa Allah yang tidak tergoyahkan.
5. Michael Horton: Kesatuan Kristus dan Bapa dalam Penebusan
Michael Horton menekankan bahwa Yohanes 10:25-30 menunjukkan bagaimana Yesus dan Bapa bekerja bersama dalam penebusan. Horton mencatat bahwa ketika Yesus berkata, “Aku dan Bapa adalah satu,” Ia menyatakan kesatuan ilahi yang mendasari seluruh karya penebusan.
Horton juga menyoroti bahwa Yesus sebagai Gembala yang memberikan hidup kekal kepada domba-domba-Nya adalah penggenapan dari nubuat Perjanjian Lama tentang Mesias. Dalam pandangannya, pernyataan ini menunjukkan bahwa keselamatan adalah hasil dari karya Allah Tritunggal, di mana Bapa memilih umat-Nya, Anak menebus mereka, dan Roh Kudus membawa mereka kepada iman.
6. Sinclair Ferguson: Keilahian Kristus dan Tanggapan Iman
Sinclair Ferguson menyoroti bahwa Yohanes 10:25-30 menegaskan keilahian Kristus sebagai dasar dari panggilan untuk percaya kepada-Nya. Ferguson mencatat bahwa Yesus mengundang orang Yahudi untuk percaya kepada-Nya melalui pekerjaan-pekerjaan yang Ia lakukan dalam nama Bapa. Namun, respons mereka menunjukkan kebutaan rohani yang hanya dapat diatasi oleh anugerah Allah.
Ferguson juga mencatat bahwa pernyataan Yesus tentang domba-domba-Nya yang tidak dapat binasa adalah pengingat bahwa keselamatan adalah karya Allah dari awal hingga akhir. Dalam pandangannya, ini adalah penghiburan bagi umat percaya untuk tetap setia dalam iman, mengetahui bahwa Allah akan menjaga mereka dalam tangan-Nya yang kuat.
7. Tim Keller: Identitas Kristus dan Kehidupan Kekal
Tim Keller menekankan bahwa Yohanes 10:25-30 menegaskan identitas Yesus sebagai Allah dan pemberi hidup kekal. Keller mencatat bahwa mukjizat Yesus adalah bukti bahwa Ia adalah Mesias yang diutus oleh Bapa. Namun, kebutaan rohani orang Yahudi menunjukkan bahwa iman sejati hanya mungkin melalui karya Roh Kudus.
Keller juga menyoroti jaminan keselamatan yang diberikan oleh Yesus kepada domba-domba-Nya. Dalam pandangannya, pernyataan bahwa tidak ada yang dapat merebut mereka dari tangan-Nya adalah pengingat bahwa keselamatan kita tidak tergantung pada usaha kita, tetapi pada kuasa Allah yang bekerja di dalam Kristus.
Kesimpulan
Yohanes 10:25-30 adalah bagian yang kuat dalam Injil Yohanes yang menegaskan keilahian Yesus, pemilihan ilahi, dan jaminan keselamatan. Dalam perikop ini, Yesus menyatakan hubungan-Nya dengan Bapa dan peran-Nya sebagai Gembala yang memberikan hidup kekal kepada domba-domba-Nya.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk mendengar suara Yesus, mengikuti-Nya dengan setia, dan mengandalkan jaminan keselamatan yang diberikan oleh-Nya. Perikop ini mengingatkan kita bahwa Yesus adalah Allah yang layak menerima penyembahan kita, dan bahwa di dalam Dia, kita menemukan keamanan, kasih, dan hidup yang kekal.