5 Karakter dan Posisi Kristus - Ibrani 7:26

5 Karakter dan Posisi Kristus - Ibrani 7:26

Pendahuluan

Salah satu kebenaran paling mendasar dalam teologi Reformed adalah pemahaman tentang karakter dan posisi Yesus Kristus sebagai Imam Besar yang sempurna. Dalam Ibrani 7:26, Rasul Paulus atau penulis Surat Ibrani memberikan gambaran yang jelas tentang karakter Kristus dan peran-Nya sebagai Pengantara yang sempurna bagi umat-Nya:

"Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang kudus, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan yang lebih tinggi daripada langit."

Para teolog Reformed seperti John Calvin, Jonathan Edwards, Charles Spurgeon, R.C. Sproul, dan John Piper menekankan bahwa karakter dan posisi Kristus yang sempurna adalah dasar dari keselamatan kita. Kristus bukan hanya Imam Besar yang sempurna, tetapi juga Raja yang berkuasa dan Juruselamat yang penuh kasih karunia.

Dalam artikel ini, kita akan membahas 5 karakter dan posisi Kristus berdasarkan Ibrani 7:26, bagaimana masing-masing aspek ini digenapi dalam kehidupan dan pelayanan-Nya, serta implikasi bagi kehidupan orang percaya.

1. Kristus adalah Kudus (Holy)

a. Kekudusan Kristus sebagai Dasar Keselamatan

Kata hagios dalam bahasa Yunani berarti dipisahkan bagi Allah dan tidak bercacat. Kekudusan Kristus berarti bahwa Ia benar-benar tanpa dosa, murni dalam segala hal, dan sempurna dalam ketaatan kepada Allah.

Lukas 1:35 berkata:

"Jawab malaikat itu kepadanya: 'Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.'”

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menekankan bahwa hanya Kristus yang dapat menjadi perantara antara Allah dan manusia karena Ia tidak terkontaminasi oleh dosa.

b. Implikasi bagi Orang Percaya

Karena Kristus adalah kudus, kita dipanggil untuk hidup dalam kekudusan sebagai umat-Nya:

1 Petrus 1:15-16 berkata:

"Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu, sama seperti Dia yang telah memanggil kamu adalah kudus, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus."

John Piper menegaskan bahwa kekudusan Kristus bukan hanya contoh bagi kita, tetapi juga sumber kekuatan kita untuk hidup kudus melalui Roh Kudus.

2. Kristus adalah Tanpa Salah (Innocent)

a. Kesempurnaan Moral Kristus

Kata akakos berarti tidak bersalah, tidak memiliki kejahatan dalam diri-Nya. Ini menunjukkan bahwa Kristus tidak memiliki niat jahat, tidak berbuat dosa, dan tidak bisa dituduh melakukan kesalahan apa pun.

1 Yohanes 3:5 berkata:

"Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa."

Jonathan Edwards menegaskan bahwa kesempurnaan Kristus membuktikan bahwa Ia adalah satu-satunya yang dapat menjadi korban penebusan bagi dosa umat manusia.

b. Implikasi bagi Orang Percaya

Karena Kristus adalah tanpa salah, kita dipanggil untuk hidup dalam kebenaran dan menjauh dari dosa:

Roma 6:13 berkata:

"Janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup."

R.C. Sproul menegaskan bahwa kesempurnaan Kristus adalah dasar dari pembenaran kita di hadapan Allah.

3. Kristus adalah Tanpa Noda (Undefiled)

a. Kesucian Kristus yang Tak Tercemar

Kata amiantos berarti tidak ternoda atau tidak terkontaminasi oleh kejahatan atau dosa.

1 Petrus 2:22 berkata:

"Ia tidak berbuat dosa, dan tipu daya tidak ada dalam mulut-Nya."

Charles Spurgeon menegaskan bahwa Kristus adalah Anak Domba yang sempurna tanpa cacat, yang layak untuk menjadi korban penebusan bagi dosa kita.

b. Implikasi bagi Orang Percaya

Karena Kristus adalah tanpa noda, kita dipanggil untuk menjaga kesucian hati dan hidup kita:

Yakobus 1:27 berkata:

"Ibadah yang murni dan tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim-piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia."

John MacArthur menegaskan bahwa kesucian hidup adalah bukti dari keselamatan sejati yang diberikan oleh Kristus.

4. Kristus adalah Terpisah dari Orang Berdosa (Separated from Sinners)

a. Kristus Tidak Terkait dengan Dosa Manusia

Kristus hidup di antara orang berdosa, tetapi Ia tidak pernah dipengaruhi oleh dosa mereka.

Ibrani 4:15 berkata:

"Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita. Sebaliknya, Ia telah dicobai dalam segala hal, sama seperti kita, tetapi Ia tidak berbuat dosa."

John Calvin menegaskan bahwa meskipun Kristus hidup di tengah dunia yang penuh dosa, Ia tetap murni dan tidak terkontaminasi oleh dosa manusia.

b. Implikasi bagi Orang Percaya

Karena Kristus terpisah dari orang berdosa, kita dipanggil untuk hidup dalam kekudusan dan tidak mengikuti cara hidup dunia:

Roma 12:2 berkata:

"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu."

John Piper menegaskan bahwa orang percaya harus tetap berada di dunia, tetapi tidak boleh hidup dengan cara dunia yang berdosa.

5. Kristus Ditinggikan di Atas Langit (Exalted Above the Heavens)

a. Kristus sebagai Raja yang Dimuliakan

Setelah kebangkitan-Nya, Kristus naik ke surga dan ditinggikan di atas segala sesuatu.

Filipi 2:9-11 berkata:

"Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi."

R.C. Sproul menegaskan bahwa Kristus sekarang memerintah sebagai Raja di sebelah kanan Allah Bapa dan akan datang kembali dalam kemuliaan.

b. Implikasi bagi Orang Percaya

Karena Kristus ditinggikan di atas langit, kita dipanggil untuk hidup dengan pengharapan akan kedatangan-Nya kembali:

Kolose 3:1-2 berkata:

"Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah."

John MacArthur menegaskan bahwa pengharapan akan kemuliaan Kristus memberi kita keberanian untuk hidup bagi Dia di dunia ini.

Kesimpulan

Dari perspektif teologi Reformed, Kristus adalah Imam Besar yang sempurna dan Raja yang mulia.

5 Karakter dan Posisi Kristus dalam Ibrani 7:26:

  1. Kristus adalah Kudus – Sumber kekudusan kita.
  2. Kristus adalah Tanpa Salah – Jaminan keselamatan kita.
  3. Kristus adalah Tanpa Noda – Teladan kesucian kita.
  4. Kristus Terpisah dari Orang Berdosa – Memanggil kita untuk hidup kudus.
  5. Kristus Ditinggikan di Atas Langit – Raja yang memerintah selamanya.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam kekudusan, iman, dan pengharapan dalam Kristus, Sang Imam Besar yang sempurna dan Raja yang mulia

Next Post Previous Post