7 Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Pemuridan
Pendahuluan:
Pemuridan adalah salah satu aspek terpenting dalam kehidupan Kristen. Yesus memerintahkan dalam Matius 28:19-20:"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu."
Pemuridan bukan hanya sekadar menghadiri kebaktian gereja atau mengikuti kelas Alkitab, tetapi merupakan panggilan seumur hidup untuk bertumbuh dalam iman, belajar firman Tuhan, dan membimbing orang lain menuju Kristus.
Dalam teologi Reformed, pemuridan dipahami dalam konteks kedaulatan Allah, anugerah-Nya yang bekerja dalam hati manusia, serta pentingnya pengajaran yang benar dan ketekunan dalam iman. Namun, banyak orang Kristen terjebak dalam berbagai kesalahan yang dapat menghambat proses pemuridan yang sehat dan Alkitabiah.
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menulis:"Pemuridan sejati bukan hanya tentang mengetahui doktrin, tetapi hidup dalam ketaatan kepada Kristus dan membimbing orang lain untuk mengenal-Nya."
Artikel ini akan membahas 7 kesalahan umum yang harus dihindari dalam pemuridan, serta bagaimana teologi Reformed memberikan solusi untuk tetap setia dalam perjalanan iman.
1. Mengandalkan Diri Sendiri daripada Anugerah Allah
Kesalahan: Menganggap Pemuridan sebagai Usaha Manusia Semata
Salah satu kesalahan terbesar dalam pemuridan adalah mengandalkan kekuatan sendiri dalam pertumbuhan rohani. Banyak orang berpikir bahwa mereka bisa menjadi murid Kristus hanya dengan usaha pribadi—dengan membaca Alkitab, berdoa, atau melakukan pelayanan—tanpa menyadari bahwa pertumbuhan rohani adalah hasil dari anugerah Allah yang bekerja dalam diri kita.
Yesus berkata dalam Yohanes 15:5:"Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa."
Solusi: Menyadari Ketergantungan kepada Allah
- Pemuridan sejati bergantung pada pekerjaan Roh Kudus dalam mengubah hati manusia.
- Filipi 2:13 berkata: "Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya."
- John Owen menekankan bahwa hanya melalui karya Roh Kudus seseorang dapat benar-benar bertumbuh dalam kesalehan dan menjadi murid Kristus yang sejati.
2. Mengabaikan Fondasi Doktrinal yang Benar
Kesalahan: Fokus pada Pengalaman daripada Kebenaran Firman
Banyak orang Kristen tertarik pada pemuridan yang berbasis pengalaman emosional, motivasi pribadi, atau praktik spiritual, tetapi tidak memiliki pemahaman yang kuat tentang doktrin Alkitabiah. Ini bisa berbahaya karena tanpa dasar teologi yang benar, pemuridan dapat tersesat dalam ajaran yang salah.
Paulus memperingatkan dalam 2 Timotius 4:3-4:"Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru bagi dirinya sendiri untuk memuaskan keinginan telinga mereka."
Solusi: Memegang Teguh Pengajaran yang Sehat
- Pemuridan harus didasarkan pada firman Allah yang benar dan ajaran yang sehat.
- 2 Timotius 3:16-17 berkata: "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran."
- John Calvin menekankan bahwa tanpa pengajaran doktrinal yang benar, iman orang percaya akan mudah terguncang oleh ajaran yang salah.
3. Tidak Mengutamakan Doa dalam Pemuridan
Kesalahan: Menganggap Doa sebagai Pelengkap, Bukan Keutamaan
Banyak orang Kristen terjebak dalam aktivitas pemuridan tetapi melupakan doa. Mereka sibuk dengan pembelajaran, persekutuan, dan pelayanan, tetapi lupa bahwa pemuridan sejati harus dimulai dan dipelihara dalam doa.
Yesus sendiri mencontohkan kehidupan doa dalam Lukas 5:16:"Tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa."
Solusi: Menjadikan Doa sebagai Inti Pemuridan
- Doa adalah sarana utama untuk bersekutu dengan Allah dan memperoleh kekuatan dalam pemuridan.
- Kolose 4:2 berkata: "Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur."
- John Owen menekankan bahwa doa adalah tanda ketergantungan kepada Allah dan harus menjadi bagian utama dalam kehidupan seorang murid Kristus.
4. Hanya Berfokus pada Pengetahuan tanpa Transformasi Hidup
Kesalahan: Menjadikan Pemuridan Sebagai Aktivitas Akademis Saja
Ada orang yang menganggap pemuridan hanya sebagai studi Alkitab dan belajar doktrin, tetapi tidak menghidupi kebenaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Yakobus 1:22 berkata:"Jadilah pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; jika tidak, kamu menipu diri sendiri."
Solusi: Hidup dalam Ketaatan kepada Firman
- Pemuridan harus melibatkan transformasi hidup, bukan hanya pengetahuan intelektual.
- Yohanes 13:17 berkata: "Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya."
- Jonathan Edwards menegaskan bahwa iman sejati selalu menghasilkan buah dalam kehidupan nyata, bukan hanya dalam pengertian teologis.
5. Mengabaikan Persekutuan dengan Tubuh Kristus
Kesalahan: Menganggap Pemuridan sebagai Perjalanan Pribadi Saja
Banyak orang berpikir bahwa pemuridan adalah perjalanan pribadi dengan Tuhan tanpa perlu keterlibatan dalam komunitas Kristen.
Ibrani 10:25 berkata:"Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti yang biasa dilakukan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati."
Solusi: Hidup dalam Komunitas Kristen yang Sehat
- Pemuridan harus terjadi dalam komunitas gereja yang sejati.
- Amsal 27:17 berkata: "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya."
- John Calvin menekankan bahwa gereja adalah ibu bagi orang percaya, tempat di mana mereka bertumbuh dan diteguhkan dalam iman.
6. Tidak Menjangkau Orang Lain dalam Pemuridan
Kesalahan: Berfokus pada Pertumbuhan Pribadi Tanpa Membimbing Orang Lain
Yesus memerintahkan pemuridan dengan tujuan membawa orang lain untuk mengenal Kristus. Namun, banyak orang Kristen hanya berfokus pada pertumbuhan pribadi mereka sendiri tanpa memperhatikan misi pemuridan bagi orang lain.
2 Timotius 2:2 berkata:
"Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain."
Solusi: Memuridkan Orang Lain secara Aktif
- Pemuridan bukan hanya tentang pertumbuhan pribadi, tetapi juga tentang menolong orang lain bertumbuh dalam iman.
- Matius 28:19-20 menegaskan panggilan untuk "menjadikan semua bangsa murid-Ku."
- Charles Spurgeon menekankan bahwa setiap orang percaya harus memiliki hati untuk menjangkau dan membimbing orang lain dalam iman.
7. Tidak Bertahan dalam Pemuridan hingga Akhir
Kesalahan: Mudah Menyerah dalam Perjalanan Iman
Banyak orang memulai pemuridan dengan semangat, tetapi mudah menyerah ketika menghadapi tantangan.
Matius 24:13 berkata:
"Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan diselamatkan."
Solusi: Ketekunan dalam Iman
- Pemuridan adalah perjalanan seumur hidup yang membutuhkan ketekunan.
- Filipi 1:6 berkata: "Ia yang telah memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya."
- R.C. Sproul menekankan bahwa orang percaya harus bertekun dalam iman karena Allah yang berdaulat memegang mereka hingga akhir.
Kesimpulan
Pemuridan adalah panggilan yang serius dan membutuhkan ketaatan, ketekunan, dan ketergantungan kepada Allah. Dengan menghindari 7 kesalahan ini, kita dapat menjadi murid Kristus yang sejati dan efektif dalam membimbing orang lain kepada-Nya.
"Pemuridan sejati adalah tentang mengenal Kristus, hidup dalam firman-Nya, dan membawa orang lain kepada-Nya hingga akhir hayat."