Kisah Para Rasul 3:19: Panggilan untuk Bertobat dan Pengampunan Dosa
Pendahuluan:
Kisah Para Rasul 3:19 adalah salah satu ayat penting dalam Perjanjian Baru yang berbicara tentang panggilan untuk bertobat dan menerima pengampunan dosa. Ayat ini berbunyi:
"Oleh karena itu, bertobatlah dan berbaliklah supaya dosa-dosamu dihapuskan," (Kisah Para Rasul 3:19, AYT)
Ayat ini diucapkan oleh Rasul Petrus dalam khotbahnya setelah penyembuhan seorang lumpuh di Bait Allah. Dalam teologi Reformed, panggilan untuk bertobat ini memiliki kaitan erat dengan doktrin keselamatan oleh anugerah, iman sebagai pemberian Allah, serta penghapusan dosa melalui Kristus. Artikel ini akan membahas makna Kisah Para Rasul 3:19 dalam konteksnya, relevansinya dengan doktrin Reformed, serta implikasinya bagi kehidupan Kristen berdasarkan pandangan para teolog seperti John Calvin, R.C. Sproul, John Piper, dan lainnya.
1. Eksposisi Kisah Para Rasul 3:19 dalam Konteks Alkitab
Konteks Kisah Para Rasul 3 adalah peristiwa setelah Pentakosta, ketika para rasul mulai memberitakan Injil secara terbuka. Dalam pasal ini, Petrus dan Yohanes menyembuhkan seorang pria yang lumpuh sejak lahir di dekat Gerbang Indah di Bait Allah. Mukjizat ini menarik perhatian banyak orang, dan Petrus menggunakan kesempatan ini untuk berkhotbah tentang Yesus sebagai Mesias.
A. "Oleh karena itu, bertobatlah"
1. Makna Pertobatan dalam Alkitab
Dalam bahasa Yunani, kata "bertobatlah" berasal dari metanoeo, yang berarti "mengubah pikiran" atau "berbalik arah". Pertobatan sejati bukan hanya perasaan bersalah, tetapi perubahan hidup yang nyata.
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menjelaskan:
"Pertobatan sejati bukan hanya meninggalkan dosa, tetapi juga mengarahkan hati dan pikiran kita kepada Allah."
Yesus juga menekankan pentingnya pertobatan dalam Lukas 13:3:
"Jika kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa dengan cara yang sama."
2. Pertobatan sebagai Anugerah Allah
Dalam teologi Reformed, pertobatan bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan manusia dengan kekuatannya sendiri, tetapi merupakan hasil dari pekerjaan Roh Kudus dalam hati orang percaya.
R.C. Sproul dalam Chosen by God menegaskan:
"Manusia yang telah jatuh dalam dosa tidak bisa bertobat dengan kekuatannya sendiri. Roh Kuduslah yang mengubah hati manusia dan membawa mereka kepada pertobatan sejati."
2 Timotius 2:25 berkata:
"Dengan lemah lembut, ia harus membimbing orang-orang yang suka melawan, mungkin Allah akan memberikan pertobatan kepada mereka sehingga mereka dapat mengenal kebenaran."
B. "Dan berbaliklah"
1. Berbalik dari Dosa Menuju Allah
Petrus tidak hanya memerintahkan pertobatan, tetapi juga perubahan arah hidup. Kata "berbaliklah" menunjukkan bahwa pertobatan sejati melibatkan meninggalkan cara hidup yang berdosa dan beralih kepada Allah.
Jonathan Edwards dalam The Religious Affections menulis:
"Hati yang telah diubahkan oleh Allah tidak hanya membenci dosa, tetapi juga rindu untuk hidup dalam kebenaran dan kekudusan."
Efesus 4:22-24 berkata:
"Tanggalkanlah manusia lama yang sesuai dengan cara hidupmu dahulu... dan kenakanlah manusia baru yang telah diciptakan menurut rupa Allah dalam kebenaran dan kekudusan yang sejati."
2. Hanya Melalui Kristus Seseorang Bisa Berbalik kepada Allah
Berbalik kepada Allah bukanlah usaha manusia belaka, tetapi merupakan hasil dari karya Kristus.
Yesus berkata dalam Yohanes 14:6:
"Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak seorang pun datang kepada Bapa, jika tidak melalui Aku."
John Piper dalam Desiring God menjelaskan bahwa pertobatan sejati tidak mungkin terjadi tanpa anugerah Allah yang menarik seseorang kepada Kristus.
C. "Supaya dosa-dosamu dihapuskan"
1. Penghapusan Dosa melalui Kristus
Penghapusan dosa hanya bisa terjadi melalui karya Yesus di kayu salib.
Ibrani 9:22 berkata:
"Tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan."
Louis Berkhof dalam Systematic Theology menegaskan bahwa pengampunan dosa bukanlah sesuatu yang diberikan secara otomatis, tetapi harus melalui pertobatan dan iman kepada Kristus.
2. Jaminan Pengampunan dalam Kristus
1 Yohanes 1:9 berkata:
"Jika kita mengaku dosa kita, Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."
Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menjelaskan bahwa penghapusan dosa adalah tindakan kasih karunia Allah yang didasarkan pada keadilan-Nya dalam Kristus.
Kolose 2:13-14 berkata:
"Ia telah mengampuni segala pelanggaran kita dan menghapuskan surat hutang yang mengancam kita dengan segala ketentuannya."
2. Kisah Para Rasul 3:19 dan Doktrin Teologi Reformed
A. Keselamatan Hanya oleh Anugerah
Teologi Reformed menekankan bahwa keselamatan adalah anugerah Allah, bukan hasil usaha manusia.
Efesus 2:8-9 berkata:
"Sebab, karena anugerah kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, bukan hasil pekerjaanmu, supaya tidak ada orang yang memegahkan diri."
John Calvin menegaskan bahwa keselamatan tidak tergantung pada kehendak manusia, tetapi pada anugerah Allah semata.
B. Regenerasi sebagai Pekerjaan Roh Kudus
Pertobatan sejati hanya bisa terjadi jika seseorang telah dilahirkan kembali oleh Roh Kudus.
Yohanes 3:5 berkata:
"Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah."
R.C. Sproul menjelaskan bahwa regenerasi mendahului iman; manusia yang mati dalam dosa hanya bisa datang kepada Allah jika terlebih dahulu dihidupkan oleh Roh Kudus.
3. Implikasi Kisah Para Rasul 3:19 dalam Kehidupan Kristen
A. Panggilan untuk Bertobat Setiap Hari
Pertobatan bukan hanya sesuatu yang dilakukan sekali, tetapi harus menjadi gaya hidup orang percaya.
Lukas 9:23 berkata:
"Jika seseorang ingin mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari, dan mengikuti Aku."
B. Hidup dalam Ketaatan kepada Kristus
Mereka yang telah bertobat harus hidup sesuai dengan kehendak Allah.
Roma 6:13 berkata:
"Jangan lagi menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa sebagai senjata ketidakbenaran, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang yang dahulu mati, tetapi sekarang hidup."
C. Menyebarkan Injil kepada Dunia
Jika kita telah mengalami pengampunan dosa, kita dipanggil untuk memberitakan Injil kepada orang lain.
Matius 28:19 berkata:
"Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku."
Kesimpulan
Kisah Para Rasul 3:19 mengajarkan bahwa:
- Pertobatan sejati adalah hasil dari pekerjaan Roh Kudus.
- Penghapusan dosa hanya terjadi melalui iman kepada Kristus.
- Setiap orang percaya dipanggil untuk hidup dalam pertobatan dan ketaatan kepada Allah.
Sebagai orang percaya, kita harus terus hidup dalam pertobatan sejati, mengandalkan anugerah Allah, dan menyebarkan kabar baik tentang pengampunan dosa dalam Kristus.
Soli Deo Gloria!