Kolose 2:3: Kristus sebagai Sumber Segala Hikmat dan Pengetahuan
Pendahuluan:
Kolose 2:3 adalah salah satu ayat kunci dalam Perjanjian Baru yang menegaskan bahwa Kristus adalah pusat dari segala hikmat dan pengetahuan. Ayat ini berbunyi:
“Dalam Dia, tersembunyi segala harta dari hikmat dan pengetahuan.” (Kolose 2:3, AYT).
Dalam teologi Reformed, ayat ini menegaskan keunggulan Kristus dalam wahyu Allah, hubungan antara iman dan akal, serta kedaulatan Kristus dalam segala bidang kehidupan.
Artikel ini akan mengeksplorasi arti mendalam dari Kolose 2:3 berdasarkan perspektif teologi Reformed, dengan merujuk pada pemikiran para teolog seperti John Calvin, R.C. Sproul, Herman Bavinck, Louis Berkhof, dan Cornelius Van Til.
1. Konteks Kolose 2:3
A. Latar Belakang Surat Kolose
Surat Kolose ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose untuk menentang ajaran sesat yang mengancam iman mereka. Jemaat Kolose terpengaruh oleh gnostisisme, suatu ajaran yang menekankan bahwa keselamatan diperoleh melalui pengetahuan mistis dan filsafat manusia.
Dalam Kolose 2, Paulus menegaskan bahwa Kristus adalah satu-satunya sumber hikmat yang sejati, bukan filsafat duniawi atau tradisi manusia.
B. Struktur Ayat Kolose 2:3
Ayat ini terdiri dari dua bagian utama:
- “Dalam Dia” → Menunjukkan bahwa hikmat dan pengetahuan hanya dapat ditemukan di dalam Kristus.
- “Tersembunyi segala harta dari hikmat dan pengetahuan” → Menekankan bahwa Kristus adalah sumber utama segala kebenaran.
2. Penjelasan Teologis tentang Kolose 2:3
A. “Dalam Dia” – Kristus sebagai Sumber Hikmat Sejati
Paulus menekankan bahwa hikmat sejati hanya ditemukan dalam Kristus. Ini bertentangan dengan ajaran gnostik yang mengajarkan bahwa hikmat dapat diperoleh melalui pencarian mistik atau filsafat manusia.
1. Kristus sebagai Puncak Wahyu Allah
Dalam Ibrani 1:1-2, dikatakan bahwa Allah telah berbicara kepada manusia melalui Anak-Nya, Yesus Kristus.
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menjelaskan bahwa Kristus adalah satu-satunya jalan untuk mengenal Allah dengan benar.“Tanpa Kristus, manusia tidak dapat mengenal Allah yang sejati, karena Kristus adalah wahyu sempurna dari Allah.”
2. Keselarasan antara Iman dan Akal
Dalam teologi Reformed, iman dan akal tidak bertentangan, tetapi harus bekerja bersama dalam terang wahyu Kristus.
R.C. Sproul dalam Knowing Scripture menegaskan bahwa hikmat sejati tidak ditemukan dalam spekulasi manusia, tetapi dalam wahyu Allah yang dinyatakan dalam Alkitab dan dalam Kristus.“Hikmat manusia tanpa Kristus adalah kebodohan, tetapi hikmat yang berasal dari Kristus membawa kehidupan.”
B. “Tersembunyi Segala Harta dari Hikmat dan Pengetahuan”
Frasa ini menekankan bahwa Kristus adalah satu-satunya sumber kebenaran, baik dalam aspek rohani maupun intelektual.
1. Hikmat dalam Perjanjian Lama dan Baru
Dalam Amsal 1:7, dikatakan bahwa takut akan TUHAN adalah awal dari pengetahuan.
Paulus menegaskan bahwa Kristus adalah pemenuhan dari hikmat ini:
- 1 Korintus 1:30 → Kristus adalah hikmat dari Allah bagi kita.
- Yohanes 14:6 → Kristus adalah kebenaran.
Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menjelaskan bahwa hikmat bukan sekadar pengetahuan intelektual, tetapi juga cara hidup yang selaras dengan kehendak Tuhan.“Kristus bukan hanya sumber informasi teologis, tetapi juga standar kebenaran yang mutlak.”
C. Kristus dan Filsafat Dunia
Paulus menulis surat ini untuk menentang filsafat dunia yang bertentangan dengan Injil (Kolose 2:8).
Cornelius Van Til, seorang apologet Reformed, menekankan bahwa tanpa Kristus, manusia tidak dapat memahami dunia dengan benar.“Setiap aspek pengetahuan harus didasarkan pada dasar Kristus, karena hanya di dalam Dia segala sesuatu memiliki makna yang sejati.”
Ini berarti bahwa filsafat yang tidak berakar dalam Kristus akan selalu gagal dalam memahami realitas yang sejati.
3. Makna Teologis dalam Teologi Reformed
A. Kristus sebagai Sumber Kebenaran Absolut
Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa hanya ada satu kebenaran mutlak, yaitu yang dinyatakan dalam Kristus.
- Efesus 4:21 → “Kebenaran ada di dalam Yesus.”
- Yohanes 8:32 → “Kebenaran akan memerdekakan kamu.”
Louis Berkhof dalam Systematic Theology menegaskan bahwa tidak ada kebenaran yang sejati di luar Kristus, karena hanya Dialah sumber segala hikmat.
B. Kristus dan Pendidikan Kristen
Karena Kristus adalah sumber segala hikmat, ini berarti bahwa pendidikan Kristen harus berpusat pada Kristus.
Abraham Kuyper, seorang teolog Reformed, menegaskan:“Tidak ada satu inci pun dalam kehidupan manusia yang tidak berada di bawah kedaulatan Kristus.”
Ini berarti bahwa segala aspek pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan harus tunduk kepada otoritas Kristus.
C. Kristus sebagai Dasar Penginjilan dan Misi
Jika Kristus adalah sumber segala hikmat dan pengetahuan, maka tidak ada keselamatan atau pengenalan akan Allah di luar Kristus.
John Piper dalam Let the Nations Be Glad! menegaskan bahwa penginjilan bukan hanya tentang menyelamatkan jiwa, tetapi juga membawa dunia kepada kebenaran Kristus.
4. Aplikasi bagi Kehidupan Kristen
A. Mencari Hikmat di dalam Kristus
Jika segala hikmat tersembunyi di dalam Kristus, maka kita harus menjadikan Dia pusat dalam setiap aspek kehidupan kita.
- Membaca Alkitab secara teratur untuk memahami kehendak Tuhan.
- Berdoa agar diberikan hikmat yang sejati.
Yakobus 1:5 mengatakan:“Jika ada di antara kamu yang kekurangan hikmat, hendaklah ia meminta kepada Allah.”
B. Menolak Filsafat yang Bertentangan dengan Kristus
Banyak ideologi modern yang menolak otoritas Kristus. Sebagai orang percaya, kita harus menganalisis setiap pemikiran berdasarkan kebenaran Alkitab (2 Korintus 10:5).
C. Memuliakan Kristus dalam Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan
Karena Kristus adalah sumber segala hikmat, maka kita harus menggunakan ilmu pengetahuan untuk memuliakan Dia.
Kolose 3:17 mengatakan:“Apapun yang kamu lakukan, lakukanlah semuanya untuk kemuliaan Tuhan.”
Kesimpulan
Kolose 2:3 adalah ayat yang menegaskan bahwa Kristus adalah sumber segala hikmat dan pengetahuan. Dalam teologi Reformed, ayat ini mengajarkan bahwa:
- Kristus adalah puncak wahyu Allah dan satu-satunya jalan untuk mengenal kebenaran.
- Hikmat sejati hanya ditemukan dalam hubungan dengan Kristus.
- Filsafat dunia tanpa Kristus akan selalu gagal memahami realitas yang sejati.
- Pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kehidupan harus tunduk pada otoritas Kristus.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk mencari hikmat hanya di dalam Kristus, menolak pemikiran yang bertentangan dengan Dia, dan hidup dalam kebenaran-Nya.
“Dalam Dia, tersembunyi segala harta dari hikmat dan pengetahuan.” (Kolose 2:3).