Kristus sebagai Penggenapan Yesaya 8:18

 

Kristus sebagai Penggenapan Yesaya 8:18

Pendahuluan:

Yesaya 8:18 adalah ayat yang menyoroti bagaimana Allah menggunakan nabi Yesaya dan anak-anaknya sebagai tanda bagi umat Israel di tengah situasi sulit. Ayat ini berbunyi:"Sesungguhnya, aku dan anak-anak yang telah diberikan TUHAN kepadaku adalah tanda dan petunjuk di Israel dari TUHAN semesta alam yang diam di gunung Sion." (Yesaya 8:18, TB)

Dalam konteksnya, ayat ini merupakan bagian dari peringatan terhadap Israel yang menolak mempercayai Allah dan lebih memilih untuk mengandalkan bangsa-bangsa lain. Namun, dalam Perjanjian Baru, ayat ini dikutip dalam Ibrani 2:13 sebagai nubuat tentang Kristus dan umat-Nya.

Dalam perspektif teologi Reformed, Yesaya 8:18 mengandung makna mendalam yang berkaitan dengan providensi Allah, pemeliharaan umat pilihan-Nya, dan penggenapan janji keselamatan dalam Kristus. Artikel ini akan menggali makna teologis ayat ini berdasarkan pemikiran para teolog Reformed seperti John Calvin, Herman Bavinck, Louis Berkhof, dan R.C. Sproul.

1. Yesaya 8:18 dalam Konteksnya

A. Latar Belakang Sejarah

Kitab Yesaya ditulis dalam masa ketika Israel dan Yehuda menghadapi ancaman dari bangsa Asyur. Pasal 8 berbicara tentang bagaimana bangsa itu telah menolak untuk percaya kepada Tuhan dan lebih memilih mencari perlindungan dari bangsa lain.

Yesaya dan anak-anaknya diberikan sebagai tanda profetis bagi Israel. Nama anak-anak Yesaya memiliki makna simbolis:

  • Syear Yasyub (Yesaya 7:3) berarti "suatu sisa akan kembali", menandakan bahwa ada sisa umat yang akan diselamatkan.
  • Maher-Syalal Hash-Baz (Yesaya 8:3) berarti "jarahan segera datang, rampasan akan cepat diperoleh", menunjukkan bahwa penghakiman Asyur akan segera tiba.

John Calvin dalam Commentary on Isaiah menekankan bahwa tanda-tanda ini bukan hanya sekadar simbol, tetapi juga alat untuk menunjukkan bagaimana Allah bekerja dalam sejarah untuk menggenapi kehendak-Nya.

B. Makna Profetis dalam Perjanjian Lama

Yesaya 8:18 menegaskan bahwa Allah menggunakan nabi dan keturunannya sebagai alat dalam penyataan kehendak-Nya. Ini menunjukkan bahwa Allah tidak hanya berfirman, tetapi juga memberikan tanda nyata bagi umat-Nya.

Louis Berkhof dalam Systematic Theology menjelaskan bahwa dalam Perjanjian Lama, Allah sering menggunakan tanda-tanda fisik dan nubuat untuk mengarahkan umat-Nya kepada rencana keselamatan-Nya. Yesaya dan anak-anaknya adalah bukti nyata dari kuasa dan rencana Tuhan bagi Israel.

2. Penggenapan dalam Kristus dan Gereja

A. Yesaya 8:18 dalam Ibrani 2:13

Dalam Perjanjian Baru, penulis surat Ibrani mengutip Yesaya 8:18 dan menerapkannya kepada Yesus Kristus:"Dan lagi: Aku akan menaruh kepercayaan kepada-Nya! Dan lagi: Sesungguhnya, Aku dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepada-Ku." (Ibrani 2:13, TB)

Ini menunjukkan bahwa Yesus adalah penggenapan utama dari nubuat Yesaya. Jika Yesaya dan anak-anaknya menjadi tanda bagi Israel, maka Kristus dan umat-Nya menjadi tanda bagi dunia.

Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menegaskan bahwa Kristus adalah pusat dari seluruh wahyu Allah, dan segala nubuat dalam Perjanjian Lama menemukan pemenuhannya dalam diri-Nya. Umat percaya, sebagai tubuh Kristus, juga dipanggil untuk menjadi tanda dan saksi bagi dunia.

B. Hubungan antara Yesaya dan Kristus

Beberapa poin penting dalam penggenapan ini:

  1. Yesaya adalah nabi yang membawa pesan penghakiman dan keselamatan, sebagaimana Kristus datang membawa Injil keselamatan tetapi juga berbicara tentang penghakiman bagi yang tidak percaya.
  2. Yesaya memiliki anak-anak sebagai tanda, sementara Kristus memiliki umat-Nya yang disebut sebagai anak-anak Allah (Yohanes 1:12).
  3. Yesaya dan anak-anaknya menjadi bukti kedaulatan Allah di tengah krisis, sebagaimana gereja dipanggil untuk menjadi terang di tengah dunia yang penuh dosa.

R.C. Sproul dalam Knowing Scripture menekankan bahwa memahami penggenapan Perjanjian Lama dalam Kristus sangat penting untuk memahami bagaimana keselamatan dalam Injil dinyatakan sejak awal.

3. Kedaulatan dan Pemeliharaan Allah atas Umat-Nya

A. Allah yang Berdaulat dalam Menetapkan Tanda

Teologi Reformed menekankan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari rencana kekal Allah. Allah yang menetapkan tanda dalam Yesaya 8:18 adalah Allah yang sama yang menetapkan Kristus sebagai Juruselamat dunia.

Herman Bavinck menjelaskan bahwa pemilihan Yesaya dan anak-anaknya sebagai tanda menunjukkan bahwa Allah aktif dalam sejarah. Dia tidak pasif menunggu manusia mencari-Nya, tetapi Dia sendiri yang menyatakan diri-Nya kepada umat-Nya.

B. Gereja sebagai Tanda bagi Dunia

Sebagaimana Yesaya dan anak-anaknya menjadi tanda bagi Israel, demikian juga gereja dipanggil untuk menjadi tanda bagi dunia.

Yesus berkata dalam Matius 5:14:"Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi."

Jonathan Edwards dalam Religious Affections menekankan bahwa orang percaya harus menunjukkan kasih, kebenaran, dan kekudusan dalam hidup mereka sehingga mereka menjadi saksi nyata dari pekerjaan Allah di dunia ini.

4. Panggilan untuk Hidup dalam Iman dan Kesetiaan

A. Hidup dalam Kepercayaan kepada Tuhan

Yesaya 8:18 menegaskan bahwa umat Allah harus hidup dalam kepercayaan penuh kepada Tuhan, bahkan di tengah kesulitan.

John Calvin dalam komentarnya menjelaskan bahwa Israel sering kali gagal percaya kepada Tuhan dan malah mencari perlindungan pada kekuatan duniawi. Tetapi Yesaya dan anak-anaknya menjadi contoh bahwa Allah akan selalu memelihara umat yang setia kepada-Nya.

B. Tidak Mengandalkan Kekuatan Duniawi

Yesaya 8:17-18 mengajarkan bahwa mereka yang percaya kepada Allah akan tetap teguh, tetapi mereka yang berpaling kepada kekuatan manusia akan mengalami kehancuran.

Yeremia 17:5 berkata:"Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari TUHAN!"

Sebaliknya, mereka yang menaruh kepercayaan kepada Tuhan akan diberkati (Yeremia 17:7).

5. Implikasi bagi Kehidupan Orang Percaya

A. Percaya pada Rencana Allah di Tengah Kesulitan

Yesaya 8:18 mengajarkan bahwa dalam keadaan apa pun, umat Allah harus percaya bahwa Dia tetap memegang kendali atas sejarah.

Filipi 1:6 berkata:"Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu bahwa Ia, yang telah memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus."

B. Menjadi Saksi Kristus di Dunia

Sebagaimana Yesaya dan anak-anaknya menjadi tanda bagi Israel, demikian pula gereja harus menjadi saksi Kristus.

1 Petrus 2:9 menyatakan:"Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia."

Kesimpulan

Yesaya 8:18 adalah ayat yang menegaskan bagaimana Allah memberikan tanda-tanda bagi umat-Nya. Dalam perspektif teologi Reformed, ayat ini mengajarkan bahwa:

  1. Allah menetapkan tanda dalam sejarah untuk menyatakan rencana-Nya.
  2. Yesus Kristus adalah penggenapan utama dari tanda keselamatan.
  3. Gereja dipanggil untuk menjadi tanda keselamatan bagi dunia.
  4. Orang percaya harus hidup dalam iman, tidak mengandalkan kekuatan duniawi, dan setia kepada Tuhan.

Yesaya 8:18 ini mengingatkan kita untuk tetap percaya kepada Tuhan dalam segala keadaan dan menjadi saksi bagi dunia yang membutuhkan Injil. Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post