Lukas 11:2-4–7 Pelajaran tentang Doa

Lukas 11:2-4 – 7 Pelajaran tentang Doa

Pendahuluan:

Doa adalah hubungan pribadi antara manusia dan Allah, serta merupakan bagian esensial dari kehidupan Kristen. Dalam Lukas 11:2-4, Yesus mengajarkan murid-murid-Nya bagaimana berdoa dengan benar melalui Doa Bapa Kami.

Perikop ini sejajar dengan Matius 6:9-13, tetapi lebih singkat. Yesus menekankan kerendahan hati, ketergantungan kepada Allah, serta pengampunan sebagai elemen kunci dalam doa yang sejati.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuh pelajaran penting tentang doa berdasarkan Lukas 11:2-4, serta bagaimana para teolog Reformed memahami makna mendalam dari ajaran Yesus ini.

Teks Lukas 11:2-4, AYT: Lukas 11:2 Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Ketika kamu berdoa, katakanlah: ‘Bapa, dikuduskanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu.Lukas 11:3 Berikanlah kepada kami makanan yang secukupnya setiap hari,Lukas 11:4 dan ampunilah dosa-dosa kami sebab kami sendiri juga mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami. Dan, janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.’”

Dalam doa ini, Yesus mengajarkan pola doa yang ideal, yang mencakup:

  1. Penyembahan kepada Allah (ayat 2a).
  2. Kerinduan akan kerajaan-Nya (ayat 2b).
  3. Permohonan kebutuhan sehari-hari (ayat 3).
  4. Pengampunan dosa (ayat 4a).
  5. Kerelaan mengampuni sesama (ayat 4b).
  6. Perlindungan dari pencobaan dan kejahatan (ayat 4c).

7 Pelajaran tentang Doa dari Lukas 11:2-4

1. Doa Dimulai dengan Hubungan: "Bapa" (Lukas 11:2a)

Yesus mengajarkan bahwa doa harus dimulai dengan kesadaran akan hubungan kita dengan Allah sebagai Bapa.

Dalam budaya Yahudi, menyebut Allah sebagai Bapa adalah sesuatu yang sangat radikal. Namun, dalam Perjanjian Baru, Yesus mengajarkan bahwa orang percaya memiliki hak istimewa untuk mendekat kepada Allah sebagai anak-anak-Nya (Roma 8:15).

Pandangan Teologi Reformed: John Calvin menekankan bahwa hanya mereka yang ditebus oleh Kristus yang dapat menyebut Allah sebagai Bapa dengan penuh keberanian. Ia berkata: "Hanya melalui karya Kristus kita memiliki akses kepada Allah sebagai Bapa kita yang penuh kasih."

Aplikasi bagi kita:

  • Kita harus mendekati Allah dengan keyakinan sebagai anak-anak-Nya.
  • Doa bukanlah formalitas, tetapi relasi pribadi yang intim dengan Allah.

2. Doa Harus Memuliakan Nama Allah: "Dikuduskanlah Nama-Mu" (Lukas 11:2b)

Doa yang benar harus dimulai dengan penyembahan dan penghormatan kepada Allah.

Menguduskan nama Allah berarti:

  • Mengakui kekudusan dan kebesaran-Nya.
  • Menghidupi kehidupan yang memuliakan Allah.

Pandangan Teologi Reformed: R.C. Sproul menekankan bahwa doa bukan tentang keinginan kita, tetapi tentang meninggikan Allah dalam segala hal.

Aplikasi bagi kita:

  • Jangan hanya meminta dalam doa—mulailah dengan menyembah dan memuliakan Allah.
  • Hidup kita juga harus mencerminkan doa kita dengan hidup kudus.

3. Doa Harus Mengutamakan Kerajaan Allah: "Datanglah Kerajaan-Mu" (Lukas 11:2c)

Yesus mengajarkan bahwa kita harus berdoa untuk kedatangan kerajaan Allah. Ini berarti:

  • Kita rindu melihat pemerintahan Allah dinyatakan di bumi.
  • Kita berdoa agar hati kita, gereja, dan dunia semakin tunduk kepada kehendak Allah.

Pandangan Teologi Reformed: Jonathan Edwards melihat doa ini sebagai permohonan agar Allah berkuasa atas hati manusia dan membawa kebangunan rohani di dunia ini.

Aplikasi bagi kita: Dalam doa kita, jangan hanya meminta hal-hal duniawi—berdoalah untuk pertumbuhan Injil dan penggenapan kehendak Tuhan dalam hidup kita.

4. Doa Mengajarkan Ketergantungan kepada Allah: "Berikanlah kepada Kami Makanan yang Secukupnya Setiap Hari" (Lukas 11:3)

Yesus mengajarkan kita untuk memohon kebutuhan sehari-hari kepada Allah.

Ini menunjukkan bahwa:

  • Allah adalah sumber segala sesuatu yang kita butuhkan.
  • Kita harus hidup dengan iman dan berserah kepada-Nya setiap hari.

Pandangan Teologi Reformed: Charles Spurgeon berkata bahwa kita sering kali merasa cukup dengan diri sendiri, tetapi doa ini mengingatkan kita untuk selalu bergantung kepada Allah.

Aplikasi bagi kita:

  • Jangan khawatir tentang hari esok—percayalah bahwa Allah akan mencukupi kebutuhan kita.
  • Bersyukurlah atas setiap berkat yang diberikan-Nya setiap hari.

5. Doa Mengajarkan Pentingnya Pengampunan: "Ampunilah Dosa-Dosa Kami" (Lukas 11:4a)

Setiap hari kita membutuhkan pengampunan dari Tuhan.

Mengapa ini penting?

  • Dosa memisahkan kita dari Allah, tetapi pengampunan-Nya memulihkan hubungan kita dengan-Nya.
  • Doa ini mengajarkan bahwa tidak ada yang bisa datang kepada Allah tanpa pertobatan.

Pandangan Teologi Reformed: John Owen menegaskan bahwa orang Kristen harus terus-menerus mencari pengampunan Allah, bukan sebagai syarat keselamatan, tetapi sebagai bentuk pertumbuhan rohani.

Aplikasi bagi kita: Jangan menunda untuk bertobat—setiap hari kita harus datang kepada Allah dengan hati yang hancur dan bertobat.

6. Doa Mengajarkan untuk Mengampuni Sesama: "Sebab Kami Sendiri Juga Mengampuni Setiap Orang yang Bersalah kepada Kami" (Lukas 11:4b)

Yesus mengajarkan bahwa mereka yang menerima pengampunan Allah harus bersedia mengampuni orang lain.

Dalam Matius 6:15, Yesus berkata:"Jika kamu tidak mengampuni orang lain, Bapa di surga juga tidak akan mengampuni kamu."

Pandangan Teologi Reformed: Herman Bavinck menegaskan bahwa iman sejati harus menghasilkan hati yang mau mengampuni sesama.

Aplikasi bagi kita: Jika kita telah diampuni oleh Tuhan, kita harus belajar mengampuni dengan tulus, bukan dengan dendam.

7. Doa Memohon Perlindungan dari Pencobaan: "Janganlah Membawa Kami ke dalam Pencobaan" (Lukas 11:4c)

Bagian terakhir dari doa ini adalah permohonan agar Allah menjaga kita dari godaan dan dosa.

Mengapa ini penting?

  • Kita lemah dan rentan terhadap dosa, sehingga kita membutuhkan pertolongan Tuhan setiap hari.
  • Pencobaan bisa datang dalam bentuk kesombongan, godaan dunia, atau kesulitan hidup.

Pandangan Teologi Reformed: B.B. Warfield menekankan bahwa hanya Tuhan yang bisa menjaga kita tetap kuat dalam iman dan menjauhkan kita dari dosa.

Aplikasi bagi kita:

  • Jangan merasa kuat sendiri—bergantunglah kepada Allah untuk menghindari dosa.
  • Berdoalah agar Allah memberi kekuatan dalam menghadapi pencobaan hidup.

Kesimpulan

Lukas 11:2-4 mengajarkan tujuh pelajaran penting tentang doa:

  1. Hubungan dengan Allah sebagai Bapa (kita berdoa dengan keyakinan sebagai anak-anak-Nya).
  2. Doa harus memuliakan Allah (prioritas utama kita adalah kemuliaan-Nya).
  3. Mengutamakan kerajaan Allah (berdoa agar kehendak-Nya terjadi).
  4. Bergantung kepada Allah untuk kebutuhan sehari-hari.
  5. Memohon pengampunan dosa (pertobatan harus menjadi bagian dari doa kita).
  6. Belajar mengampuni sesama.
  7. Memohon perlindungan dari pencobaan dan kejahatan.

Doa adalah cara kita mendekat kepada Tuhan. Semoga kita semakin bertumbuh dalam kehidupan doa kita setiap hari!

Next Post Previous Post