Lukas 11:4 – Pengampunan dan Perlindungan dari Pencobaan
Pendahuluan:
Dalam Doa Bapa Kami, Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya bagaimana seharusnya mereka berdoa. Salah satu aspek penting dalam doa ini adalah permohonan pengampunan dosa dan perlindungan dari pencobaan, sebagaimana tertulis dalam Lukas 11:4: “Dan ampunilah dosa-dosa kami sebab kami sendiri juga mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami. Dan, janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.” (Lukas 11:4, AYT)
Ayat ini mengandung dua elemen penting dalam kehidupan Kristen:
- Permohonan pengampunan dosa dari Allah.
- Permohonan agar Allah melindungi kita dari pencobaan.
Bagaimana ayat ini dipahami dalam teologi Reformed? Apa implikasinya bagi kehidupan doa dan iman orang percaya? Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi makna Lukas 11:4, tafsirannya dalam teologi Reformed, serta aplikasi praktisnya dalam kehidupan sehari-hari.
Konteks Lukas 11:4
1. Konteks Doa Bapa Kami dalam Lukas 11
Lukas 11:4 adalah bagian dari Doa Bapa Kami, yang juga tercatat dalam Matius 6:9-13 dalam versi yang lebih panjang.
- Dalam Lukas 11, Yesus mengajarkan doa ini setelah murid-murid-Nya meminta, “Tuhan, ajarkanlah kami berdoa, seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya” (Lukas 11:1).
- Doa ini mengajarkan prioritas utama dalam kehidupan doa:
- Kemuliaan Allah (Bapa dikuduskan).
- Kedaulatan Allah (Datanglah kerajaan-Mu).
- Kebutuhan sehari-hari (Berikanlah makanan secukupnya).
- Pengampunan dosa (Ampunilah dosa-dosa kami).
- Perlindungan dari pencobaan (Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan).
2. Makna Doa dalam Konteks Kehidupan Kristen
- Doa Bapa Kami bukan sekadar kata-kata untuk dihafalkan, tetapi model bagaimana orang percaya harus berdoa.
- Yesus mengajarkan bahwa doa harus mencakup aspek relasi dengan Allah, kebutuhan jasmani, dan kebutuhan rohani.
Eksposisi Lukas 11:4
1. "Ampunilah dosa-dosa kami..."
Makna "dosa-dosa" dalam bahasa Yunani
- Kata "dosa" dalam Lukas 11:4 berasal dari kata Yunani "hamartia" (ἁμαρτία), yang berarti "melenceng dari sasaran" atau "pelanggaran terhadap hukum Allah."
- Ini menunjukkan bahwa dosa bukan hanya kesalahan moral, tetapi pemberontakan terhadap Tuhan.
Mengapa kita perlu meminta pengampunan setiap hari?
- Pengampunan Allah adalah kebutuhan utama manusia.
- Orang percaya tetap berdosa dalam kelemahan manusiawinya, meskipun telah diselamatkan oleh anugerah.
Dalam teologi Reformed, kita memahami bahwa keselamatan dan pengampunan adalah anugerah Tuhan, bukan hasil usaha manusia (Efesus 2:8-9).
John Calvin menulis bahwa "Setiap hari kita membutuhkan pengampunan karena kita terus jatuh dalam dosa. Tetapi karena anugerah Allah, kita tidak ditinggalkan dalam kondisi dosa."
2. "Sebab kami sendiri juga mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami."
Hubungan antara pengampunan dari Allah dan pengampunan terhadap sesama
- Yesus mengajarkan bahwa orang yang telah menerima pengampunan Allah harus menunjukkan pengampunan kepada orang lain.
- Ini tidak berarti bahwa pengampunan Allah bergantung pada usaha manusia, tetapi menunjukkan bahwa mereka yang telah diampuni akan memiliki hati yang mengampuni.
John MacArthur menegaskan bahwa “pengampunan sejati adalah bukti nyata dari hati yang telah diperbarui oleh anugerah Tuhan.”
R.C. Sproul menambahkan bahwa "Jika seseorang menolak mengampuni orang lain, itu menunjukkan bahwa ia mungkin belum benar-benar memahami pengampunan Allah dalam hidupnya."
3. "Dan, janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."
Apakah Allah mencobai manusia?
- Yakobus 1:13 mengatakan "Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun."
- Namun, Lukas 11:4 bukan berbicara tentang Allah yang mencobai, tetapi tentang permohonan agar Allah melindungi umat-Nya dari pencobaan yang dapat menjerumuskan mereka ke dalam dosa.
Makna kata "pencobaan" dalam bahasa Yunani
- Kata "pencobaan" dalam teks Yunani adalah peirasmos (πειρασμός), yang dapat berarti ujian atau cobaan yang dapat membawa kepada dosa.
Dalam teologi Reformed, kita memahami bahwa:
- Allah memang mengizinkan pencobaan, tetapi Ia juga memberikan kekuatan untuk mengatasinya.
- Orang percaya harus bersandar pada Tuhan agar tidak jatuh dalam pencobaan.
Herman Bavinck menulis bahwa “Allah mengizinkan pencobaan untuk menguji dan menguatkan iman umat-Nya, tetapi Ia juga menyediakan jalan keluar.”
Makna Teologis dalam Perspektif Reformed
1. Pengampunan Adalah Anugerah, Bukan Hasil Usaha Manusia
- Hanya Allah yang dapat mengampuni dosa, bukan perbuatan manusia.
- Pengampunan diberikan melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib.
Efesus 1:7 berkata:“Di dalam Dia, kita memiliki penebusan melalui darah-Nya, yaitu pengampunan atas pelanggaran-pelanggaran kita, sesuai dengan kekayaan anugerah-Nya.”
John Calvin menegaskan bahwa "tanpa anugerah, manusia tidak memiliki harapan untuk memperoleh pengampunan."
2. Pengampunan Terhadap Sesama adalah Bukti Iman yang Sejati
- Orang yang telah diampuni akan memiliki hati yang rela mengampuni.
- Pengampunan bukan berarti toleransi terhadap dosa, tetapi melepaskan kebencian dan menyerahkan keadilan kepada Tuhan.
3. Allah Memberikan Perlindungan dalam Pencobaan
- Pencobaan adalah bagian dari kehidupan, tetapi Allah memberi kekuatan untuk melewatinya.
- Orang percaya harus berdoa agar Tuhan melindungi mereka dari kejatuhan ke dalam dosa.
Aplikasi dalam Kehidupan Orang Percaya
Dari Lukas 11:4, ada beberapa aplikasi praktis:
1. Hidup dalam Pertobatan dan Mengakui Dosa Setiap Hari
- Jangan menunda-nunda untuk meminta pengampunan kepada Tuhan.
- Sadari bahwa dosa memisahkan kita dari Tuhan, tetapi anugerah-Nya memulihkan kita.
2. Belajar untuk Mengampuni Orang Lain dengan Sukacita
- Jangan menyimpan dendam, karena pengampunan adalah tanda dari hati yang telah diperbarui.
- Ingatlah bahwa kita juga telah menerima pengampunan yang lebih besar dari Tuhan.
3. Berdoa agar Tuhan Memberikan Perlindungan dari Pencobaan
- Jangan mengandalkan kekuatan sendiri dalam menghadapi pencobaan.
- Minta kepada Tuhan agar diberikan hikmat dan kekuatan dalam setiap situasi.
Kesimpulan
Lukas 11:4 mengajarkan bahwa pengampunan dan perlindungan dari pencobaan adalah bagian penting dari kehidupan doa orang percaya.
Dalam terang teologi Reformed, kita memahami bahwa:
- Pengampunan adalah anugerah Allah, bukan hasil usaha manusia.
- Mereka yang telah menerima pengampunan harus rela mengampuni sesama.
- Allah tidak membiarkan umat-Nya jatuh ke dalam pencobaan tanpa memberi kekuatan untuk mengatasinya.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam pertobatan, mengampuni dengan tulus, dan bersandar pada Tuhan dalam setiap pencobaan yang kita hadapi.
"Karena itu, siapa yang mengira bahwa ia berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!" (1 Korintus 10:12)
Kiranya kita semua hidup dalam kesadaran akan anugerah Tuhan dan terus berdoa agar diberikan kekuatan dalam setiap pencobaan.