Lukas 15:20 – Kasih Bapa yang Tak Berkesudahan

 

Lukas 15:20 – Kasih Bapa yang Tak Berkesudahan

Pendahuluan:

Salah satu perumpamaan paling indah yang diajarkan oleh Yesus adalah Perumpamaan Anak yang Hilang dalam Lukas 15:11-32. Perumpamaan ini menggambarkan kasih Allah yang luar biasa kepada orang berdosa yang bertobat.

Salah satu ayat kunci dalam perumpamaan ini adalah Lukas 15:20, yang menyoroti reaksi Bapa ketika anak yang hilang kembali:“Maka, berdirilah ia dan pergi kepada ayahnya. Akan tetapi, ketika anak itu masih sangat jauh, ayahnya melihat dia dan dengan penuh belas kasihan, ayahnya itu berlari lalu memeluk dan menciumnya.” (Lukas 15:20, AYT)

Ayat ini mengandung makna teologis yang mendalam tentang anugerah Allah, pertobatan sejati, dan kasih Allah yang tak bersyarat. Dalam teologi Reformed, kita memahami bahwa keselamatan bukanlah hasil usaha manusia, tetapi sepenuhnya berasal dari anugerah Allah yang mengejar umat-Nya dengan kasih yang tidak terbatas.

Dalam artikel ini, kita akan membahas konteks Lukas 15:20, tafsirannya dalam perspektif Reformed, serta aplikasi praktisnya dalam kehidupan orang percaya.

Konteks Lukas 15:20

1. Latar Belakang Perumpamaan Anak yang Hilang

Lukas 15 berisi tiga perumpamaan tentang sukacita Allah dalam menyelamatkan orang berdosa:

  1. Perumpamaan Domba yang Hilang (Lukas 15:3-7)
  2. Perumpamaan Dirham yang Hilang (Lukas 15:8-10)
  3. Perumpamaan Anak yang Hilang (Lukas 15:11-32)

Perumpamaan Anak yang Hilang menggambarkan kisah seorang anak yang meninggalkan rumah bapanya untuk hidup dalam dosa, tetapi akhirnya bertobat dan kembali.

  • Lukas 15:11-16 → Anak bungsu meninggalkan rumah, menghabiskan harta warisannya, dan akhirnya jatuh dalam penderitaan.
  • Lukas 15:17-19 → Ia sadar akan kesalahannya dan memutuskan untuk kembali kepada bapanya.
  • Lukas 15:20-24 → Bapanya menyambut dia dengan penuh kasih, memberikan pengampunan, dan merayakan kembalinya dia.

Lukas 15:20 adalah momen puncak dari perumpamaan ini, ketika sang ayah menunjukkan belas kasihnya dengan cara yang luar biasa.

Eksposisi Lukas 15:20

1. "Maka, berdirilah ia dan pergi kepada ayahnya."

Pertobatan yang Sejati

  • Anak yang hilang tidak hanya merasa bersalah, tetapi mengambil tindakan nyata untuk kembali kepada bapanya.
  • Pertobatan sejati bukan hanya penyesalan, tetapi juga perubahan hati yang membawa kepada tindakan nyata.

Dalam teologi Reformed, kita memahami bahwa:

  • Pertobatan adalah hasil karya Roh Kudus yang membangkitkan hati manusia untuk berbalik kepada Allah.
  • Tidak ada orang yang dapat bertobat dengan kekuatannya sendiri; semua adalah hasil anugerah Allah.

John Calvin menulis:“Tidak ada seorang pun yang dengan kemauannya sendiri datang kepada Allah, kecuali Roh Kudus menggerakkan hatinya.”

2. "Ketika anak itu masih sangat jauh, ayahnya melihat dia..."

Allah yang Mencari dan Menyelamatkan Orang Berdosa

  • Ayah dalam perumpamaan ini menggambarkan Allah Bapa yang selalu menantikan orang berdosa untuk kembali kepada-Nya.
  • Kasih Allah bukanlah kasih yang pasif, tetapi kasih yang aktif mencari dan menyambut orang berdosa.

Yesus berkata dalam Lukas 19:10:"Karena Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Dalam teologi Reformed, ini berhubungan dengan doktrin pemilihan (election), di mana Allah berdaulat dalam menyelamatkan orang berdosa.

R.C. Sproul menegaskan bahwa:"Kita tidak mencari Allah, tetapi Allah yang mencari kita. Keselamatan sepenuhnya adalah hasil anugerah-Nya."

3. "Dengan penuh belas kasihan, ayahnya itu berlari..."

Kasih yang Aktif dan Tidak Bersyarat

  • Dalam budaya Yahudi, seorang patriark (kepala keluarga) tidak biasa berlari, karena itu dianggap tidak pantas.
  • Tetapi dalam perumpamaan ini, sang ayah berlari untuk menyambut anaknya—tanda kasih yang luar biasa dan penuh pengampunan.

Dalam teologi Reformed, kita memahami bahwa:

  • Allah tidak menunggu manusia untuk mencapai-Nya, tetapi Dia datang kepada kita melalui Yesus Kristus.
  • Inkarnasi Yesus adalah bukti terbesar bahwa Allah “berlari” kepada umat-Nya untuk menyelamatkan mereka.

Herman Bavinck menekankan bahwa "Allah dalam kasih-Nya tidak menunggu kita untuk mencari Dia, tetapi Ia datang kepada kita lebih dulu."

4. "Lalu memeluk dan menciumnya."

Pengampunan yang Penuh dan Pemulihan yang Sempurna

  • Tindakan memeluk dan mencium menunjukkan bahwa sang ayah menerima anaknya tanpa syarat.
  • Tidak ada teguran atau hukuman, hanya kasih dan pemulihan.

Dalam teologi Reformed, ini mencerminkan doktrin pembenaran oleh iman (justification by faith):

  • Ketika orang berdosa bertobat, mereka tidak hanya diampuni, tetapi juga diterima sepenuhnya dalam keluarga Allah.
  • Kita tidak lagi dianggap sebagai budak, tetapi sebagai anak-anak Allah.

Roma 8:15 berkata:“Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak-anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru, ‘Abba, Bapa!’”

John MacArthur menegaskan bahwa "pengampunan Allah bukan setengah-setengah, tetapi penuh dan menyeluruh bagi mereka yang datang kepada-Nya."

Makna Teologis dalam Perspektif Reformed

Lukas 15:20 mengandung beberapa prinsip penting dalam teologi Reformed:

1. Keselamatan adalah Pekerjaan Allah, Bukan Usaha Manusia

  • Orang berdosa tidak mungkin datang kepada Allah dengan kekuatannya sendiri.
  • Allah yang berinisiatif mencari dan menyelamatkan orang yang terhilang.

Efesus 2:8-9 berkata:“Sebab karena anugerah kamu diselamatkan oleh iman – itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, bukan hasil pekerjaanmu.”

2. Kasih Allah Tidak Bersyarat dan Tak Terbatas

  • Allah mengampuni tanpa syarat dan menyambut setiap orang yang bertobat dengan penuh kasih.
  • Tidak ada dosa yang terlalu besar sehingga tidak bisa diampuni oleh Tuhan.

3. Pertobatan Sejati Menghasilkan Pemulihan Sejati

  • Ketika seseorang bertobat, ia bukan hanya diampuni, tetapi juga dipulihkan dalam hubungan dengan Tuhan.
  • Kita tidak lagi disebut orang asing, tetapi anak-anak Allah yang dikasihi-Nya.

Aplikasi dalam Kehidupan Orang Percaya

Dari Lukas 15:20, ada beberapa aplikasi praktis:

1. Jangan Ragu untuk Kembali kepada Tuhan

  • Tidak peduli seberapa jauh kita telah tersesat, pintu anugerah Tuhan selalu terbuka.
  • Allah selalu siap menyambut kita dengan kasih yang penuh pengampunan.

2. Bersyukur atas Anugerah dan Kasih Allah yang Tak Bersyarat

  • Keselamatan adalah anugerah, bukan hasil usaha kita.
  • Hiduplah dalam sukacita dan rasa syukur atas kebaikan Tuhan.

3. Tunjukkan Kasih yang Sama kepada Sesama

  • Jika Allah telah mengampuni kita, kita juga harus mengampuni orang lain.
  • Jangan menjadi seperti kakak dalam perumpamaan ini, yang menolak menerima adiknya kembali.
Next Post Previous Post