Lukas 6:20-22 – Empat Kelompok yang Akan Berbahagia di Masa Depan

Lukas 6:20-22 – Empat Kelompok yang Akan Berbahagia di Masa Depan

Pendahuluan:

Dalam Lukas 6:20-22, Yesus menyampaikan ucapan bahagia (Beatitudes), yang merupakan bagian dari Khotbah di Dataran (Lukas 6:17-49). Ayat-ayat ini memiliki kemiripan dengan Khotbah di Bukit dalam Matius 5:3-12, tetapi lebih ringkas dan lebih langsung.

Yesus menyebut empat kelompok orang yang akan berbahagia di masa depan, yaitu:

  1. Orang miskin (mereka akan memiliki Kerajaan Allah).
  2. Orang lapar (mereka akan dikenyangkan).
  3. Orang yang menangis (mereka akan tertawa).
  4. Orang yang dibenci, dikucilkan, dan dihina karena Kristus (mereka akan menerima upah besar di surga).

Pengajaran ini bertolak belakang dengan nilai dunia, yang sering kali memuliakan kekayaan, kepuasan, dan popularitas. Namun, dalam perspektif kerajaan Allah, justru mereka yang menderita di dunia ini akan menerima kebahagiaan sejati di masa depan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas empat kelompok ini secara mendalam, melihat implikasi teologisnya, serta meninjau pandangan dari beberapa pakar teologi Reformed.


Teks Lukas 6:20-22: Lukas 6:20 Yesus memandang kepada murid-murid-Nya itu dan berkata, “Diberkatilah kamu yang miskin sebab milikmulah Kerajaan Allah.”Lukas 6:21 Diberkatilah kamu yang sekarang ini lapar sebab kamu akan dikenyangkan. Diberkatilah kamu yang sekarang ini menangis sebab kamu akan tertawa.Lukas 6:22 Diberkatilah kamu saat orang membencimu, mengucilkanmu, menghinamu, serta mencemarkan nama baikmu karena Anak Manusia.

Empat Kelompok yang Akan Berbahagia Menurut Lukas 6:20-22

1. Orang Miskin Akan Mewarisi Kerajaan Allah (Lukas 6:20)

Yesus berkata:"Diberkatilah kamu yang miskin sebab milikmulah Kerajaan Allah."

Apa maksudnya?

  • Kata "miskin" di sini bukan hanya merujuk pada kemiskinan materi, tetapi juga kemiskinan rohani—kesadaran bahwa kita tidak dapat menyelamatkan diri kita sendiri tanpa anugerah Tuhan.
  • Yesus tidak berkata bahwa semua orang miskin secara otomatis masuk surga. Sebaliknya, mereka yang rendah hati dan bergantung kepada Tuhan akan menerima Kerajaan Allah.

Pandangan Teologi Reformed

  • John Calvin, dalam komentarnya, menekankan bahwa kemiskinan dalam ayat ini lebih dari sekadar kondisi ekonomi—ini adalah sikap hati yang bergantung pada Tuhan. Calvin berkata:"Orang-orang yang miskin dalam roh akan menerima Kerajaan Allah, bukan karena kemiskinan mereka, tetapi karena mereka mencari Tuhan sebagai satu-satunya harapan mereka."

  • Matthew Henry menjelaskan bahwa dunia menghargai kekayaan, tetapi Tuhan menghargai mereka yang rendah hati dan bersandar kepada-Nya.

Aplikasi bagi kita:

  • Kita harus belajar untuk tidak menggantungkan diri pada kekayaan dunia, tetapi hidup dalam ketergantungan penuh kepada Allah.
  • Kekayaan rohani lebih penting daripada kekayaan materi.

2. Orang yang Lapar Akan Dikenyangkan (Lukas 6:21a)

Yesus berkata:"Diberkatilah kamu yang sekarang ini lapar sebab kamu akan dikenyangkan."

Apa maksudnya?

  • Kata "lapar" di sini bukan hanya berbicara tentang kelaparan fisik, tetapi juga kelaparan akan kebenaran dan keadilan Allah.
  • Dalam Matius 5:6, Yesus berkata:"Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, sebab mereka akan dipuaskan."

Pandangan Teologi Reformed

  • Charles Spurgeon mengajarkan bahwa kelaparan sejati adalah kelaparan akan Kristus dan firman-Nya. Ia berkata:"Mereka yang lapar dan haus akan Kristus akan dipuaskan oleh kasih karunia-Nya. Dunia tidak dapat memberi makan jiwa, tetapi Kristus adalah roti hidup."

  • John Owen menegaskan bahwa orang yang sungguh-sungguh mencari kebenaran Tuhan akan dipuaskan dalam kehidupan ini dan di kehidupan kekal.

Aplikasi bagi kita:

  • Kita harus mengembangkan kelaparan akan kebenaran Firman Tuhan, bukan hanya mencari kesenangan duniawi.
  • Hanya Yesus yang bisa memenuhi jiwa kita—dunia tidak bisa memberikan kepuasan sejati.

3. Orang yang Menangis Akan Tertawa (Lukas 6:21b)

Yesus berkata:"Diberkatilah kamu yang sekarang ini menangis sebab kamu akan tertawa."

Apa maksudnya?

  • Tangisan di sini bukan sekadar kesedihan biasa, tetapi kesedihan karena dosa dan penderitaan dalam dunia yang jatuh.
  • Dunia menghindari kesedihan dan penderitaan, tetapi Yesus berkata bahwa mereka yang menangis sekarang akan tertawa di masa depan.

Pandangan Teologi Reformed

  • Jonathan Edwards mengajarkan bahwa kesedihan yang suci (godly sorrow) akan menghasilkan pertobatan sejati.
  • R.C. Sproul menegaskan bahwa orang Kristen harus memiliki kesedihan terhadap dosa mereka sendiri dan penderitaan di dunia ini, tetapi mereka memiliki pengharapan dalam Kristus.

Aplikasi bagi kita:

  • Jangan takut untuk meratap dan menangisi dosa. Kesedihan sejati akan membawa penghiburan dari Tuhan.
  • Penderitaan orang percaya di dunia ini tidak akan bertahan selamanya—kita akan bersukacita dalam kekekalan bersama Kristus.

4. Orang yang Dibenci, Dikucilkan, dan Dihina Karena Kristus Akan Diberkati (Lukas 6:22)

Yesus berkata:"Diberkatilah kamu saat orang membencimu, mengucilkanmu, menghinamu, serta mencemarkan nama baikmu karena Anak Manusia."

Apa maksudnya?

  • Yesus tidak berkata bahwa semua penderitaan itu baik, tetapi penderitaan karena nama-Nya adalah tanda bahwa kita adalah murid sejati-Nya.
  • Dunia membenci kebenaran dan membenci Yesus, sehingga orang percaya juga akan mengalami penganiayaan (Yohanes 15:18-20).

Pandangan Teologi Reformed

  • B.B. Warfield menegaskan bahwa penganiayaan adalah bukti dari kehidupan Kristen yang sejati.
  • Cornelius Van Til mengajarkan bahwa gereja harus siap menghadapi penolakan dunia, tetapi tetap setia kepada Kristus.

Aplikasi bagi kita:

  • Jangan takut untuk menghadapi kebencian dunia karena iman kepada Yesus.
  • Ketika kita mengalami penolakan karena Injil, kita harus bersukacita karena kita sedang berjalan dalam kebenaran.

Kesimpulan

Lukas 6:20-22 mengajarkan bahwa dunia dan kerajaan Allah memiliki nilai yang berbeda.

Empat kelompok yang akan berbahagia di masa depan:

  1. Orang miskin dalam roh akan mewarisi Kerajaan Allah.
  2. Orang yang lapar akan kebenaran akan dipuaskan.
  3. Orang yang menangis akan menerima penghiburan dan sukacita.
  4. Orang yang dihina karena Kristus akan menerima upah besar di surga.

Yesus membalikkan nilai dunia: mereka yang menderita sekarang akan menerima kebahagiaan sejati di dalam Kristus.

Sebagai orang percaya, kita harus hidup dengan fokus kepada kerajaan Allah, bukan kepada kenikmatan dunia yang sementara.

Next Post Previous Post