Nasihat bagi Kaum Muda Kristen
Pendahuluan:
Kaum muda berada dalam tahap kehidupan yang penuh tantangan dan keputusan besar—tentang iman, karier, pernikahan, dan panggilan hidup. Dalam dunia yang semakin sekuler, banyak pemuda Kristen yang bergumul dalam mempertahankan iman mereka di tengah arus budaya modern.
Dalam Teologi Reformed, kaum muda dipandang sebagai generasi yang memiliki peran penting dalam rencana Allah. Para teolog Reformed seperti John Calvin, Jonathan Edwards, Charles Spurgeon, R.C. Sproul, dan John Piper telah menekankan pentingnya membentuk karakter Kristen sejak muda, hidup dalam takut akan Tuhan, dan menjalani kehidupan yang memuliakan Allah.
Artikel ini akan membahas nasihat-nasihat berharga bagi kaum muda berdasarkan perspektif teologi Reformed agar mereka dapat menjalani hidup yang berpusat pada Kristus di tengah tantangan zaman ini.
1. Carilah Tuhan Sejak Masa Muda
Dalam Pengkhotbah 12:1, Salomo menasihati:"Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kau katakan: ‘Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!’"
1. John Calvin: Iman yang Sejati Harus Ditanam Sejak Muda
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menekankan bahwa iman sejati harus ditanam sejak usia muda. Ia berpendapat bahwa:
- Manusia memiliki hati yang cenderung menjauh dari Allah karena sifat dosa asal.
- Kaum muda harus membiasakan diri dengan Firman Tuhan sejak dini agar tidak terseret oleh hawa nafsu dunia.
- Pertumbuhan rohani harus menjadi prioritas dalam kehidupan kaum muda, bukan hanya ambisi duniawi.
Calvin mengingatkan bahwa jika seseorang tidak mencari Tuhan di masa muda, akan semakin sulit untuk melakukannya di kemudian hari.
2. Jauhi Dosa dan Godaan Dunia
2 Timotius 2:22 berkata:"Larilah dari nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih, dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni."
1. Jonathan Edwards: Keputusan Moral di Masa Muda Akan Menentukan Masa Depan
Jonathan Edwards, dalam catatan pribadinya Resolutions, menulis banyak janji bagi dirinya sendiri sebagai seorang pemuda untuk hidup dalam kekudusan.
Menurut Edwards:
- Kaum muda harus memiliki ketetapan hati untuk menjauhi dosa sejak dini.
- Setiap keputusan moral yang dibuat di masa muda akan berdampak besar pada masa depan.
- Kehidupan yang dipenuhi dosa hanya akan membawa kehancuran dan penyesalan di kemudian hari.
Ia percaya bahwa setiap anak muda harus memiliki visi yang jelas untuk hidup dalam kekudusan dan ketaatan kepada Tuhan.
3. Hiduplah dalam Ketekunan dan Kerja Keras
Amsal 6:6-8 mengajarkan:"Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen."
1. Charles Spurgeon: Jangan Menjadi Pemuda yang Malas
Charles Spurgeon menekankan pentingnya kerja keras dan disiplin dalam kehidupan pemuda. Ia berkata:"Tidak ada yang mencapai kemuliaan Allah dengan bermalas-malasan. Setiap orang Kristen harus bekerja keras, baik dalam pekerjaan dunia maupun dalam pertumbuhan rohani."
Menurut Spurgeon:
- Pemuda yang malas akan kehilangan banyak kesempatan berharga dalam hidup.
- Bekerja dengan tekun adalah bagian dari pengudusan hidup Kristen.
- Pelayanan bagi Tuhan membutuhkan ketekunan dan kesabaran.
Spurgeon mengingatkan bahwa Tuhan tidak memanggil anak muda untuk menjalani hidup yang santai dan tanpa tujuan, tetapi untuk bekerja keras bagi kemuliaan-Nya.
4. Bangun Karakter yang Kokoh dalam Kristus
Mazmur 119:9 bertanya:"Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu."
1. R.C. Sproul: Karakter yang Baik Dibangun di Atas Kebenaran Firman Tuhan
R.C. Sproul dalam The Holiness of God menekankan bahwa karakter sejati tidak bisa dibangun di atas standar dunia, tetapi hanya di atas Firman Tuhan.
Menurut Sproul:
- Karakter yang kokoh dibentuk melalui ketaatan kepada Firman Tuhan.
- Tanpa dasar iman yang kuat, pemuda akan mudah terpengaruh oleh budaya dunia yang sesat.
- Keteguhan moral dan integritas adalah aset terbesar seorang pemuda.
Sproul menegaskan bahwa pemuda yang takut akan Tuhan akan memiliki kehidupan yang teguh dan tidak mudah terguncang oleh pencobaan.
5. Pilihlah Teman dengan Bijaksana
1 Korintus 15:33 berkata:"Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik."
1. John Piper: Teman yang Baik Akan Menuntun pada Hidup yang Benar
John Piper dalam Don’t Waste Your Life menekankan bahwa persahabatan memiliki dampak besar dalam kehidupan seorang pemuda.
Menurut Piper:
- Teman yang baik akan menolong kita untuk bertumbuh dalam iman.
- Teman yang buruk dapat menjauhkan kita dari Tuhan dan membawa kita kepada dosa.
- Hidup dalam komunitas Kristen yang sehat adalah kunci untuk tetap kuat dalam iman.
Piper mendorong kaum muda untuk mencari teman yang mencintai Tuhan dan yang dapat menolong mereka bertumbuh secara rohani.
6. Jadilah Pemimpin yang Bertanggung Jawab
1 Timotius 4:12 mengatakan:"Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Tetapi jadilah teladan bagi orang-orang percaya dalam perkataan, dalam tingkah laku, dalam kasih, dalam kesetiaan, dan dalam kesucian."
Pemuda Kristen dipanggil untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, baik dalam gereja, keluarga, maupun di lingkungan kerja.
1. Jonathan Edwards: Kepemimpinan yang Sejati Dimulai dengan Keteladanan
Jonathan Edwards menekankan bahwa kepemimpinan sejati dimulai dari hidup yang berintegritas.
Ia mengajarkan bahwa:
- Seorang pemuda harus menjadi teladan dalam kesetiaan dan kebenaran.
- Kepemimpinan bukan soal posisi, tetapi soal karakter.
- Allah memanggil kaum muda untuk berani mengambil peran dalam pelayanan dan penginjilan.
Kesimpulan
Sebagai kaum muda Kristen, kita dipanggil untuk hidup dalam takut akan Tuhan, menghindari dosa, bekerja keras, membangun karakter yang teguh, memilih teman dengan bijaksana, dan menjadi pemimpin yang bertanggung jawab.
Para teolog Reformed seperti John Calvin, Jonathan Edwards, Charles Spurgeon, R.C. Sproul, dan John Piper menegaskan bahwa keputusan yang dibuat di masa muda akan sangat menentukan kehidupan di masa depan.
Oleh karena itu, mari gunakan masa muda kita untuk melayani Tuhan, bertumbuh dalam iman, dan menjadi terang bagi dunia.
Soli Deo Gloria!