Ordo Keselamatan: Predestinasi dan Pemilihan dalam Teologi Reformed
Pendahuluan:
Salah satu doktrin paling penting dalam teologi Reformed adalah predestinasi dan pemilihan. Doktrin ini menjelaskan bahwa keselamatan bukanlah hasil keputusan manusia, tetapi adalah tindakan Allah yang telah direncanakan sebelum dunia dijadikan.
Pertanyaan yang sering muncul adalah: Apakah manusia memilih Allah, ataukah Allah yang terlebih dahulu memilih manusia? Dalam teologi Reformed, jawabannya jelas: Allah memilih umat-Nya dalam kasih dan anugerah-Nya yang kekal, bukan berdasarkan perbuatan atau keputusan manusia.
Para teolog seperti John Calvin, Jonathan Edwards, Charles Spurgeon, R.C. Sproul, dan John Piper menegaskan bahwa predestinasi adalah rencana Allah yang berdaulat untuk menyelamatkan mereka yang telah Ia pilih sebelum dunia dijadikan.
Artikel ini akan membahas pengertian predestinasi dan pemilihan dalam Alkitab, bagaimana doktrin ini dipahami dalam teologi Reformed, serta implikasinya bagi kehidupan orang percaya.
1. Apa Itu Predestinasi dan Pemilihan?
A. Definisi Predestinasi dan Pemilihan
- Predestinasi: Tindakan Allah dalam menentukan siapa yang akan diselamatkan dan siapa yang tidak sebelum dunia dijadikan.
- Pemilihan (Election): Bagian dari predestinasi di mana Allah memilih secara khusus orang-orang yang akan Ia selamatkan.
Efesus 1:4-5 berkata:"Sebab di dalam Dia, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih, Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya."
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menulis:"Predestinasi adalah keputusan kekal Allah yang memilih sebagian orang untuk hidup yang kekal, sementara yang lain dibiarkan dalam kebinasaan karena dosa mereka."
Kesimpulan: Predestinasi dan pemilihan menunjukkan bahwa keselamatan sepenuhnya adalah anugerah Allah, bukan hasil usaha manusia.
2. Dasar Alkitabiah dari Predestinasi dan Pemilihan
A. Allah Menentukan Keselamatan Umat-Nya Sebelum Dunia Dijadikan
Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa Allah telah memilih umat-Nya bahkan sebelum mereka lahir.
Roma 8:29-30 berkata:"Sebab mereka yang telah Ia kenal sebelumnya, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya... dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya, dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya, dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya."
Jonathan Edwards menegaskan bahwa:"Keselamatan tidak mungkin bergantung pada keputusan manusia, karena jika demikian, tidak seorang pun akan memilih Allah kecuali Allah terlebih dahulu mengubah hati mereka."
B. Pemilihan Bukan Berdasarkan Perbuatan Baik
Allah tidak memilih berdasarkan perbuatan baik manusia, tetapi hanya berdasarkan anugerah-Nya semata.
Roma 9:15-16 berkata:"Sebab Ia berfirman kepada Musa: 'Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan, dan Aku akan menunjukkan kemurahan kepada siapa Aku mau menunjukkan kemurahan.' Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah."
R.C. Sproul menjelaskan bahwa:"Jika pemilihan Allah didasarkan pada sesuatu dalam diri manusia, maka itu bukan lagi anugerah, tetapi upah. Tetapi Alkitab menegaskan bahwa keselamatan adalah anugerah, bukan hasil usaha manusia."
3. Apakah Predestinasi Berarti Allah Tidak Adil?
Banyak orang menolak doktrin predestinasi karena mereka berpikir bahwa jika Allah memilih sebagian orang untuk diselamatkan, maka Ia tidak adil.
Namun, Alkitab mengajarkan bahwa semua manusia telah berdosa dan tidak layak menerima keselamatan. Jika Allah ingin berlaku adil secara mutlak, maka semua manusia harus binasa dalam dosa mereka. Tetapi dalam anugerah-Nya, Ia memilih untuk menyelamatkan sebagian orang untuk menunjukkan kasih karunia-Nya.
Roma 9:21-23 berkata:"Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya untuk membuat dari gumpalan yang sama satu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan satu lagi untuk dipakai guna tujuan yang biasa? Jika Allah hendak menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, tetapi Ia menanggung dengan sabar orang-orang yang telah disiapkan untuk kebinasaan, untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas orang-orang yang telah disiapkan-Nya untuk kemuliaan?"
Charles Spurgeon berkata:"Ketika seseorang menerima keselamatan, itu adalah karena kasih karunia Allah. Tetapi ketika seseorang binasa, itu adalah akibat dari dosa mereka sendiri."
4. Predestinasi dan Tanggung Jawab Manusia
A. Manusia Tetap Bertanggung Jawab untuk Merespons Injil
Meskipun Allah telah memilih orang-orang yang akan diselamatkan, Alkitab tetap memerintahkan semua orang untuk bertobat dan percaya kepada Kristus.
Kisah Para Rasul 17:30 berkata:"Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat."
John Piper menekankan bahwa:"Predestinasi tidak menghilangkan tanggung jawab manusia. Allah yang memilih, tetapi manusia tetap harus percaya kepada Injil."
B. Penginjilan Tetap Diperlukan
Beberapa orang berpikir bahwa jika predestinasi benar, maka penginjilan tidak diperlukan. Namun, Alkitab mengajarkan bahwa Allah menggunakan pemberitaan Injil sebagai sarana untuk memanggil orang-orang pilihan-Nya kepada keselamatan.
Roma 10:14 berkata:"Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka dapat mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?"
R.C. Sproul berkata:"Allah tidak hanya menentukan hasil akhir, tetapi juga menentukan sarana untuk mencapai hasil itu. Penginjilan adalah sarana yang Allah gunakan untuk membawa umat pilihan-Nya kepada iman."
5. Implikasi Predestinasi bagi Orang Percaya
A. Memberikan Jaminan Keselamatan
Karena keselamatan adalah karya Allah, orang percaya dapat yakin bahwa mereka tidak akan pernah kehilangan keselamatan mereka.
Yohanes 10:28 berkata:"Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku."
Jonathan Edwards berkata:"Keselamatan tidak tergantung pada kekuatan manusia, tetapi pada janji dan kuasa Allah yang tidak pernah gagal."
B. Membawa Kerendahan Hati
Pemahaman tentang predestinasi seharusnya membuat kita semakin rendah hati, karena kita menyadari bahwa keselamatan kita adalah anugerah Allah semata-mata, bukan hasil usaha kita sendiri.
Efesus 2:9 berkata:"Bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."
Kesimpulan: Keselamatan adalah Karya Anugerah Allah
Dari pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa:
- Predestinasi dan pemilihan adalah tindakan Allah yang berdaulat dalam menyelamatkan manusia.
- Keselamatan tidak berdasarkan perbuatan manusia, tetapi hanya berdasarkan kasih karunia Allah.
- Allah tetap adil dalam memilih sebagian orang untuk diselamatkan, karena semua manusia layak binasa dalam dosa mereka.
- Orang percaya harus bersyukur atas anugerah Allah dan terus memberitakan Injil.
Seperti yang dikatakan dalam Roma 11:36:"Sebab segala sesuatu berasal dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!"
Soli Deo Gloria!