Perbandingan Dua Mezbah: Ibrani 13:10-13
Pendahuluan:
Ibrani 13:10-13 adalah bagian penting dalam kitab Ibrani yang membandingkan dua mezbah, yaitu mezbah dalam sistem keimamatan Perjanjian Lama dan mezbah Kristus dalam Perjanjian Baru.
Ayat ini menegaskan bahwa keselamatan dalam Kristus lebih besar daripada sistem korban di bawah hukum Taurat. Dalam perspektif teologi Reformed, perikop ini menyoroti penggenapan hukum Taurat dalam Kristus, keunggulan korban-Nya, serta panggilan bagi orang percaya untuk ikut menderita bersama-Nya di luar perkemahan.
Artikel ini akan membahas secara mendalam makna Ibrani 13:10-13, bagaimana perbandingan dua mezbah ini menggambarkan rencana keselamatan Allah, serta bagaimana pemahaman ini mempengaruhi kehidupan orang percaya.
Teks Ibrani 13:10-13, AYT: "Kita mempunyai sebuah mezbah yang darinya mereka yang melayani di kemah tidak memiliki hak untuk makan." (Ibrani 13:10)"Sebab, tubuh-tubuh binatang yang darahnya dibawa oleh imam besar ke dalam tempat kudus sebagai persembahan penghapus dosa dibakar di luar perkemahan." (Ibrani 13:11)"Oleh karena itu, Yesus juga, supaya Dia dapat menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri, menderita di luar pintu gerbang." (Ibrani 13:12)"Sebab itu, marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan, dengan menanggung kehinaan-Nya." (Ibrani 13:13)Eksposisi Ibrani 13:10-13
1. “Kita Mempunyai Sebuah Mezbah” – Mezbah Perjanjian Baru (Ibrani 13:10)
Penulis Ibrani menyatakan bahwa orang percaya memiliki mezbah yang berbeda dari mezbah dalam sistem Perjanjian Lama.
Apa makna “mezbah” dalam ayat ini?
- Dalam Perjanjian Lama, mezbah adalah tempat di mana korban-korban dipersembahkan sebagai penebusan dosa.
- Dalam Perjanjian Baru, mezbah ini menunjuk pada Kristus sebagai korban sejati yang menggenapi sistem korban Perjanjian Lama.
- Mereka yang masih berpegang pada sistem Taurat tidak memiliki bagian dalam mezbah ini, karena mereka menolak Kristus.
John Calvin dalam Commentary on Hebrews menulis:"Kristus adalah mezbah sejati dan korban sejati, di mana mereka yang berpegang pada hukum lama tidak memiliki bagian karena mereka menolak anugerah yang lebih besar dalam Injil."
Mezbah Kristen adalah salib Kristus, yang menjadi satu-satunya tempat pengampunan dosa dan hubungan dengan Allah.
2. “Mereka yang Melayani di Kemah Tidak Memiliki Hak untuk Makan” (Ibrani 13:10b)
Penulis Ibrani menegaskan bahwa para imam Perjanjian Lama tidak dapat mengambil bagian dari mezbah Kristus.
Mengapa para imam tidak memiliki hak untuk makan dari mezbah ini?
- Imam-imam dalam Perjanjian Lama hanya bisa makan dari korban-korban yang dipersembahkan di mezbah Tabernakel (Imamat 6:16).
- Tetapi korban yang dipersembahkan dalam Hari Pendamaian (Yom Kippur) tidak boleh dimakan, melainkan harus dibakar di luar perkemahan (Imamat 16:27).
- Ini menandakan bahwa korban Kristus adalah penggenapan sempurna yang tidak lagi memerlukan bagian dalam sistem korban Perjanjian Lama.
R.C. Sproul dalam The Holiness of God menegaskan:"Para imam yang menolak Kristus tidak memiliki bagian dalam keselamatan sejati, karena mereka tetap bergantung pada sistem yang telah disempurnakan dalam diri Kristus."
Dengan kata lain, mereka yang tetap berpegang pada hukum Taurat dan menolak Kristus telah kehilangan hak atas keselamatan yang sejati.
3. “Tubuh-Tubuh Binatang Dibakar di Luar Perkemahan” – Bayangan Kristus (Ibrani 13:11)
Penulis Ibrani mengacu pada praktik dalam Hari Pendamaian, di mana tubuh binatang korban harus dibakar di luar perkemahan.
Apa makna dari praktik ini?
- Dalam sistem korban Perjanjian Lama, darah binatang dipersembahkan di dalam tempat kudus, tetapi tubuhnya dibakar di luar perkemahan.
- Ini menggambarkan bahwa dosa yang ditanggung oleh korban harus dijauhkan dari umat Israel.
- Hal ini menjadi bayangan bahwa Kristus, yang menanggung dosa dunia, harus menderita di luar kota Yerusalem.
Jonathan Edwards dalam Religious Affections menulis:"Seluruh sistem korban dalam Perjanjian Lama tidak hanya menunjuk pada kematian Kristus, tetapi juga pada penolakan-Nya oleh manusia, sebagaimana korban harus dibakar di luar perkemahan."
Kristus, sebagai penggenapan korban ini, juga harus mengalami pembuangan dari masyarakat Yahudi dan dihukum di luar tembok kota.
4. “Yesus Menderita di Luar Pintu Gerbang” – Penggenapan dalam Kristus (Ibrani 13:12)
Yesus tidak hanya disalibkan, tetapi juga dibawa keluar dari kota untuk dieksekusi.
Apa makna teologis dari peristiwa ini?
- Ini menegaskan bahwa Kristus adalah penggenapan dari korban Hari Pendamaian.
- Penderitaan-Nya di luar kota melambangkan penolakan oleh umat manusia dan pembuangan dosa dari umat-Nya.
- Kristus menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri, membuat mereka layak untuk masuk ke hadirat Allah.
John MacArthur dalam Biblical Doctrine menegaskan:"Yesus harus menderita di luar tembok Yerusalem untuk menunjukkan bahwa Dia adalah korban sejati yang menanggung dosa dan membawa umat-Nya kepada pengudusan sejati."
Pengorbanan Kristus tidak hanya menghapus dosa, tetapi juga membebaskan umat-Nya dari sistem hukum yang lama.
5. “Marilah Kita Pergi kepada-Nya di Luar Perkemahan” – Panggilan kepada Orang Percaya (Ibrani 13:13)
Penulis Ibrani mengajak kita untuk mengikuti Kristus di luar perkemahan.
Apa artinya "pergi kepada-Nya di luar perkemahan"?
- Menolak sistem dunia yang menolak Kristus – Sebagaimana Kristus ditolak oleh dunia, orang percaya juga harus siap menanggung penghinaan karena nama-Nya (Yohanes 15:18-19).
- Meninggalkan hukum Taurat sebagai jalan keselamatan – Kita tidak lagi bergantung pada hukum, tetapi hanya pada kasih karunia Kristus.
- Mengambil bagian dalam penderitaan Kristus – Orang percaya dipanggil untuk memikul salib dan mengalami penderitaan demi Injil.
Louis Berkhof dalam Systematic Theology menulis:"Menjadi pengikut Kristus berarti siap mengalami hinaan dan penolakan, sebagaimana Kristus sendiri telah dihina dan ditolak."
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk meninggalkan dunia dan hidup bagi Kristus, meskipun itu berarti penderitaan.
Makna Teologis dalam Teologi Reformed
1. Kristus adalah Mezbah dan Korban Sejati
- Mezbah dalam Perjanjian Lama hanya bayangan, sedangkan Kristus adalah penggenapan sejati.
- Salib adalah mezbah baru, tempat di mana keselamatan digenapi.
2. Keselamatan Tidak Dapat Ditemukan dalam Hukum Taurat
- Para imam yang tetap dalam hukum Taurat tidak memiliki bagian dalam keselamatan Kristus.
- Hanya melalui iman kepada Kristus, seseorang dapat diselamatkan.
3. Orang Percaya Dipanggil untuk Mengikuti Kristus dalam Penderitaan
- Sebagaimana Kristus mengalami penolakan, orang percaya juga harus siap menghadapi penderitaan demi Injil.
- Mengikuti Kristus berarti menolak sistem dunia yang menolak Dia.
Kesimpulan
Ibrani 13:10-13 membandingkan dua mezbah, yaitu mezbah sistem hukum Taurat dan mezbah Kristus.
Dari perspektif teologi Reformed, kita belajar bahwa:
- Kristus adalah penggenapan sempurna dari sistem korban Perjanjian Lama.
- Keselamatan hanya ditemukan dalam korban Kristus, bukan dalam hukum Taurat.
- Orang percaya dipanggil untuk menanggung penderitaan bersama Kristus di luar perkemahan.
Sebagai orang percaya, kita harus hidup dalam anugerah Kristus dan siap menghadapi tantangan karena mengikuti Dia.