Perbedaan Antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

Perbedaan Antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

Pendahuluan

Salah satu konsep fundamental dalam Alkitab adalah Perjanjian Allah dengan umat-Nya. Dalam Kitab Suci, kita menemukan dua perjanjian utama yang disebut Perjanjian Lama (Old Covenant) dan Perjanjian Baru (New Covenant). Perbedaan antara keduanya adalah topik penting dalam teologi Reformed, terutama dalam memahami bagaimana Allah bekerja dalam sejarah keselamatan dan bagaimana Yesus Kristus menggenapi perjanjian-perjanjian Allah dengan umat-Nya.

Dalam Ibrani 8:6, Rasul Paulus menjelaskan keunggulan Perjanjian Baru dibandingkan dengan Perjanjian Lama:

"Tetapi sekarang Ia telah mendapatkan suatu pelayanan yang jauh lebih mulia, karena Ia juga menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan pada janji-janji yang lebih mulia."

Para teolog Reformed seperti John Calvin, Jonathan Edwards, Charles Spurgeon, R.C. Sproul, dan John Piper menekankan bahwa Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru bukanlah dua sistem keselamatan yang berbeda, tetapi merupakan satu rencana keselamatan Allah yang progresif, di mana Perjanjian Baru adalah penggenapan dari Perjanjian Lama.

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan perbedaan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, bagaimana keduanya berkaitan dalam rencana Allah, serta bagaimana Perjanjian Baru dalam Kristus memberikan pengharapan yang lebih besar bagi umat percaya.

1. Apa Itu Perjanjian dalam Alkitab?

Dalam Alkitab, kata "perjanjian" (covenant) berasal dari bahasa Ibrani berit dan bahasa Yunani diathēkē, yang berarti sebuah perjanjian yang mengikat antara Allah dan manusia.

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menjelaskan bahwa perjanjian adalah cara Allah menyatakan janji-Nya kepada umat-Nya dan menuntut ketaatan mereka.

a. Perjanjian Allah dalam Sejarah Keselamatan

Sepanjang Alkitab, Allah membuat beberapa perjanjian besar dengan umat-Nya:

  1. Perjanjian dengan Nuh (Kejadian 9:8-17) – Janji bahwa Allah tidak akan lagi membinasakan bumi dengan air bah.
  2. Perjanjian dengan Abraham (Kejadian 12:1-3) – Janji tentang keturunan, tanah, dan berkat bagi semua bangsa.
  3. Perjanjian dengan Musa (Keluaran 19-24) – Hukum Taurat diberikan di Gunung Sinai.
  4. Perjanjian dengan Daud (2 Samuel 7:12-16) – Janji bahwa keturunan Daud akan memerintah selamanya.
  5. Perjanjian Baru dalam Kristus (Yeremia 31:31-34, Lukas 22:20) – Keselamatan melalui darah Yesus.

Jonathan Edwards menekankan bahwa semua perjanjian dalam Alkitab adalah bagian dari satu rencana keselamatan yang mencapai puncaknya dalam Kristus.

2. Perbedaan Antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

Meskipun kedua perjanjian berasal dari Allah, ada beberapa perbedaan penting yang membedakan Perjanjian Lama dari Perjanjian Baru.

a. Dasar Perjanjian

  • Perjanjian Lama: Berdasarkan hukum Taurat yang diberikan kepada bangsa Israel.
  • Perjanjian Baru: Berdasarkan anugerah melalui iman kepada Yesus Kristus.

Roma 6:14 berkata:

"Sebab kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia."

John Piper menjelaskan bahwa Perjanjian Baru menggantikan sistem hukum yang bersifat sementara dengan kasih karunia yang kekal di dalam Kristus.

b. Mediator Perjanjian

  • Perjanjian Lama: Diperantarai oleh Musa sebagai pemimpin bangsa Israel.
  • Perjanjian Baru: Diperantarai oleh Yesus Kristus, Sang Imam Besar yang kekal.

1 Timotius 2:5 berkata:

"Karena Allah itu esa dan esa pula Pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus."

Charles Spurgeon menegaskan bahwa Yesus adalah satu-satunya Pengantara yang dapat membawa manusia kepada Allah dengan sempurna.

c. Hukum dan Anugerah

  • Perjanjian Lama: Menekankan ketaatan terhadap hukum Taurat sebagai syarat berkat.
  • Perjanjian Baru: Menekankan keselamatan oleh iman kepada Kristus.

Efesus 2:8-9 berkata:

"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, bukan hasil pekerjaanmu, supaya tidak ada orang yang memegahkan diri."

John Calvin menegaskan bahwa keselamatan dalam Perjanjian Lama tidak pernah berdasarkan perbuatan manusia, tetapi iman kepada janji Allah yang digenapi dalam Kristus.

d. Korban dan Pengampunan Dosa

  • Perjanjian Lama: Menggunakan sistem korban hewan untuk pengampunan dosa (Imamat 16:15-16).
  • Perjanjian Baru: Kristus adalah korban sempurna yang menghapus dosa selamanya (Ibrani 9:12).

Ibrani 10:14 berkata:

"Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang dikuduskan."

R.C. Sproul menegaskan bahwa darah Kristus menggantikan sistem korban yang lama karena hanya Dia yang dapat menebus dosa secara sempurna.

3. Bagaimana Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru Berhubungan?

Meskipun ada perbedaan antara kedua perjanjian, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru tidak bertentangan, tetapi saling melengkapi dalam rencana keselamatan Allah.

a. Perjanjian Lama sebagai Bayangan, Perjanjian Baru sebagai Penggenapan

Kolose 2:17 berkata:

"Semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang akan datang, tetapi wujudnya adalah Kristus."

Jonathan Edwards menjelaskan bahwa setiap aspek dalam Perjanjian Lama menunjuk kepada Kristus dan penggenapan-Nya dalam Perjanjian Baru.

b. Hukum Taurat dan Injil

Yesus berkata dalam Matius 5:17:

"Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya."

John MacArthur menegaskan bahwa Yesus tidak membatalkan hukum Taurat, tetapi menggenapinya dengan sempurna.

4. Implikasi Perjanjian Baru bagi Orang Percaya

Karena kita hidup dalam Perjanjian Baru, kita dipanggil untuk:

a. Hidup dalam Iman, Bukan dalam Hukum Taurat

Galatia 3:24-25 berkata:

"Jadi, hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan oleh iman. Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak lagi berada di bawah penuntun."

b. Menjadi Bagian dari Umat Allah yang Baru

1 Petrus 2:9 berkata:

"Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri."

c. Menantikan Penggenapan Penuh dalam Kedatangan Kristus yang Kedua

Wahyu 21:3 berkata:

"Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka."

Kesimpulan

Dari perspektif teologi Reformed, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah bagian dari rencana Allah yang kekal, di mana Perjanjian Baru menggenapi segala sesuatu yang telah dinyatakan dalam Perjanjian Lama.

Ringkasan Perbedaan Utama:

  1. Perjanjian Lama: Berdasarkan hukum Taurat – Perjanjian Baru: Berdasarkan anugerah dalam Kristus.
  2. Perjanjian Lama: Musa sebagai mediator – Perjanjian Baru: Yesus sebagai Pengantara sempurna.
  3. Perjanjian Lama: Korban hewan – Perjanjian Baru: Yesus sebagai korban sempurna.

Melalui Kristus, kita sekarang hidup dalam kasih karunia yang lebih besar dan pengharapan akan kehidupan kekal dalam Kerajaan Allah

Next Post Previous Post