Renungan: Hidup Dalam Kesetiaan Kepada Tuhan (1 Raja-raja 2:3)
Pendahuluan:
Saudara-saudari dalam Kristus, dalam perjalanan hidup ini, kita sering dihadapkan pada berbagai tantangan yang menguji ketaatan dan kesetiaan kita kepada Tuhan. Ada saat-saat di mana kita merasa kuat dalam iman, tetapi ada juga saat di mana kita tergoda untuk berkompromi dengan dunia.
Di tengah realitas kehidupan ini, 1 Raja-raja 2:3 memberikan kita petunjuk yang jelas tentang bagaimana seharusnya kita hidup sebagai orang percaya. Ayat ini merupakan pesan terakhir Raja Daud kepada anaknya, Salomo, yang akan menjadi raja Israel.
"Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti ketetapan, perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kau lakukan dan dalam segala yang kau tuju." (1 Raja-raja 2:3)
Pesan ini bukan hanya relevan bagi Salomo, tetapi juga bagi kita semua sebagai orang percaya yang ingin hidup dalam perkenanan Tuhan.
Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa keselamatan adalah anugerah Tuhan (Sola Gratia), tetapi kita juga percaya bahwa keselamatan itu harus menghasilkan kehidupan yang setia kepada Tuhan dan Firman-Nya.
Renungan ini akan membahas tiga kebenaran utama dari 1 Raja-raja 2:3:
- Kesetiaan kepada Tuhan sebagai Kewajiban Orang Percaya
- Hidup Menurut Jalan yang Ditunjukkan oleh Tuhan
- Janji Tuhan bagi Mereka yang Hidup dalam Ketaatan
1. Kesetiaan kepada Tuhan sebagai Kewajiban Orang Percaya
a) Kesetiaan kepada Tuhan Bukan Pilihan, tetapi Kewajiban
Daud berkata kepada Salomo:"Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu..."
Ini menunjukkan bahwa setia kepada Tuhan bukan hanya sekadar anjuran, tetapi merupakan kewajiban bagi setiap orang percaya.
Kesetiaan kepada Tuhan berarti:
- Mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan (Ulangan 6:5).
- Menjaga hubungan dengan Tuhan melalui doa, firman, dan ibadah.
- Tetap setia kepada Tuhan dalam keadaan baik maupun sulit.
b) Mengapa Kita Harus Setia kepada Tuhan?
Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa Allah berdaulat atas hidup kita, dan kita diciptakan untuk memuliakan Dia.
Roma 11:36 berkata:"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!"
Kesetiaan kepada Tuhan bukan hanya karena kita ingin diberkati, tetapi karena kita adalah milik Tuhan dan hidup untuk kemuliaan-Nya.
Daud mengerti bahwa tanpa kesetiaan kepada Tuhan, seorang raja, sehebat apa pun, tidak akan berhasil. Oleh karena itu, ia menasihati Salomo untuk menjadikan kesetiaan kepada Tuhan sebagai prioritas utama dalam hidupnya.
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Apakah saya benar-benar hidup dalam kesetiaan kepada Tuhan?
- Apakah saya hanya setia saat keadaan baik, atau tetap setia dalam segala situasi?
2. Hidup Menurut Jalan yang Ditunjukkan oleh Tuhan
a) Jalan Tuhan Berbeda dari Jalan Dunia
Daud berkata kepada Salomo:"...dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti ketetapan, perintah, peraturan dan ketetapan-Nya..."
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup berbeda dari dunia. Dunia mengajarkan bahwa kesuksesan berasal dari kekayaan, jabatan, dan popularitas, tetapi Tuhan mengajarkan bahwa kesuksesan sejati berasal dari ketaatan kepada-Nya.
Yesaya 55:8-9 berkata:"Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu."
Hidup menurut jalan Tuhan berarti kita harus tunduk kepada kehendak-Nya, meskipun itu bertentangan dengan keinginan dunia atau logika manusia.
b) Mengikuti Ketetapan, Perintah, dan Peraturan Tuhan
Daud dengan jelas mengatakan kepada Salomo bahwa ia harus mengikuti hukum Tuhan sebagaimana tertulis dalam hukum Musa.
Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa hukum Tuhan tetap relevan sebagai pedoman moral bagi orang percaya. Kita tidak diselamatkan oleh hukum, tetapi hukum mengajarkan bagaimana kita harus hidup sebagai orang yang telah diselamatkan.
Mazmur 119:105 berkata:"Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."
Bagaimana cara kita hidup menurut jalan Tuhan?
- Merenungkan Firman Tuhan setiap hari (Yosua 1:8).
- Menghindari dosa dan hidup dalam kekudusan (1 Petrus 1:15-16).
- Mengandalkan Roh Kudus untuk memimpin kita dalam kebenaran (Yohanes 16:13).
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Apakah saya benar-benar hidup menurut jalan Tuhan, atau masih mengandalkan cara dunia?
- Apakah saya menjadikan Firman Tuhan sebagai pedoman utama dalam hidup saya?
3. Janji Tuhan bagi Mereka yang Hidup dalam Ketaatan
a) Tuhan Memberikan Berkat bagi yang Setia
Daud berkata:"...supaya engkau beruntung dalam segala yang kau lakukan dan dalam segala yang kau tuju."
Ini adalah janji Tuhan bahwa ketaatan kepada-Nya akan membawa kehidupan yang diberkati. Namun, kita harus memahami bahwa berkat Tuhan tidak selalu berbentuk materi atau kesuksesan duniawi.
Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa berkat terbesar adalah persekutuan dengan Tuhan dan hidup dalam kehendak-Nya.
Mazmur 1:1-3 berkata:"Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil."
b) Berkat Terbesar adalah Kedekatan dengan Tuhan
Terkadang, kita mengukur keberhasilan dari seberapa banyak yang kita miliki, tetapi Tuhan mengukur keberhasilan dari seberapa dekat kita dengan Dia.
Yesus berkata dalam Matius 6:33:"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
Orang yang setia kepada Tuhan mungkin tidak selalu kaya atau terkenal di dunia ini, tetapi ia memiliki damai sejahtera, sukacita, dan kepastian keselamatan dalam Kristus.
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Apakah saya mencari keberhasilan menurut standar dunia atau standar Tuhan?
- Apakah saya mengutamakan kedekatan dengan Tuhan dalam hidup saya?
Kesimpulan
Saudara-saudari dalam Kristus, 1 Raja-raja 2:3 mengajarkan bahwa hidup yang berkenan kepada Tuhan adalah hidup yang setia, taat, dan berpegang pada Firman-Nya.
- Kesetiaan kepada Tuhan adalah kewajiban setiap orang percaya.
- Kita harus hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan, bukan jalan dunia.
- Tuhan menjanjikan berkat bagi mereka yang hidup dalam ketaatan.
Marilah kita berkomitmen untuk hidup setia kepada Tuhan dan menjadikan Firman-Nya sebagai pedoman utama dalam hidup kita. Soli Deo Gloria!
Doa Penutup
"Tuhan yang Maha Kudus, ajarkan kami untuk hidup dalam kesetiaan kepada-Mu. Tuntun kami agar selalu berjalan dalam jalan-Mu dan setia kepada Firman-Mu. Jadikan kami pribadi yang taat dan berkenan di hadapan-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin."