Renungan Malam: Beriman di Tengah Penderitaan (Habakuk 1:2)
Pendahuluan:
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, ketika malam tiba dan kita merenungkan perjalanan hari ini, sering kali ada pertanyaan yang muncul dalam hati kita. Kita mungkin mengalami hari yang berat, penuh dengan tantangan, kekecewaan, atau penderitaan yang membuat kita bertanya-tanya: Mengapa Tuhan membiarkan ini terjadi? Mengapa keadilan tampaknya tidak ditegakkan? Mengapa doa-doa kita seolah-olah tidak dijawab?
Pertanyaan-pertanyaan ini bukanlah hal yang baru bagi orang percaya. Bahkan seorang nabi besar seperti Habakuk pernah bergumul dengan hal yang sama. Dalam Habakuk 1:2, ia berseru kepada Tuhan dengan keluhan yang sangat manusiawi:"Berapa lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kau dengar, aku berseru kepada-Mu: 'Penindasan!' tetapi tidak Kau tolong?"
Ayat ini mencerminkan pergumulan hati Habakuk yang melihat kejahatan dan ketidakadilan merajalela, sementara Tuhan tampaknya diam. Ini adalah seruan yang jujur dari seorang yang mencari keadilan dan pengertian dalam rencana Allah.
Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa Tuhan berdaulat atas segala sesuatu dan bahwa segala sesuatu terjadi menurut rencana-Nya yang sempurna. Namun, bagaimana kita menyikapi situasi ketika kejahatan tampaknya menang dan Tuhan seolah tidak bertindak?
Malam ini, kita akan merenungkan tiga hal utama dari Habakuk 1:2:
- Mengapa Tuhan Seolah-olah Diam?
- Bagaimana Kita Harus Berespon Ketika Doa Belum Dijawab?
- Keyakinan Akan Kedaulatan dan Kesetiaan Tuhan
1. Mengapa Tuhan Seolah-olah Diam?
a) Tuhan Tidak Diam, Tetapi Bekerja dengan Cara-Nya Sendiri
Ketika kita melihat penderitaan, kejahatan, atau ketidakadilan, kita mungkin merasa bahwa Tuhan tidak peduli atau tidak bertindak. Inilah yang dirasakan Habakuk ketika ia melihat ketidakadilan di antara umat Israel dan bagaimana orang-orang jahat tampaknya berhasil dalam rencana mereka.
Namun, dalam pasal berikutnya, Tuhan menjawab Habakuk dan menunjukkan bahwa Dia sedang bekerja dengan cara yang tidak terduga. Tuhan akan menggunakan bangsa Kasdim (Babel) sebagai alat untuk menghukum Israel atas dosa-dosa mereka (Habakuk 1:5-6).
Yesaya 55:8-9 berkata:"Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu."
Ini berarti bahwa meskipun kita tidak selalu memahami cara kerja Tuhan, kita harus percaya bahwa Dia tetap berdaulat dan sedang menggenapi rencana-Nya dengan sempurna.
b) Penderitaan Adalah Bagian dari Rencana Tuhan untuk Membentuk Kita
Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa Tuhan memakai penderitaan untuk mengajar, membentuk, dan menyucikan umat-Nya.
Roma 8:28 berkata:"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."
Terkadang Tuhan mengizinkan penderitaan bukan karena Dia tidak peduli, tetapi karena Dia ingin membentuk karakter kita agar semakin serupa dengan Kristus.
2. Bagaimana Kita Harus Berespon Ketika Doa Belum Dijawab?
a) Datang kepada Tuhan dengan Kejujuran
Habakuk tidak menyembunyikan perasaannya. Ia datang kepada Tuhan dengan kejujuran dan menyampaikan keluh kesahnya secara langsung kepada-Nya. Ini menunjukkan bahwa iman sejati tidak berarti kita harus selalu mengerti segala sesuatu, tetapi bahwa kita tetap mencari Tuhan bahkan dalam ketidakmengertian kita.
Mazmur 62:8 berkata:"Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita."
Allah bukanlah Allah yang jauh. Dia adalah Bapa yang mendengar doa anak-anak-Nya. Oleh karena itu, ketika kita merasa Tuhan seolah-olah diam, kita harus tetap datang kepada-Nya dalam doa dan mengungkapkan segala kegelisahan hati kita.
b) Bersabar dan Menanti Jawaban Tuhan
Dalam Habakuk 2:3, Tuhan menjawab nabi itu dengan perkataan yang sangat penting:"Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh."
Tuhan mengajarkan Habakuk bahwa jawaban-Nya akan datang pada waktu yang tepat, tetapi manusia harus bersabar dan percaya kepada-Nya.
Mazmur 27:14 berkata:"Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!"
Kadang-kadang Tuhan menunda jawaban-Nya bukan karena Dia tidak peduli, tetapi karena Dia ingin menguji dan menguatkan iman kita.
c) Tetap Percaya pada Firman Tuhan, Bukan pada Perasaan Kita
Ketika doa kita belum dijawab, kita mungkin tergoda untuk meragukan Tuhan. Namun, dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa iman kita harus didasarkan pada kebenaran Firman Tuhan, bukan pada perasaan kita yang berubah-ubah.
2 Korintus 5:7 berkata:"Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat."
Kita harus terus berpegang pada janji-janji Tuhan dalam Alkitab, meskipun keadaan sekitar kita tampaknya tidak berubah.
3. Keyakinan Akan Kedaulatan dan Kesetiaan Tuhan
a) Tuhan Selalu Setia pada Janji-Nya
Habakuk akhirnya menyadari bahwa Tuhan adalah Allah yang setia dan bahwa segala sesuatu yang terjadi ada dalam kendali-Nya. Dalam Habakuk 3:17-18, nabi ini menyatakan imannya dengan luar biasa:"Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku."
Ini adalah iman sejati yang tidak bergantung pada keadaan, tetapi pada kesetiaan Tuhan.
b) Tuhan Akan Membela Keadilan pada Waktu-Nya
Salah satu pelajaran dari kitab Habakuk adalah bahwa Tuhan akan membela keadilan, tetapi pada waktu yang telah ditetapkan-Nya.
Roma 12:19 berkata:"Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan."
Ketika kita melihat ketidakadilan, kita harus percaya bahwa Tuhan akan bertindak pada waktu-Nya yang sempurna.
Kesimpulan
Saudara-saudari dalam Kristus, Habakuk 1:2 mengajarkan kita bahwa meskipun Tuhan tampaknya diam, Dia tetap berdaulat dan bekerja dengan cara-Nya sendiri.
- Tuhan tidak diam, tetapi memiliki rencana yang lebih besar yang mungkin belum kita pahami.
- Ketika doa kita belum dijawab, kita harus tetap bersabar dan berpegang pada Firman-Nya.
- Tuhan selalu setia, dan keadilan-Nya akan ditegakkan pada waktu-Nya yang sempurna.
Malam ini, marilah kita menyerahkan segala pergumulan kita kepada Tuhan dan percaya bahwa Dia tetap memegang kendali atas segala sesuatu. Soli Deo Gloria!
Doa Malam
"Tuhan yang Mahakuasa, kami bersyukur karena Engkau adalah Allah yang setia dan berdaulat. Malam ini, kami menyerahkan segala kekhawatiran kami kepada-Mu. Ajarkan kami untuk tetap percaya kepada-Mu, bahkan ketika kami tidak mengerti rencana-Mu. Beri kami damai sejahtera dan iman yang teguh dalam menghadapi hari esok. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin."