Taat kepada Pemimpin Rohani: Ibrani 13:17
Pendahuluan:
Ibrani 13:17 adalah salah satu ayat yang menekankan pentingnya ketaatan dan hormat kepada pemimpin rohani. Ayat ini memberikan dasar teologis tentang bagaimana jemaat harus berelasi dengan mereka yang Tuhan tetapkan untuk menggembalakan umat-Nya.
"Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu sebagai orang-orang yang harus memberikan pertanggungjawaban. Biarlah mereka melakukan tugas itu dengan sukacita, bukan dengan keluhan, sebab itu tidak akan menguntungkan kamu." (Ibrani 13:17, AYT)
Dalam teologi Reformed, ayat ini menegaskan bahwa pemimpin gereja memiliki tanggung jawab besar di hadapan Tuhan dan jemaat dipanggil untuk menghormati serta mendukung pelayanan mereka. Artikel ini akan membahas makna mendalam dari Ibrani 13:17, bagaimana ayat ini berbicara tentang otoritas dalam gereja, serta bagaimana para teolog Reformed menjelaskan makna teologisnya.
Eksposisi Ibrani 13:17
1. "Taatilah Pemimpin-Pemimpinmu dan Tunduklah kepada Mereka"
Bagian ini menegaskan bahwa ketaatan kepada pemimpin rohani bukan sekadar saran, tetapi perintah dalam kehidupan jemaat.
Apa yang Dimaksud dengan "Taatilah" dan "Tunduklah"?
- Kata "taatilah" (Yunani: peithesthe) berarti "memercayai" atau "menuruti dengan keyakinan".
- "Tunduklah" (hupeiko) berarti menempatkan diri di bawah otoritas mereka dengan sikap rendah hati.
- Ketaatan ini bukan ketaatan buta, tetapi ketaatan yang berdasarkan kasih dan kepercayaan kepada mereka yang memimpin dengan setia.
John Calvin dalam Commentary on Hebrews menulis:"Tuhan menetapkan pemimpin gereja bukan untuk menindas jemaat, tetapi untuk memimpin mereka dalam kasih dan kebenaran. Oleh karena itu, jemaat harus tunduk bukan karena manusia, tetapi karena Allah yang menetapkan otoritas itu."
Sebagai orang percaya, kita harus melihat kepemimpinan gereja sebagai bagian dari rancangan Tuhan untuk membimbing kita dalam iman.
2. "Sebab Mereka Berjaga-jaga atas Jiwamu"
Bagian ini menunjukkan bahwa tanggung jawab utama pemimpin rohani adalah menjaga kehidupan rohani jemaat.
Apa Artinya "Berjaga-jaga atas Jiwamu"?
- Para pemimpin gereja bertanggung jawab untuk mengajar, menegur, dan membimbing jemaat agar tetap setia kepada Kristus.
- Tugas ini tidak ringan, karena mereka akan memberi pertanggungjawaban kepada Tuhan atas bagaimana mereka memimpin umat-Nya.
- Pemimpin gereja seperti gembala yang menjaga kawanan domba dari bahaya, baik dari ajaran sesat maupun dari dosa.
R.C. Sproul dalam The Holiness of God menegaskan:"Para pemimpin gereja bukanlah penguasa absolut, tetapi hamba Tuhan yang dipercayakan dengan tugas berat untuk menjaga dan menuntun umat Allah dalam kebenaran."
Sebagai orang percaya, kita harus mendukung dan mendoakan para pemimpin gereja, karena mereka bertanggung jawab atas kesejahteraan rohani kita.
3. "Sebagai Orang-Orang yang Harus Memberikan Pertanggungjawaban"
Bagian ini menegaskan bahwa pemimpin gereja akan mempertanggungjawabkan pelayanan mereka di hadapan Tuhan.
Mengapa Ini Penting?
- Para pemimpin gereja tidak boleh menyalahgunakan otoritas mereka, karena mereka akan dihakimi lebih ketat (Yakobus 3:1).
- Mereka harus memimpin dengan integritas, kasih, dan kebenaran firman Tuhan.
- Tanggung jawab ini menuntut mereka untuk hidup dalam kekudusan dan menjadi teladan bagi jemaat.
Jonathan Edwards dalam Religious Affections menulis:"Seorang pemimpin rohani yang sejati tidak mencari kemuliaan dirinya sendiri, tetapi hidup dalam ketakutan akan Tuhan, karena dia akan dimintai pertanggungjawaban atas setiap jiwa yang dipercayakan kepadanya."
Sebagai orang percaya, kita harus bersikap hormat terhadap pemimpin rohani, memahami beban tanggung jawab yang mereka pikul.
4. "Biarlah Mereka Melakukan Tugas Itu dengan Sukacita, Bukan dengan Keluhan"
Bagian ini menegaskan bahwa ketaatan dan dukungan jemaat akan memengaruhi semangat dan sukacita para pemimpin gereja dalam melayani.
Mengapa Ini Penting?
- Jika jemaat sering memberontak, mengkritik tanpa dasar, atau tidak mendukung pelayanan, pemimpin gereja akan melayani dengan kesedihan.
- Sebaliknya, jika jemaat mendukung mereka dengan doa dan ketaatan, pelayanan akan menjadi sukacita, bukan beban.
- Sukacita dalam pelayanan mencerminkan gereja yang sehat dan harmonis.
John MacArthur dalam The Master's Plan for the Church menegaskan:"Tidak ada yang lebih melelahkan bagi seorang pemimpin gereja selain jemaat yang terus-menerus bersikap negatif dan menolak bimbingan rohani. Sebaliknya, jemaat yang mendukung pemimpinnya akan membawa sukacita yang besar dalam pelayanan."
Sebagai orang percaya, kita harus menjadi jemaat yang mendukung pelayanan pemimpin rohani, bukan yang membuat mereka kewalahan dengan keluhan dan pemberontakan.
5. "Sebab Itu Tidak Akan Menguntungkan Kamu"
Bagian ini memberikan peringatan bahwa menolak kepemimpinan rohani dapat berdampak buruk bagi kehidupan rohani kita sendiri.
Mengapa Ini Merugikan Kita?
- Menolak otoritas rohani berarti menolak rancangan Tuhan bagi gereja.
- Jemaat yang selalu menentang pemimpin gereja akan kehilangan bimbingan rohani yang sehat dan berisiko jatuh ke dalam ajaran sesat atau kehidupan yang tidak berkenan kepada Tuhan.
- Ketidakharmonisan antara jemaat dan pemimpin gereja akan melemahkan kesaksian Injil kepada dunia.
Charles Spurgeon dalam Lectures to My Students menegaskan:"Gereja yang sehat bukan hanya memiliki pemimpin yang baik, tetapi juga jemaat yang mau dipimpin dalam kasih dan kebenaran."
Sebagai orang percaya, kita harus memahami bahwa mengikuti kepemimpinan rohani yang setia kepada Tuhan akan membawa pertumbuhan rohani bagi kita sendiri.
Makna Teologis dalam Teologi Reformed
1. Tuhan Menetapkan Otoritas dalam Gereja
- Kepemimpinan dalam gereja adalah rancangan Tuhan untuk menuntun umat-Nya.
- Para pemimpin gereja bukan dipilih berdasarkan keinginan manusia, tetapi berdasarkan panggilan Tuhan.
Louis Berkhof dalam Systematic Theology menulis:"Tuhan tidak meninggalkan gereja-Nya tanpa kepemimpinan. Dia menetapkan gembala dan pengajar untuk menuntun umat-Nya kepada kebenaran."
Sebagai orang percaya, kita harus menghormati pemimpin gereja sebagai bagian dari rancangan Tuhan untuk membimbing kita dalam iman.
2. Ketaatan kepada Pemimpin Gereja adalah Ketaatan kepada Tuhan
- Menolak kepemimpinan rohani yang setia sama dengan menolak otoritas Tuhan.
- Namun, ini tidak berarti bahwa pemimpin gereja tidak bisa dikritik. Jika mereka menyimpang dari firman Tuhan, jemaat harus menegur dengan kasih dan hormat.
John Piper dalam Desiring God menulis:"Mengikuti pemimpin yang setia bukanlah tanda kelemahan, tetapi tanda dari hati yang tunduk kepada Tuhan yang telah menetapkan otoritas di gereja-Nya."
Sebagai orang percaya, kita harus bersikap rendah hati dalam menerima bimbingan rohani dari mereka yang Tuhan tempatkan sebagai pemimpin gereja.
Aplikasi dalam Kehidupan Kristen
Bagaimana kita bisa menerapkan kebenaran ini dalam kehidupan sehari-hari?
1. Menghormati dan Mendukung Pemimpin Gereja
- Dukunglah pemimpin gereja dengan doa dan sikap hormat.
- Bersikaplah positif dan jangan menjadi pengkritik yang tidak membangun.
2. Hidup dalam Ketaatan kepada Firman Tuhan
- Jadilah jemaat yang tunduk kepada pengajaran yang alkitabiah dan hidup dalam kebenaran.
3. Mendoakan Pemimpin Gereja
- Para pemimpin gereja menghadapi tantangan besar. Mereka membutuhkan doa kita setiap hari.
Kesimpulan
Ibrani 13:17 menegaskan bahwa ketaatan kepada pemimpin rohani adalah bagian dari ketaatan kepada Tuhan.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk mendukung, menghormati, dan mendoakan pemimpin gereja, sehingga mereka dapat melayani dengan sukacita dan kita dapat bertumbuh dalam iman.