Wahyu 3:11-13: Kristus Menjanjikan Hadiah bagi Mereka yang Bertahan dalam Iman
Pendahuluan:
Kitab Wahyu ditulis oleh Rasul Yohanes berdasarkan penglihatan yang ia terima dari Yesus Kristus di Pulau Patmos. Salah satu bagian penting dalam kitab ini adalah surat kepada tujuh jemaat di Asia Kecil. Dalam Wahyu 3:11-13, Yesus berbicara kepada jemaat di Filadelfia, yang telah setia meskipun menghadapi banyak tantangan.
Bagian ini menyoroti tiga tema utama:
- Kedatangan Kristus yang segera dan panggilan untuk bertahan dalam iman (ayat 11)
- Hadiah bagi mereka yang menang dalam iman: status yang kokoh dalam kerajaan Allah (ayat 12)
- Pentingnya mendengar dan menaati suara Roh Kudus (ayat 13)
Dalam artikel ini, kita akan membahas makna teologis dari ayat ini, menganalisisnya dalam konteks sejarah jemaat Filadelfia, serta melihat penafsiran dari para teolog Reformed mengenai janji Kristus kepada mereka yang setia.
1. Kedatangan Kristus yang Segera dan Panggilan untuk Bertahan dalam Iman (Wahyu 3:11)
"Aku segera datang. Peganglah apa yang kamu miliki supaya tidak seorang pun akan mengambil mahkotamu."
a. Makna "Aku Segera Datang"
Dalam bahasa Yunani, frasa "Aku segera datang" diterjemahkan dari "Erchomai tachu", yang berarti kedatangan yang pasti dan mendesak. Ini bukan sekadar janji masa depan tetapi juga sebuah panggilan bagi jemaat untuk selalu siap menghadapi kedatangan Kristus.
John Calvin, dalam komentarnya, menjelaskan:"Yesus menyatakan kedatangan-Nya yang segera bukan dalam arti kronologis, tetapi sebagai panggilan bagi gereja-Nya untuk selalu berjaga-jaga dan hidup dalam kesetiaan."
Artinya, kita tidak boleh berspekulasi tentang kapan Kristus datang, tetapi memastikan bahwa kita tetap setia hingga akhir.
b. "Peganglah Apa yang Kamu Miliki" – Tetap Setia dalam Iman
Kristus memerintahkan jemaat Filadelfia untuk memegang teguh apa yang mereka miliki. Ini merujuk pada iman mereka yang sudah terbukti kuat.
Reformed theologian John Gill menjelaskan:"Filadelfia telah menunjukkan kesetiaan mereka dalam menghadapi tekanan dan penganiayaan. Kristus tidak meminta mereka untuk mencari sesuatu yang baru, tetapi untuk tetap berpegang pada Injil yang telah mereka terima."
Bagi kita saat ini, ini berarti bertekun dalam doktrin yang benar, hidup dalam kesalehan, dan tidak tergoda oleh kompromi dunia.
c. "Supaya Tidak Seorang pun Akan Mengambil Mahkotamu"
Mahkota (stephanos dalam Yunani) dalam konteks ini adalah hadiah bagi mereka yang tetap setia. Ini bukan tentang kehilangan keselamatan, tetapi kehilangan upah dan kemuliaan yang dijanjikan bagi mereka yang bertahan dalam iman.
John MacArthur mengomentari bagian ini:"Mahkota ini melambangkan penghargaan bagi mereka yang bertahan sampai akhir. Ini mengingatkan kita bahwa kesetiaan kita hari ini menentukan kemuliaan kita di hadapan Tuhan kelak."
2. Hadiah bagi Mereka yang Menang dalam Iman: Status yang Kokoh dalam Kerajaan Allah (Wahyu 3:12)
"Ia yang menang, Aku akan menjadikannya tiang penyangga Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan pergi lagi dari situ; dan Aku akan menuliskan padanya nama Allah-Ku dan nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang itu turun dari surga, dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru."
a. "Menjadi Tiang Penyangga di Bait Suci Allah"
Kota Filadelfia sering mengalami gempa bumi, sehingga banyak penduduknya harus tinggal di luar kota karena takut bangunan runtuh. Kristus menggunakan metafora ini untuk menggambarkan stabilitas dan keamanan kekal di kerajaan Allah.
Jonathan Edwards menjelaskan:"Menjadi tiang dalam bait Allah berarti mendapatkan status kekal dalam hadirat-Nya. Tidak ada lagi ketakutan, penderitaan, atau kehilangan, karena kita akan berada dalam kemuliaan-Nya selamanya."
b. "Tidak Akan Pergi Lagi dari Situ"
Di dunia ini, kita sering mengalami perubahan dan ketidakpastian. Namun, janji ini menegaskan bahwa keselamatan dalam Kristus bersifat kekal.
Herman Bavinck menambahkan:"Orang percaya tidak akan diusir dari hadirat Allah. Ini menegaskan doktrin ketekunan orang kudus, bahwa mereka yang sungguh-sungguh beriman akan tetap bertahan hingga akhir."
c. Tiga Nama yang Ditulis pada Orang Percaya
- Nama Allah → Menunjukkan kepemilikan ilahi atas kita
- Nama Yerusalem Baru → Menegaskan kewarganegaraan kita di surga
- Nama Baru Kristus → Mengindikasikan persekutuan yang lebih dalam dengan Kristus di masa depan
John Owen berkomentar:"Pemberian nama baru adalah tanda perjanjian yang sempurna antara Allah dan umat-Nya. Ini adalah anugerah yang hanya bisa diberikan oleh Kristus, Sang Raja."
3. Pentingnya Mendengar Suara Roh Kudus (Wahyu 3:13)
"Ia yang memiliki telinga biarlah mendengar apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
a. Mendengar dengan Hati yang Taat
Perintah ini menggemakan ajaran Yesus dalam Injil, di mana "mendengar" berarti menaati dengan sungguh-sungguh.
Jonathan Edwards berkata:"Kata-kata Kristus bukan hanya untuk didengar, tetapi untuk ditaati. Kita tidak boleh hanya menjadi pendengar firman, tetapi juga pelaku firman."
b. Panggilan bagi Semua Jemaat, Termasuk Kita Hari Ini
Meskipun surat ini ditujukan kepada jemaat Filadelfia, perintah ini berlaku bagi semua gereja di sepanjang zaman.
Charles Spurgeon menegaskan:"Jemaat yang setia selalu ditandai dengan satu hal: mereka mendengar dan menaati suara Roh Kudus."
Kita dipanggil untuk merenungkan firman Tuhan, berpegang teguh pada janji-Nya, dan tetap setia di tengah berbagai ujian hidup.
Kesimpulan: Panggilan untuk Bertahan dalam Iman
Wahyu 3:11-13 mengajarkan kita bahwa:
- Kristus akan datang kembali → Kita harus tetap berjaga-jaga dalam iman.
- Kita harus bertahan dalam iman → Jangan biarkan pencobaan atau kompromi dunia mengambil mahkota kita.
- Hadiah bagi mereka yang menang adalah kekekalan bersama Allah → Status yang kokoh sebagai tiang di dalam Bait Suci-Nya.
- Dengarkan suara Roh Kudus → Panggilan untuk taat dan hidup dalam kesalehan.
Sebagaimana Kristus menasihati jemaat Filadelfia, Ia juga menasihati kita hari ini: Tetaplah setia, karena upahmu besar di surga!