Yohanes 8:22-23: Identitas Ilahi Yesus dan Konsekuensi bagi Manusia
Pendahuluan:
Dalam Yohanes 8:22-23, Yesus berbicara kepada orang-orang Yahudi yang mempertanyakan asal-usul dan tujuan-Nya. Ayat ini berbunyi:Yohanes 8:22 – "Kemudian, orang-orang Yahudi itu berkata, ‘Apakah Dia mau bunuh diri karena Ia berkata, Ke mana Aku akan pergi, kamu tidak dapat datang?’”Yohanes 8:23 – "Akan tetapi, Yesus berkata kepada mereka, ‘Kamu berasal dari bawah, tetapi Aku berasal dari atas. Kamu berasal dari dunia ini, tetapi Aku bukan dari dunia ini.’
Dalam perikop ini, Yesus dengan tegas menyatakan perbedaan esensial antara diri-Nya dan manusia pada umumnya. Dia bukan sekadar manusia biasa, tetapi datang dari atas, dari surga, dan bukan bagian dari dunia yang berdosa.
Artikel ini akan membahas konteks Yohanes 8:22-23, eksposisi ayat berdasarkan teologi Reformed, makna teologisnya, serta aplikasinya dalam kehidupan Kristen.
Konteks Yohanes 8:22-23
1. Percakapan dalam Bait Allah
Yohanes 8 adalah bagian dari percakapan antara Yesus dan orang-orang Yahudi yang terjadi di Bait Allah, Yerusalem, selama Perayaan Pondok Daun.
Yesus sedang mengajarkan bahwa Dia adalah terang dunia (Yohanes 8:12), tetapi orang-orang Yahudi menolak klaim-Nya.
John Calvin dalam Commentary on John menekankan bahwa Yesus berulang kali menyatakan asal usul-Nya yang ilahi, tetapi orang-orang Yahudi tetap menolak untuk percaya.
2. Kesalahpahaman Orang Yahudi
Ketika Yesus berkata, “Ke mana Aku akan pergi, kamu tidak dapat datang” (Yohanes 8:21), orang-orang Yahudi salah mengartikan perkataan-Nya. Mereka berpikir bahwa Yesus akan bunuh diri, karena dalam tradisi Yahudi, seseorang yang bunuh diri akan masuk ke tempat yang terpisah dari orang-orang yang selamat.
Namun, Yesus sebenarnya berbicara tentang kembali ke Bapa di surga setelah penyaliban dan kebangkitan-Nya.
R.C. Sproul dalam The Holiness of God menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi sering gagal memahami perkataan Yesus karena mereka terikat pada pemikiran duniawi dan tidak memiliki pemahaman rohani.
3. Kontras antara Yesus dan Dunia
Dalam Yohanes 8:23, Yesus dengan jelas menyatakan perbedaan mutlak antara diri-Nya dan manusia berdosa.
- Yesus berasal dari atas (surga), sedangkan manusia berasal dari bawah (dunia yang berdosa).
- Yesus tidak berasal dari dunia ini, sementara manusia terikat pada sistem dunia yang berdosa.
Ini adalah klaim yang sangat tegas tentang keilahian Yesus.
Jonathan Edwards dalam Religious Affections menekankan bahwa orang yang terikat pada dunia tidak akan bisa memahami realitas kerajaan Allah kecuali mereka dilahirkan kembali oleh Roh Kudus (Yohanes 3:3).
Eksposisi Yohanes 8:22-23
1. “Apakah Dia mau bunuh diri?” (Yohanes 8:22)
Orang-orang Yahudi salah memahami perkataan Yesus dan mengira bahwa Dia berbicara tentang bunuh diri.
John MacArthur dalam The MacArthur Bible Commentary menjelaskan bahwa pemahaman ini muncul karena dalam teologi Yahudi, orang yang bunuh diri dianggap masuk ke tempat yang paling terkutuk dalam dunia orang mati.
Namun, Yesus bukan berbicara tentang bunuh diri, tetapi tentang penderitaan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya ke surga.
2. “Kamu berasal dari bawah, tetapi Aku berasal dari atas” (Yohanes 8:23a)
Di sini, Yesus mengontraskan asal usul-Nya dengan asal usul manusia.
- Yesus berasal dari atas (surga). Ini menegaskan bahwa Dia bukan hanya manusia biasa, tetapi datang dari Allah sendiri (Yohanes 1:1, 14).
- Orang-orang Yahudi berasal dari bawah. Ini bukan hanya berbicara tentang keberadaan fisik mereka di dunia, tetapi juga menunjukkan sifat dosa manusia yang terikat pada dunia ini.
Martin Lloyd-Jones dalam God’s Ultimate Purpose menegaskan bahwa manusia, dalam keadaan alami mereka, tidak bisa mengenal Allah tanpa anugerah-Nya, karena mereka telah dikotori oleh dosa dan keterikatan pada dunia.
3. “Kamu berasal dari dunia ini, tetapi Aku bukan dari dunia ini” (Yohanes 8:23b)
Yesus menegaskan perbedaan mendasar antara diri-Nya dan dunia.
- Yesus bukan bagian dari sistem dunia yang berdosa.
- Manusia, dalam natur berdosanya, adalah bagian dari dunia ini dan tidak bisa memahami kebenaran Allah tanpa pertobatan.
B.B. Warfield dalam The Person and Work of Christ menjelaskan bahwa Yesus sepenuhnya suci dan tidak terkontaminasi oleh dosa dunia ini, meskipun Dia datang untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Paulus juga berkata dalam Roma 12:2:“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan akal budimu.”
Ini menunjukkan bahwa orang percaya harus mengikuti teladan Yesus dan tidak hidup dalam cara dunia yang berdosa.
Makna Teologis Yohanes 8:22-23
1. Yesus Adalah Pribadi Ilahi yang Datang dari Surga
Yohanes 8:23 menunjukkan keilahian Yesus. Dia bukan hanya seorang nabi atau guru moral, tetapi pribadi yang datang dari surga untuk menyelamatkan manusia.
John Piper dalam Seeing and Savoring Jesus Christ menekankan bahwa kepercayaan kepada keilahian Yesus adalah inti dari iman Kristen.
2. Manusia Berdosa Terikat dengan Dunia Ini
Yesus menunjukkan bahwa manusia berada dalam keadaan berdosa dan terpisah dari Allah.
Efesus 2:1-2 berkata:“Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu, di mana kamu hidup di dalamnya, mengikuti jalan dunia ini.”
Tanpa anugerah Allah, manusia akan tetap hidup dalam kegelapan dan tidak bisa memahami kebenaran Injil.
3. Hanya Yesus yang Bisa Membawa Manusia kepada Allah
Karena manusia berasal dari bawah dan terikat pada dosa, mereka tidak bisa datang kepada Allah dengan usaha sendiri.
Yesus berkata dalam Yohanes 14:6:“Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.”
R.C. Sproul dalam Essential Truths of the Christian Faith menegaskan bahwa tanpa Yesus, tidak ada jalan untuk kembali kepada Allah, karena hanya Dia yang berasal dari surga dan bisa membawa manusia kepada Bapa.
Kesimpulan
Yohanes 8:22-23 adalah pernyataan kuat dari Yesus bahwa Dia berasal dari surga dan tidak terikat dengan dunia yang berdosa.
Sebagai orang percaya, kita harus:
- Mengakui keilahian Yesus dan percaya kepada-Nya sebagai satu-satunya jalan keselamatan.
- Hidup dalam kekudusan dan tidak terikat pada sistem dunia ini.
- Mengabarkan Injil kepada dunia yang masih dalam kegelapan.
Yesus telah datang dari atas untuk menyelamatkan kita. Apakah kita sudah hidup dalam terang-Nya?