1 Petrus 1:2: Doktrin Pemilihan dan Pengudusan

1 Petrus 1:2: Doktrin Pemilihan dan Pengudusan

Pendahuluan

1 Petrus 1:2 berbunyi:

“Yang dipilih sejak semula oleh Allah Bapa melalui pengudusan oleh Roh untuk dapat hidup dalam ketaatan kepada Kristus Yesus dan memperoleh percikan darah-Nya: Kiranya anugerah dan damai sejahtera melimpah atasmu!” (AYT)

Ayat ini adalah bagian dari salam pembuka Rasul Petrus dalam suratnya kepada orang-orang percaya yang tersebar di berbagai daerah. Dalam teologi Reformed, ayat ini mengandung doktrin pemilihan Allah, pengudusan oleh Roh Kudus, dan ketaatan kepada Kristus.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi:

  1. Eksposisi mendalam 1 Petrus 1:2
  2. Pandangan para teolog Reformed tentang doktrin pemilihan dan pengudusan
  3. Bagaimana ayat ini membentuk pemahaman kita tentang keselamatan dan hidup Kristen

1. Konteks 1 Petrus 1:2 dalam Surat 1 Petrus

a. Latar Belakang Surat 1 Petrus

Surat 1 Petrus ditulis kepada orang-orang Kristen yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia, dan Bitinia (1 Petrus 1:1). Mereka mengalami berbagai pencobaan dan penganiayaan.

Tujuan utama surat ini adalah menguatkan iman mereka, dengan menekankan bahwa:

  1. Mereka adalah umat pilihan Allah.
  2. Penderitaan mereka adalah bagian dari rencana Allah.
  3. Keselamatan mereka dijamin dalam Kristus.

Ayat 2 merupakan bagian dari salam pembuka, tetapi juga mengandung doktrin penting mengenai keselamatan.

2. Eksposisi 1 Petrus 1:2

a. “Yang dipilih sejak semula oleh Allah Bapa”

Frasa ini berbicara tentang doktrin pemilihan Allah, yang menjadi dasar dari keselamatan orang percaya.

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menulis:

“Pemilihan adalah tindakan Allah yang berdaulat, yang memilih orang-orang tertentu untuk diselamatkan, bukan berdasarkan jasa mereka, tetapi berdasarkan anugerah-Nya semata.”

Dalam teologi Reformed, doktrin pemilihan bersumber dari Efesus 1:4:

“Sebab di dalam Dia, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan.”

Pemilihan bukan didasarkan pada perbuatan manusia, tetapi sepenuhnya berdasarkan kasih karunia Allah.

b. “Melalui pengudusan oleh Roh”

Pemilihan Allah selalu diikuti oleh pekerjaan Roh Kudus yang menguduskan orang percaya.

Charles Hodge dalam Systematic Theology menjelaskan:

“Pengudusan adalah pekerjaan Roh Kudus yang mengubah hati manusia sehingga mereka semakin serupa dengan Kristus.”

Pengudusan memiliki dua aspek utama:

  1. Pengudusan Posisi – Saat seseorang percaya kepada Kristus, ia langsung dinyatakan kudus di hadapan Allah.
  2. Pengudusan Progresif – Sepanjang hidup, Roh Kudus terus mengubah orang percaya agar semakin hidup dalam kekudusan.

Ini sesuai dengan 2 Tesalonika 2:13:

“Allah telah memilih kamu dari mulanya untuk diselamatkan dalam pengudusan oleh Roh dan kepercayaan dalam kebenaran.”

c. “Untuk dapat hidup dalam ketaatan kepada Kristus Yesus”

Pemilihan dan pengudusan selalu menghasilkan ketaatan kepada Kristus.

Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menulis:

“Orang yang telah dipilih dan dikuduskan oleh Roh Kudus pasti akan hidup dalam ketaatan sebagai bukti keselamatan mereka.”

Ketaatan kepada Kristus mencakup:

  1. Mengikuti ajaran-Nya (Matius 28:20)
  2. Meninggalkan dosa dan hidup dalam kekudusan (1 Petrus 1:15-16)
  3. Melakukan kehendak Allah dalam kehidupan sehari-hari

Yesus sendiri berkata dalam Yohanes 14:15:

“Jika kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti perintah-perintah-Ku.”

d. “Dan memperoleh percikan darah-Nya”

Frasa ini mengacu pada darah Kristus yang dicurahkan untuk menebus dosa manusia.

Dalam Perjanjian Lama, percikan darah digunakan dalam beberapa konteks:

  1. Dalam perjanjian di Gunung Sinai (Keluaran 24:8) – Musa memercikkan darah persembahan sebagai tanda perjanjian antara Allah dan Israel.
  2. Dalam ritual pengudusan Imam Besar (Imamat 8:30) – Darah dipercikkan sebagai tanda penyucian.

Dalam Perjanjian Baru, darah Kristus adalah penyempurnaan dari semua korban di Perjanjian Lama.

Ibrani 9:13-14 berkata:

“Betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai kurban yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan yang sia-sia sehingga kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup?”

Darah Kristus memiliki tiga fungsi utama:

  1. Menebus dosa kita (Efesus 1:7)
  2. Menyucikan hati nurani kita (Ibrani 9:14)
  3. Menjadikan kita umat perjanjian baru (Lukas 22:20)

e. “Kiranya anugerah dan damai sejahtera melimpah atasmu”

Petrus mengakhiri ayat ini dengan berkat doa agar anugerah dan damai sejahtera Allah melimpah atas orang percaya.

R.C. Sproul dalam The Holiness of God menulis:

“Hanya mereka yang telah mengalami anugerah keselamatan yang sejati yang dapat memiliki damai sejahtera dari Allah.”

Damai sejahtera dalam konteks ini bukan hanya ketenangan batin, tetapi juga kepastian bahwa keselamatan kita ada dalam tangan Allah yang berdaulat.

3. Implikasi Praktis bagi Orang Percaya

a. Hidup dengan Keyakinan dalam Pemilihan Allah

Sebagai orang percaya, kita harus bersyukur karena kita telah dipilih sejak semula oleh Allah.

Efesus 1:4-5 berkata:

“Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan... dalam kasih, Ia telah menentukan kita dari semula untuk diangkat menjadi anak-anak-Nya melalui Yesus Kristus.”

Ini berarti bahwa keselamatan kita adalah anugerah, bukan hasil usaha kita sendiri.

b. Menghidupi Kekudusan sebagai Bukti Pengudusan Roh Kudus

1 Tesalonika 4:7 berkata:

“Allah memanggil kita bukan untuk melakukan yang cemar, melainkan untuk hidup dalam kekudusan.”

Kekudusan bukanlah opsi, tetapi panggilan bagi setiap orang percaya.

c. Taat kepada Kristus dalam Segala Hal

Yesus berkata dalam Lukas 6:46:

“Mengapa kamu memanggil Aku: ‘Tuhan, Tuhan,’ tetapi tidak melakukan apa yang Aku katakan?”

Kita dipanggil untuk taat kepada Kristus dalam setiap aspek kehidupan kita.

d. Hidup dalam Sukacita karena Darah Kristus Telah Menebus Kita

Ibrani 10:19 berkata:

“Karena itu, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus.”

Kita tidak perlu takut akan hukuman dosa, karena Yesus telah membayar lunas semuanya dengan darah-Nya.

Kesimpulan

1 Petrus 1:2 mengajarkan doktrin keselamatan dalam tiga aspek utama:

  1. Pemilihan oleh Allah Bapa – Keselamatan kita dimulai dari rencana kekal Allah.
  2. Pengudusan oleh Roh Kudus – Keselamatan bukan hanya status, tetapi proses pertumbuhan dalam kekudusan.
  3. Ketaatan kepada Kristus dan penebusan oleh darah-Nya – Keselamatan harus diwujudkan dalam hidup yang taat.

Para teolog Reformed seperti Calvin, Hodge, dan Sproul menegaskan bahwa keselamatan adalah anugerah Allah, tetapi harus diwujudkan dalam kehidupan yang kudus dan taat.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk:

  • Bersyukur atas pemilihan Allah
  • Hidup dalam pengudusan dan kekudusan
  • Taat kepada Kristus dalam setiap aspek kehidupan
Next Post Previous Post