10 Hal yang Harus Anda Ketahui tentang Kedaulatan Kristus

Pendahuluan:
Kedaulatan Kristus adalah salah satu doktrin utama dalam teologi Kristen, khususnya dalam tradisi Reformed. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan atas segala sesuatu, baik di surga maupun di bumi (Filipi 2:9-11). Namun, banyak orang masih memiliki pemahaman yang keliru atau terbatas tentang apa artinya Kristus sebagai Tuhan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 hal penting tentang kedaulatan Kristus menurut perspektif para teolog Reformed, dengan merujuk kepada Alkitab dan pemikiran para pemikir besar seperti Yohanes Calvin, Herman Bavinck, R.C. Sproul, dan lainnya.
1. Kedaulatan Kristus Berakar dalam Ketuhanan-Nya
Kedaulatan Kristus tidak dapat dipisahkan dari ketuhanan-Nya. Yesus bukan hanya Mesias atau Guru yang bijaksana, tetapi Dia adalah Allah yang kekal. Yohanes 1:1 berkata:
"Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah." (AYT)
Yohanes Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menekankan bahwa Kristus, sebagai Firman yang kekal, memiliki otoritas yang sama dengan Allah Bapa.¹ Kedaulatan-Nya berasal dari hak-Nya sebagai Pencipta dan Tuhan atas segala sesuatu.
2. Kedaulatan Kristus Meliputi Seluruh Alam Semesta
Yesus tidak hanya berdaulat atas gereja, tetapi atas seluruh ciptaan. Kolose 1:16-17 mengatakan bahwa segala sesuatu diciptakan oleh-Nya dan untuk-Nya, dan bahwa Dia menopang segala sesuatu.
Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menegaskan bahwa kedaulatan Kristus bukan hanya bersifat rohani, tetapi juga mencakup setiap aspek kehidupan: politik, ekonomi, budaya, dan alam.²
3. Kedaulatan Kristus Diwujudkan dalam Inkarnasi-Nya
Ketika Yesus datang ke dunia dalam rupa manusia, Dia menunjukkan otoritas ilahi-Nya. Dalam Markus 1:27, orang-orang takjub melihat bagaimana Yesus memiliki kuasa atas roh-roh jahat.
Ligon Duncan, seorang teolog Reformed, menekankan bahwa kedaulatan Kristus terlihat dalam mukjizat-Nya, pengajaran-Nya, dan pengampunan dosa yang hanya bisa dilakukan oleh Allah.³
4. Kedaulatan Kristus Dinobatkan dalam Kebangkitan dan Kenaikan-Nya
Setelah kebangkitan, Yesus berkata:
"Segala kuasa di surga dan di bumi telah diberikan kepada-Ku." (Matius 28:18, AYT)
R.C. Sproul dalam The Holiness of God menulis bahwa kebangkitan membuktikan bahwa Yesus benar-benar Tuhan dan Raja yang berdaulat.⁴ Kebangkitan bukan hanya kemenangan atas kematian, tetapi juga pernyataan bahwa Kristus memerintah atas segala sesuatu.
5. Kedaulatan Kristus Termanifestasi dalam Pemerintahan-Nya saat Ini
Yesus sekarang duduk di sebelah kanan Allah dan memerintah sebagai Raja atas gereja dan dunia (Efesus 1:20-22).
John Murray dalam Redemption Accomplished and Applied menjelaskan bahwa Kristus saat ini mengatur sejarah untuk membawa umat-Nya kepada keselamatan yang penuh.⁵ Tidak ada satu pun peristiwa di dunia ini yang berada di luar kendali-Nya.
6. Kedaulatan Kristus Mengharuskan Ketaatan Total dari Umat-Nya
Karena Kristus adalah Tuhan, kita harus tunduk kepada-Nya dalam segala aspek kehidupan kita. Lukas 6:46 berkata:
"Mengapa kamu berseru kepada-Ku, 'Tuhan, Tuhan,' tetapi tidak melakukan apa yang Aku katakan?" (AYT)
Menurut J.C. Ryle, banyak orang mengakui Kristus sebagai Tuhan dengan mulut mereka, tetapi tidak dalam perbuatan mereka.⁶ Pengakuan akan kedaulatan Kristus harus diwujudkan dalam ketaatan kita kepada firman-Nya.
7. Kedaulatan Kristus Membawa Penghiburan bagi Umat-Nya
Pemerintahan Kristus bukanlah sesuatu yang menakutkan, tetapi membawa penghiburan bagi umat-Nya. Dalam Roma 8:28 dikatakan bahwa segala sesuatu bekerja bersama-sama untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Allah.
Charles Spurgeon berkata:
"Jika Tuhan tidak berdaulat, maka kita akan berada dalam ketidakpastian. Tetapi karena Tuhan memegang kendali, kita dapat hidup dengan penuh damai."⁷
8. Kedaulatan Kristus Akan Disempurnakan dalam Kedatangan-Nya Kembali
Yesus bukan hanya Raja yang memerintah sekarang, tetapi Dia akan datang kembali untuk mendirikan Kerajaan-Nya yang kekal. Wahyu 19:16 menyebut Yesus sebagai "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."
Cornelius Van Til menegaskan bahwa sejarah dunia sedang menuju kepada puncaknya di mana Kristus akan menunjukkan kedaulatan-Nya secara penuh dalam penghakiman terakhir.⁸
9. Menolak Kedaulatan Kristus Berarti Hidup dalam Pemberontakan
Tidak ada posisi netral dalam hal kedaulatan Kristus. Entah kita tunduk kepada-Nya atau kita hidup dalam pemberontakan.
Abraham Kuyper berkata:
"Di seluruh alam semesta ini, tidak ada satu inci pun yang bisa diklaim oleh manusia tanpa Kristus berkata, 'Itu milik-Ku!'"⁹
Jika kita tidak menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Kristus, kita sedang hidup dalam pemberontakan terhadap Raja yang sah.
10. Kedaulatan Kristus Mengubah Cara Kita Hidup
Pemahaman akan kedaulatan Kristus bukan hanya doktrin teoretis, tetapi harus mengubah cara kita hidup sehari-hari.
Vaughan Roberts dalam God’s Big Picture mengatakan bahwa karena Kristus adalah Tuhan, kita harus menjadikan-Nya pusat dalam segala aspek hidup kita: pekerjaan, keluarga, gereja, dan masyarakat.¹⁰
Yesus berkata dalam Matius 6:33:
"Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (AYT)
Hidup di bawah kedaulatan Kristus berarti kita mencari kehendak-Nya dalam segala sesuatu, bukan hanya dalam aspek rohani, tetapi juga dalam pekerjaan, politik, pendidikan, dan setiap aspek kehidupan.
Kesimpulan
Kedaulatan Kristus adalah kenyataan yang tidak dapat diabaikan. Dia adalah Tuhan atas segala sesuatu, dan kita dipanggil untuk hidup di bawah pemerintahan-Nya.
Ketika kita mengakui dan tunduk kepada kedaulatan-Nya, kita menemukan penghiburan, tujuan, dan sukacita yang sejati. Sebaliknya, menolak kedaulatan Kristus berarti hidup dalam kekacauan dan pemberontakan.
Marilah kita dengan penuh iman dan ketaatan hidup di bawah pemerintahan Kristus, sambil menantikan hari ketika Dia akan datang kembali untuk memerintah dalam kemuliaan-Nya yang sempurna.
Soli Deo Gloria!