2 Petrus 1:4: Janji Ilahi dan Hidup dalam Kekudusan

2 Petrus 1:4: Janji Ilahi dan Hidup dalam Kekudusan

Pendahuluan:

Setiap orang percaya dipanggil untuk hidup dalam kekudusan dan mengalami perubahan rohani. Namun, bagaimana kita bisa mengalami pertumbuhan iman yang sejati? Apakah kita memiliki kekuatan untuk melawan dosa dan hidup sesuai kehendak Tuhan? Jawabannya ada dalam janji-janji Allah yang diberikan kepada kita di dalam Kristus.

Dalam 2 Petrus 1:4, Rasul Petrus menulis:

“Dengan jalan itu, Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang sangat besar dan berharga, supaya dengan semuanya itu kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.” (2 Petrus 1:4, AYT)

Ayat ini menegaskan bahwa melalui janji-janji Allah, kita dapat mengalami transformasi rohani dan hidup dalam kekudusan.

Dalam teologi Reformed, ayat ini berkaitan erat dengan anugerah Allah yang mengubah manusia, doktrin partisipasi dalam kodrat ilahi, dan panggilan untuk menjauh dari dunia yang berdosa. Para teolog seperti John Calvin, Jonathan Edwards, R.C. Sproul, John Piper, dan Wayne Grudem menegaskan bahwa hidup Kristen bukan hanya tentang moralitas, tetapi tentang mengalami kehadiran Allah yang memperbarui hati dan pikiran kita.

Dalam artikel ini, kita akan membahas:

  1. Apa Makna Janji-janji Allah dalam 2 Petrus 1:4?
  2. Apa Arti "Mengambil Bagian dalam Kodrat Ilahi"?
  3. Mengapa Orang Percaya Harus Luput dari Hawa Nafsu Duniawi?
  4. Bagaimana Janji-janji Allah Menguatkan Hidup Kristen?
  5. Bagaimana Kita Menghidupi 2 Petrus 1:4 dalam Kehidupan Sehari-hari?

1. Apa Makna Janji-janji Allah dalam 2 Petrus 1:4?

Petrus menyebut bahwa orang percaya telah menerima "janji-janji yang sangat besar dan berharga" dari Allah. Apa maksudnya?

a. Janji Keselamatan dalam Kristus

“Barangsiapa percaya kepada-Nya tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16, AYT)

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menegaskan bahwa janji terbesar Allah adalah janji keselamatan yang hanya ditemukan dalam Yesus Kristus.

b. Janji Pembebasan dari Kuasa Dosa

“Sebab dosa tidak akan berkuasa lagi atas kamu, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.” (Roma 6:14, AYT)

R.C. Sproul menekankan bahwa melalui janji Allah, orang percaya memiliki kuasa untuk mengalahkan dosa dan hidup dalam kebenaran.

c. Janji Penyertaan dan Pemeliharaan Allah

“Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibrani 13:5, AYT)

Jonathan Edwards menjelaskan bahwa janji Allah untuk menyertai umat-Nya memberikan penghiburan dan kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup.

2. Apa Arti "Mengambil Bagian dalam Kodrat Ilahi"?

Frasa "mengambil bagian dalam kodrat ilahi" bukan berarti manusia menjadi Allah, tetapi berbicara tentang perubahan rohani yang terjadi dalam diri orang percaya melalui Roh Kudus.

a. Partisipasi dalam Kekudusan Allah

“Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” (1 Petrus 1:16, AYT)

John Piper menegaskan bahwa orang percaya dipanggil untuk mencerminkan karakter Allah dalam kehidupan mereka.

b. Hidup dalam Transformasi Rohani

“Kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak terselubung, dan kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya.” (2 Korintus 3:18, AYT)

Wayne Grudem menjelaskan bahwa partisipasi dalam kodrat ilahi berarti kita mengalami pembaruan dalam pikiran, hati, dan tindakan kita melalui pekerjaan Roh Kudus.

3. Mengapa Orang Percaya Harus Luput dari Hawa Nafsu Duniawi?

Petrus menegaskan bahwa orang percaya harus menjauh dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. Mengapa ini penting?

a. Dunia Ini Penuh dengan Dosa dan Kebinasaan

“Janganlah kamu mengasihi dunia maupun hal-hal yang ada di dalam dunia.” (1 Yohanes 2:15, AYT)

Timothy Keller menegaskan bahwa dunia ini menawarkan kesenangan sementara, tetapi hanya Allah yang dapat memberikan kepuasan sejati.

b. Dosa Menghancurkan Hubungan dengan Allah

“Sebab upah dosa ialah maut.” (Roma 6:23, AYT)

Jonathan Edwards menjelaskan bahwa orang percaya harus menjauh dari dosa karena dosa membawa kematian rohani.

c. Hidup dalam Kekudusan Membawa Sukacita Sejati

“Berbahagialah orang yang haus dan lapar akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.” (Matius 5:6, AYT)

John Calvin menekankan bahwa kebahagiaan sejati hanya ditemukan dalam kehidupan yang berpusat pada Allah.

4. Bagaimana Janji-janji Allah Menguatkan Hidup Kristen?

a. Janji Allah Memberikan Pengharapan dalam Penderitaan

“Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang jauh lebih besar.” (2 Korintus 4:17, AYT)

John Piper menegaskan bahwa pengharapan dalam janji Allah memberi kita ketekunan dalam menghadapi pencobaan.

b. Janji Allah Membawa Kemenangan atas Dosa

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4:13, AYT)

R.C. Sproul menjelaskan bahwa melalui janji Allah, kita memiliki kuasa untuk mengatasi kelemahan dan dosa.

5. Bagaimana Kita Menghidupi 2 Petrus 1:4 dalam Kehidupan Sehari-hari?

a. Berpegang pada Firman Tuhan

“Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (Matius 4:4, AYT)

John Calvin menegaskan bahwa hidup dalam janji Allah berarti terus menggali dan merenungkan firman Tuhan setiap hari.

b. Menjauh dari Dosa dan Mencari Kekudusan

“Hendaklah hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.” (Efesus 4:1, AYT)

Jonathan Edwards menekankan bahwa hidup dalam janji Allah berarti terus berusaha meninggalkan kebiasaan lama yang berdosa.

c. Hidup dalam Iman dan Pengharapan kepada Kristus

“Karena kami hidup oleh iman, bukan karena melihat.” (2 Korintus 5:7, AYT)

Timothy Keller menegaskan bahwa iman kepada janji Allah memberi kita keberanian untuk menjalani hidup yang berkenan kepada-Nya.

Kesimpulan: Hidup dalam Janji Allah Membawa Kemenangan dan Kekudusan

  1. Janji Allah memberikan keselamatan, kuasa atas dosa, dan pengharapan kekal.
  2. Mengambil bagian dalam kodrat ilahi berarti mengalami perubahan rohani oleh Roh Kudus.
  3. Orang percaya harus menjauhi hawa nafsu duniawi dan hidup dalam kekudusan.
  4. Janji-janji Allah memberi kekuatan dalam pencobaan dan membawa kemenangan atas dosa.
  5. Hidup dalam janji Allah berarti berpegang pada firman-Nya, menjauhi dosa, dan berjalan dalam iman.

Sebagaimana John Calvin berkata:

“Janji Allah bukan sekadar kata-kata, tetapi kekuatan yang mengubah hidup kita.”

Marilah kita berpegang pada janji Tuhan dan hidup dalam kemenangan serta kekudusan setiap hari!

Next Post Previous Post