Apakah Allah yang Anda Sembah Terlalu Kecil?
Pendahuluan:
Banyak orang Kristen mengaku percaya kepada Allah, tetapi sering kali mereka memiliki pandangan yang terbatas dan keliru tentang siapa Allah sebenarnya. Mereka mungkin melihat Allah hanya sebagai sumber berkat, sebagai penolong dalam kesulitan, atau bahkan sebagai pribadi yang bisa dimanipulasi oleh doa dan perbuatan baik.
Namun, pertanyaan penting yang harus kita renungkan adalah: Apakah Allah yang kita sembah terlalu kecil dibandingkan dengan pengajaran Alkitab tentang Dia?
Dalam teologi Reformed, Allah dinyatakan sebagai Tuhan yang Mahakuasa, Mahakuasa, Mahabijaksana, dan berdaulat penuh atas segala sesuatu. John Calvin, dalam Institutes of the Christian Religion, menegaskan bahwa pemahaman yang benar tentang Allah adalah fondasi dari iman yang sejati.
Para teolog Reformed seperti John Calvin, Jonathan Edwards, R.C. Sproul, John Piper, dan Wayne Grudem telah banyak menulis tentang betapa besarnya Allah yang dinyatakan dalam Alkitab, dan bagaimana kesalahan dalam memahami Allah dapat menyebabkan kehidupan rohani yang lemah dan penuh kebingungan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas:
- Bagaimana Orang Kristen Bisa Memiliki Pandangan yang Terlalu Kecil tentang Allah?
- Apa yang Alkitab Katakan tentang Kebesaran Allah?
- Konsekuensi dari Memiliki Pandangan yang Terlalu Kecil tentang Allah
- Bagaimana Kita Bisa Mengenal Allah yang Sejati?
- Hidup dengan Keyakinan akan Kebesaran Allah
1. Bagaimana Orang Kristen Bisa Memiliki Pandangan yang Terlalu Kecil tentang Allah?
a. Menganggap Allah Hanya Sebagai "Penyelamat Darurat"
Banyak orang hanya datang kepada Allah saat mereka mengalami masalah, tetapi dalam keadaan normal mereka tidak benar-benar mencari Dia.
Yesus menegur orang-orang yang hanya mencari-Nya karena berkat jasmani:
“Kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti dan kenyang.” (Yohanes 6:26, AYT)
Jonathan Edwards menegaskan bahwa jika kita hanya mencari Allah untuk keuntungan pribadi, itu berarti kita tidak benar-benar mengenal Dia.
b. Menganggap Allah Bisa Dimanipulasi dengan Perbuatan Baik
Beberapa orang berpikir bahwa Allah akan memberikan apa pun yang mereka inginkan jika mereka cukup berdoa, berpuasa, atau melakukan perbuatan baik.
Tetapi Yesaya 55:8-9 berkata:
“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.”
R.C. Sproul menegaskan bahwa Allah bukan mesin otomatis yang harus memenuhi keinginan kita, tetapi Tuhan yang berdaulat penuh atas segala sesuatu.
c. Mengabaikan Kedaulatan Allah atas Seluruh Kehidupan
Banyak orang Kristen memiliki pemahaman bahwa Allah hanya peduli terhadap hal-hal rohani dan tidak terlibat dalam aspek lain dari kehidupan mereka.
Namun, Alkitab berkata:
“TUHAN telah menegakkan takhta-Nya di sorga, dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu.” (Mazmur 103:19, AYT)
John Calvin menegaskan bahwa tidak ada satu aspek pun dalam hidup ini yang berada di luar kendali Allah.
2. Apa yang Alkitab Katakan tentang Kebesaran Allah?
Jika kita ingin memiliki pandangan yang benar tentang Allah, kita harus melihat bagaimana Alkitab menggambarkan Dia.
a. Allah adalah Pencipta dan Pemilik Segala Sesuatu
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” (Kejadian 1:1, AYT)
Wayne Grudem dalam Systematic Theology menegaskan bahwa karena Allah adalah pencipta segala sesuatu, maka tidak ada yang lebih besar dari Dia.
b. Allah Tidak Terbatas dalam Kuasa-Nya
“Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” (Lukas 1:37, AYT)
John Piper menegaskan bahwa jika kita percaya bahwa ada sesuatu yang tidak bisa Allah lakukan, maka kita belum memahami siapa Dia sebenarnya.
c. Allah Berdaulat Penuh atas Sejarah dan Masa Depan
“Dia yang mengubah zaman dan waktu, yang memecat raja dan mengangkat raja.” (Daniel 2:21, AYT)
R.C. Sproul menegaskan bahwa tidak ada sesuatu pun yang terjadi tanpa izin dan kehendak Allah.
3. Konsekuensi dari Memiliki Pandangan yang Terlalu Kecil tentang Allah
Jika kita memiliki pemahaman yang kecil tentang Allah, maka ini akan berdampak negatif pada kehidupan rohani kita.
a. Iman yang Lemah dan Tidak Percaya pada Janji Allah
Jika kita tidak melihat Allah sebagai Tuhan yang besar, kita akan mudah ragu dan takut dalam menghadapi tantangan hidup.
“Tanpa iman, tidak mungkin orang berkenan kepada Allah.” (Ibrani 11:6, AYT)
Jonathan Edwards menegaskan bahwa iman kita hanya akan sebesar pemahaman kita tentang Allah.
b. Ketidaktaatan dan Hidup dalam Dosa
Jika kita melihat Allah sebagai Tuhan yang kecil dan tidak berkuasa, kita cenderung mengabaikan kekudusan hidup.
“Takut akan TUHAN adalah permulaan hikmat.” (Amsal 9:10, AYT)
John Calvin menegaskan bahwa pandangan yang benar tentang Allah akan membawa kita kepada ketaatan dan pertobatan sejati.
c. Tidak Ada Damai Sejahtera dalam Hidup
Jika kita melihat Allah sebagai Tuhan yang kecil, kita akan hidup dalam kekhawatiran dan ketidakpastian.
“TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya.” (Mazmur 28:7, AYT)
John Piper menegaskan bahwa hanya jika kita memahami kebesaran Allah, kita dapat memiliki damai sejahtera sejati.
4. Bagaimana Kita Bisa Mengenal Allah yang Sejati?
a. Mengenal Allah Melalui Firman-Nya
“Firman-Mu adalah pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” (Mazmur 119:105, AYT)
R.C. Sproul menegaskan bahwa kita hanya dapat memahami kebesaran Allah jika kita dengan tekun belajar firman-Nya.
b. Berdoa Memohon Pewahyuan Roh Kudus
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu.” (Matius 7:7, AYT)
Wayne Grudem menegaskan bahwa Roh Kudus adalah yang membuka mata kita untuk melihat Allah sebagaimana adanya.
c. Merenungkan Keagungan Allah dalam Penciptaan
“Langit menceritakan kemuliaan Allah.” (Mazmur 19:1, AYT)
John Piper menegaskan bahwa semakin kita melihat keagungan ciptaan Allah, semakin kita memahami kebesaran-Nya.
5. Hidup dengan Keyakinan akan Kebesaran Allah
Jika kita memiliki pemahaman yang benar tentang Allah, maka hidup kita akan berubah secara radikal.
a. Iman yang Kuat dan Penuh Percaya
“Sebab aku tahu kepada siapa aku percaya.” (2 Timotius 1:12, AYT)
John Calvin menegaskan bahwa iman yang teguh hanya bisa dibangun di atas pemahaman yang benar tentang Allah.
b. Keberanian dalam Menghadapi Tantangan Hidup
“Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” (Roma 8:31, AYT)
Jonathan Edwards menegaskan bahwa mengenal Allah yang besar akan membebaskan kita dari ketakutan dunia.
Kesimpulan: Apakah Allah yang Anda Sembah Terlalu Kecil?
- Jangan membatasi Allah dengan pemahaman kita yang sempit.
- Pelajari firman Tuhan untuk mengenal Allah yang sejati.
- Hidup dengan iman yang besar kepada Allah yang Mahakuasa.
Sebagaimana John Piper berkata:
“Kita membutuhkan pandangan yang lebih besar tentang Allah, karena hanya Allah yang besar yang dapat memenuhi jiwa kita.”
Semoga kita semakin mengenal Allah yang sejati dan hidup dalam kebesaran-Nya!