Hidup dalam Belas Kasihan Tuhan

Pendahuluan:
Belas kasihan Tuhan adalah salah satu tema utama dalam Alkitab yang menunjukkan betapa besar kasih dan anugerah-Nya bagi umat-Nya. Tanpa belas kasihan Tuhan, tidak ada manusia yang dapat berdiri di hadapan-Nya, sebab kita semua telah jatuh dalam dosa dan layak menerima hukuman (Roma 3:23). Namun, dalam kasih-Nya yang tak terbatas, Tuhan menunjukkan belas kasihan-Nya kepada orang-orang yang tidak layak, mengampuni dosa mereka, dan memberikan kehidupan yang baru.
Dalam teologi Reformed, belas kasihan Tuhan bukan hanya sekadar perasaan kasihan, tetapi merupakan tindakan aktif Allah dalam menyelamatkan, memelihara, dan membimbing umat-Nya. Artikel ini akan membahas bagaimana kita dapat memahami dan hidup dalam belas kasihan Tuhan berdasarkan firman-Nya serta bagaimana kita menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
1. Belas Kasihan Tuhan dalam Alkitab
Belas kasihan Tuhan adalah salah satu sifat-Nya yang dinyatakan secara jelas dalam Alkitab. Kata “belas kasihan” dalam bahasa Ibrani sering kali diterjemahkan dari kata hesed, yang berarti kasih setia, kebaikan yang tidak berubah, dan kemurahan hati yang abadi.
Belas Kasihan Tuhan dalam Perjanjian Lama
Perjanjian Lama penuh dengan pernyataan tentang belas kasihan Tuhan. Salah satu ayat yang sering dikutip adalah:
"TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia." (Mazmur 103:8, AYT)
Belas kasihan Tuhan ditunjukkan dalam bagaimana Dia memperlakukan bangsa Israel. Meskipun mereka sering memberontak dan menyimpang dari jalan-Nya, Tuhan tetap sabar dan memberikan kesempatan untuk bertobat.
Misalnya, dalam Keluaran 34:6-7, Tuhan menyatakan diri-Nya kepada Musa sebagai Allah yang pengasih dan penyayang, yang mengampuni kesalahan dan pelanggaran tetapi tetap adil dalam menghukum dosa. Ini menunjukkan bahwa belas kasihan Tuhan tidak bertentangan dengan keadilan-Nya, tetapi berjalan berdampingan.
Belas Kasihan Tuhan dalam Perjanjian Baru
Di Perjanjian Baru, belas kasihan Tuhan digenapi dalam Yesus Kristus. Kedatangan Kristus ke dunia adalah bukti terbesar dari belas kasihan Tuhan, sebagaimana yang dinyatakan dalam Titus 3:5:
"Bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena belas kasihan-Nya, Ia menyelamatkan kita melalui permandian kelahiran kembali dan pembaruan oleh Roh Kudus."
Yesus menunjukkan belas kasihan kepada orang berdosa, menyembuhkan orang sakit, dan mengundang semua orang untuk datang kepada-Nya. Salib Kristus adalah puncak dari belas kasihan Tuhan, di mana dosa kita ditanggungkan kepada-Nya agar kita dapat menerima anugerah keselamatan.
Bagaimana Kita Menerapkannya?
- Mempelajari dan merenungkan ayat-ayat yang berbicara tentang belas kasihan Tuhan.
- Mengingat bahwa keselamatan kita sepenuhnya karena belas kasihan-Nya, bukan usaha kita sendiri.
- Hidup dengan penuh rasa syukur atas kasih Tuhan yang tak berkesudahan.
2. Belas Kasihan Tuhan dan Doktrin Anugerah dalam Teologi Reformed
Dalam teologi Reformed, belas kasihan Tuhan dipahami sebagai bagian dari anugerah khusus (special grace) yang diberikan kepada umat pilihan-Nya.
Total Depravity dan Kebutuhan akan Belas Kasihan Tuhan
Salah satu doktrin utama dalam teologi Reformed adalah Total Depravity (Kerusakan Total). Artinya, manusia dalam keadaan alami mereka telah jatuh dalam dosa dan tidak memiliki kemampuan untuk mencari Tuhan atau menyelamatkan diri sendiri (Roma 3:10-12).
Jika Tuhan tidak menunjukkan belas kasihan-Nya, tidak ada yang dapat diselamatkan. Tetapi karena belas kasihan-Nya, Dia memilih untuk menyelamatkan sebagian manusia, bukan karena mereka layak, tetapi semata-mata karena kehendak dan kasih-Nya (Efesus 2:8-9).
Unconditional Election dan Belas Kasihan Tuhan
Doktrin Unconditional Election (Pemilihan Tanpa Syarat) mengajarkan bahwa Tuhan memilih umat-Nya sebelum dunia dijadikan, bukan berdasarkan perbuatan mereka, tetapi karena kasih dan belas kasihan-Nya (Efesus 1:4-5).
Ini berarti bahwa tidak ada seorang pun yang dapat membanggakan dirinya atas keselamatannya. Semua yang diselamatkan adalah hasil dari belas kasihan Tuhan yang bekerja dalam hidup mereka.
Limited Atonement dan Kasih yang Efektif
Yesus mati bukan hanya untuk memberi kesempatan keselamatan kepada semua orang, tetapi untuk secara efektif menebus dosa umat pilihan-Nya. Ini dikenal sebagai Limited Atonement (Penebusan Terbatas).
Kristus tidak hanya memberikan kemungkinan keselamatan, tetapi benar-benar menyelamatkan mereka yang telah dipilih oleh Bapa. Ini adalah manifestasi dari belas kasihan Tuhan yang sangat dalam, di mana Dia bukan hanya memberi kesempatan, tetapi memastikan bahwa umat-Nya benar-benar diselamatkan.
Bagaimana Kita Menerapkannya?
- Menghindari sikap sombong rohani, karena keselamatan kita murni karena belas kasihan Tuhan.
- Mempercayai bahwa Tuhan yang memulai pekerjaan baik dalam hidup kita akan menyelesaikannya (Filipi 1:6).
- Mengajarkan doktrin anugerah kepada orang lain agar mereka dapat memahami betapa besarnya belas kasihan Tuhan.
3. Hidup dalam Belas Kasihan Tuhan Sehari-hari
Setelah kita memahami betapa besarnya belas kasihan Tuhan, bagaimana kita harus hidup sebagai orang yang telah menerimanya?
Mengasihi Sesama dengan Belas Kasihan
Tuhan memanggil kita untuk menunjukkan belas kasihan kepada sesama sebagaimana Dia telah menunjukkan belas kasihan kepada kita. Yesus berkata dalam Matius 5:7:
"Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan."
Sebagai penerima belas kasihan Tuhan, kita harus memancarkan kasih itu kepada orang lain melalui:
- Mengampuni mereka yang bersalah kepada kita (Kolose 3:13).
- Menolong mereka yang membutuhkan (Yakobus 1:27).
- Tidak menghakimi dengan keras, tetapi menunjukkan kasih dalam kebenaran (Matius 7:1-2).
Menjalani Hidup dalam Rasa Syukur
Orang yang menyadari bahwa hidupnya adalah hasil dari belas kasihan Tuhan akan hidup dalam rasa syukur yang mendalam. 1 Tesalonika 5:18 berkata:
"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."
Rasa syukur ini diwujudkan dalam:
- Menjalani kehidupan yang penuh pujian kepada Tuhan.
- Tidak mengeluh dalam segala situasi, tetapi bersyukur dalam segala hal.
- Menggunakan hidup kita untuk memuliakan Tuhan dalam pekerjaan, pelayanan, dan kehidupan sehari-hari.
Bersandar pada Belas Kasihan Tuhan dalam Setiap Tantangan
Hidup ini penuh dengan penderitaan dan tantangan, tetapi orang percaya dapat terus berharap karena mereka hidup dalam belas kasihan Tuhan. Ratapan 3:22-23 berkata:
"Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!"
Ketika kita menghadapi kesulitan, kita bisa bersandar kepada Tuhan dengan keyakinan bahwa kasih-Nya tidak pernah berubah.
Bagaimana Kita Menerapkannya?
- Mengampuni orang lain sebagaimana Tuhan telah mengampuni kita.
- Menunjukkan kasih kepada mereka yang membutuhkan.
- Menjalani hidup dengan rasa syukur dalam setiap keadaan.
- Mengandalkan Tuhan dalam setiap pergumulan hidup.
Kesimpulan
Hidup dalam belas kasihan Tuhan berarti menyadari bahwa keselamatan dan setiap aspek kehidupan kita adalah hasil dari anugerah-Nya. Dalam teologi Reformed, kita diajarkan bahwa:
- Belas kasihan Tuhan adalah dasar dari keselamatan kita.
- Keselamatan kita sepenuhnya adalah hasil dari kasih dan pemilihan Tuhan, bukan usaha manusia.
- Kita dipanggil untuk mencerminkan belas kasihan Tuhan dalam hidup kita.
Kiranya kita semua dapat hidup dalam kesadaran penuh akan belas kasihan Tuhan dan menjadikannya sebagai dasar bagi setiap tindakan kita. Soli Deo Gloria!