Jika Orang Percaya Sengaja Berbuat Dosa, Apakah Dosanya Tidak Terampuni Lagi?

Pendahuluan
Salah satu pertanyaan yang sering muncul dalam kehidupan orang percaya adalah: Jika saya sengaja berbuat dosa setelah percaya kepada Kristus, apakah dosa saya masih bisa diampuni? Kekhawatiran ini sering kali muncul ketika seseorang membaca ayat-ayat seperti Ibrani 10:26:
"Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu."
Ayat ini tampaknya mengindikasikan bahwa jika seorang Kristen dengan sengaja berbuat dosa, maka tidak ada lagi pengampunan baginya. Apakah ini berarti seseorang bisa kehilangan keselamatan? Bagaimana pemahaman yang benar tentang dosa dan pengampunan dalam terang teologi Reformed?
Dalam artikel ini, kita akan membahas:
- Pemahaman yang Benar tentang Dosa dan Pengampunan dalam Alkitab
- Apa yang Dimaksud dengan "Dosa yang Tidak Terampuni"?
- Bagaimana Orang Percaya Seharusnya Merespons Ketika Jatuh dalam Dosa?
Dengan memahami kebenaran Alkitab dan ajaran teologi Reformed, kita akan melihat bahwa meskipun dosa itu serius, kasih karunia Allah lebih besar dari dosa kita.
1. Pemahaman yang Benar tentang Dosa dan Pengampunan dalam Alkitab
Dalam teologi Reformed, kita memahami bahwa manusia memiliki sifat dosa (total depravity) dan sangat membutuhkan anugerah Allah untuk diselamatkan. Namun, bagaimana kita memahami dosa setelah seseorang percaya kepada Kristus?
A. Dosa Tidak Bisa Menghilangkan Keselamatan Orang Percaya
Salah satu doktrin penting dalam teologi Reformed adalah ketekunan orang percaya (perseverance of the saints). Ini berarti bahwa seseorang yang benar-benar telah diselamatkan oleh Kristus tidak akan pernah kehilangan keselamatannya.
Yesus berkata dalam Yohanes 10:27-28:
"Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku."
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menegaskan bahwa keselamatan orang percaya tidak tergantung pada kebaikan atau usaha mereka, tetapi pada kedaulatan Allah yang telah memilih dan memelihara mereka. Jika keselamatan bergantung pada usaha manusia, maka tidak ada yang bisa bertahan.
Namun, ini tidak berarti bahwa orang percaya boleh hidup dalam dosa tanpa konsekuensi. Alkitab mengajarkan bahwa dosa memiliki dampak serius dalam kehidupan orang percaya.
B. Orang Percaya Bisa Jatuh dalam Dosa, tetapi Akan Bertobat
1 Yohanes 1:8-9 mengatakan:
"Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."
Orang percaya masih bisa jatuh dalam dosa, tetapi tanda utama dari iman sejati adalah bahwa mereka tidak tinggal dalam dosa. Roh Kudus akan menegur dan membawa mereka kepada pertobatan.
Jonathan Edwards menegaskan bahwa orang percaya sejati tidak akan terus-menerus menolak teguran Tuhan, tetapi akan menunjukkan pertobatan sejati.
Kesimpulan
Meskipun dosa adalah hal yang serius, orang percaya tidak akan kehilangan keselamatan mereka. Namun, mereka harus bertobat dan tidak boleh menganggap remeh kasih karunia Allah.
2. Apa yang Dimaksud dengan "Dosa yang Tidak Terampuni"?
Beberapa ayat dalam Alkitab tampaknya mengindikasikan bahwa ada dosa yang tidak bisa diampuni, seperti Ibrani 10:26 yang telah disebutkan sebelumnya.
A. Ibrani 10:26 - Dosa yang Tidak Ada Pengampunannya
Ibrani 10:26 berkata:
"Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu."
Apakah ini berarti jika seorang Kristen sengaja berdosa, maka ia tidak akan pernah diampuni lagi?
John MacArthur menjelaskan bahwa konteks dari ayat ini adalah peringatan kepada orang-orang Yahudi yang telah mendengar Injil tetapi tetap menolak Kristus. Ini bukan tentang orang percaya yang jatuh dalam dosa, tetapi tentang mereka yang dengan sadar dan sengaja menolak Kristus setelah mengetahui kebenaran-Nya.
Dosa yang dimaksud di sini bukanlah setiap dosa yang dilakukan dengan sengaja, tetapi sikap hati yang secara sadar menolak keselamatan dalam Kristus.
B. Matius 12:31-32 - Dosa terhadap Roh Kudus
Yesus berkata dalam Matius 12:31-32:
"Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni."
Apa yang dimaksud dengan dosa terhadap Roh Kudus?
Teolog Reformed seperti R.C. Sproul menjelaskan bahwa dosa ini bukan sekadar satu tindakan dosa tertentu, tetapi sikap hati yang terus-menerus menolak pekerjaan Roh Kudus dan menentang Injil.
Orang percaya yang khawatir apakah mereka telah melakukan dosa yang tidak terampuni sebenarnya menunjukkan bahwa mereka belum melakukannya. Orang yang benar-benar telah mengeraskan hati terhadap Roh Kudus tidak akan merasa bersalah atau ingin bertobat.
Kesimpulan
Dosa yang tidak terampuni bukanlah tentang orang percaya yang jatuh dalam dosa, tetapi tentang orang yang secara sadar dan terus-menerus menolak Kristus dan pekerjaan Roh Kudus dalam hidup mereka.
3. Bagaimana Orang Percaya Seharusnya Merespons Ketika Jatuh dalam Dosa?
Jika orang percaya masih bisa jatuh dalam dosa, bagaimana mereka seharusnya merespons?
A. Mengakui dan Bertobat dengan Tulus
1 Yohanes 1:9 menjelaskan bahwa Allah setia dan adil untuk mengampuni dosa kita jika kita mengakuinya.
Orang percaya sejati tidak akan dengan sengaja tinggal dalam dosa, tetapi akan bertobat dan mencari pemulihan dengan Allah.
B. Menjauh dari Dosa dan Hidup dalam Kekudusan
Roma 6:1-2 berkata:
"Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?"
Orang percaya harus memiliki kerinduan untuk hidup dalam kekudusan sebagai bukti keselamatan mereka.
C. Percaya pada Anugerah dan Janji Allah
Ibrani 4:16 berkata:
"Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya."
Ketika jatuh dalam dosa, orang percaya harus datang kepada Allah dengan iman, percaya bahwa Dia siap mengampuni dan memulihkan mereka.
Kesimpulan
Orang percaya sejati akan bertobat, meninggalkan dosa, dan kembali kepada Allah dengan keyakinan bahwa kasih karunia-Nya cukup bagi mereka.
Kesimpulan Akhir: Kasih Karunia Lebih Besar dari Dosa
✅ Orang percaya masih bisa jatuh dalam dosa, tetapi mereka tidak akan kehilangan keselamatan.
✅ Dosa yang tidak terampuni bukan tentang orang percaya yang jatuh dalam dosa, tetapi tentang mereka yang secara sadar menolak Kristus.
✅ Orang percaya harus bertobat dengan sungguh-sungguh dan hidup dalam kekudusan.
Jika Anda merasa bersalah karena dosa yang telah Anda lakukan, jangan biarkan rasa bersalah itu menjauhkan Anda dari Allah. Sebaliknya, datanglah kepada-Nya dengan iman, karena kasih karunia-Nya lebih besar dari dosa kita. Tuhan selalu siap untuk mengampuni dan memulihkan mereka yang benar-benar bertobat.