Khotbah Pemuda: Menjadi Pemuda Yang Berani Bersaksi (2 Timotius 1:7-8)

Pendahuluan
Saudara-saudari muda dalam Kristus, di zaman ini banyak pemuda Kristen yang merasa takut atau malu untuk bersaksi tentang iman mereka. Dunia yang semakin sekuler sering kali membuat kita takut akan penolakan, penghakiman, atau bahkan penganiayaan karena iman kita.
Namun, Firman Tuhan dalam 2 Timotius 1:7-8 memberikan panggilan yang tegas bagi kita:
"Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah."
Ayat ini adalah nasihat Paulus kepada Timotius, seorang pemuda yang dipanggil untuk memberitakan Injil. Timotius menghadapi banyak tantangan, tetapi Paulus mengingatkannya bahwa Tuhan telah memberikan kepadanya roh yang membangkitkan keberanian dan kekuatan.
Sebagai pemuda Kristen, kita juga dipanggil untuk menjadi saksi Kristus dengan berani. Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa keselamatan kita adalah anugerah Tuhan, dan sebagai orang yang telah ditebus, kita memiliki tanggung jawab untuk memberitakan kebenaran Injil kepada dunia.
Hari ini, kita akan merenungkan tiga kebenaran utama dari 2 Timotius 1:7-8:
-
Mengapa Banyak Pemuda Takut Bersaksi?
-
Mengapa Kita Harus Berani Bersaksi tentang Kristus?
-
Bagaimana Kita Bisa Menjadi Pemuda yang Berani Bersaksi?
1. Mengapa Banyak Pemuda Takut Bersaksi?
a) Takut Ditolak atau Dihakimi oleh Orang Lain
Salah satu alasan utama mengapa banyak pemuda Kristen takut bersaksi adalah karena mereka takut ditolak atau dipermalukan.
Yohanes 15:18-19 berkata:
"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku daripada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu."
Yesus sudah menubuatkan bahwa orang percaya akan menghadapi penolakan dari dunia, tetapi kita tidak boleh mundur karena itu.
b) Merasa Tidak Cukup Pandai dalam Firman Tuhan
Banyak pemuda berpikir, "Bagaimana jika saya tidak bisa menjawab pertanyaan orang lain tentang iman saya?"
Namun, Tuhan tidak memanggil kita untuk tahu segalanya, tetapi untuk setia dalam bersaksi.
Matius 10:19-20 berkata:
"Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu, Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu."
Ketika kita bersaksi, Roh Kudus akan memberi kita hikmat dan keberanian.
c) Takut Mengalami Penderitaan atau Penganiayaan
Beberapa pemuda takut bersaksi karena mereka khawatir akan konsekuensi yang bisa terjadi.
Namun, Paulus sendiri mengalami penderitaan karena Injil, tetapi ia tetap setia.
Filipi 1:29 berkata:
"Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia."
Sebagai orang percaya, kita harus siap menderita bagi Kristus.
Pertanyaan untuk direnungkan:
-
Apakah saya lebih takut kepada manusia daripada kepada Tuhan?
-
Apakah saya percaya bahwa Tuhan akan menyertai saya dalam bersaksi?
2. Mengapa Kita Harus Berani Bersaksi tentang Kristus?
a) Karena Kristus Memerintahkan Kita untuk Bersaksi
Sebagai pengikut Kristus, kita tidak bisa diam saja. Kita dipanggil untuk memberitakan Injil kepada dunia.
Matius 28:19-20 berkata:
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Perintah ini bukan hanya untuk pendeta atau misionaris, tetapi untuk setiap orang percaya, termasuk kita sebagai pemuda Kristen.
b) Karena Dunia Membutuhkan Kabar Baik
Dunia ini penuh dengan dosa, penderitaan, dan kehampaan rohani. Banyak orang hidup tanpa pengharapan dan membutuhkan kebenaran Injil.
Roma 10:14 berkata:
"Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?"
Jika kita tidak bersaksi, bagaimana orang lain bisa mengenal Yesus?
c) Karena Injil adalah Kekuatan Allah untuk Menyelamatkan
Kita tidak perlu takut karena kita membawa kabar terbaik yang bisa mengubah hidup orang lain.
Roma 1:16 berkata:
"Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya."
Kita harus percaya bahwa Tuhan akan bekerja melalui kesaksian kita untuk membawa orang kepada keselamatan.
Pertanyaan untuk direnungkan:
-
Apakah saya menyadari bahwa dunia membutuhkan Injil?
-
Apakah saya siap menjadi alat Tuhan untuk menyampaikan Kabar Baik kepada orang lain?
3. Bagaimana Kita Bisa Menjadi Pemuda yang Berani Bersaksi?
a) Mengandalkan Roh Kudus
Kisah Para Rasul 1:8 berkata:
"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Kita tidak bisa bersaksi dengan kekuatan sendiri. Kita membutuhkan Roh Kudus untuk memberikan keberanian dan hikmat.
b) Mempelajari Firman Tuhan
Semakin kita mengenal Firman Tuhan, semakin kita siap untuk menjawab pertanyaan orang lain dengan bijaksana.
2 Timotius 3:16-17 berkata:
"Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran."
Firman Tuhan adalah senjata utama kita dalam bersaksi.
c) Bersaksi dengan Kasih dan Ketulusan
Bersaksi bukan hanya soal berdebat atau memaksa orang lain percaya. Kita harus bersaksi dengan kasih, kesabaran, dan ketulusan.
1 Petrus 3:15 berkata:
"Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat."
Kesaksian yang sejati adalah hidup yang mencerminkan kasih Kristus.
Pertanyaan untuk direnungkan:
-
Bagaimana saya bisa lebih mengandalkan Roh Kudus dalam bersaksi?
-
Apakah hidup saya sudah menjadi kesaksian bagi orang lain?
Kesimpulan
Saudara-saudari dalam Kristus, 2 Timotius 1:7-8 mengajarkan bahwa kita harus berani bersaksi bagi Kristus tanpa takut.
-
Jangan takut ditolak atau menderita karena Injil.
-
Kristus telah memerintahkan kita untuk bersaksi, karena dunia membutuhkan Injil.
-
Kita bisa bersaksi dengan mengandalkan Roh Kudus, mempelajari Firman, dan menunjukkan kasih Kristus.
Marilah kita berkomitmen untuk menjadi pemuda yang berani bersaksi, karena Tuhan menyertai kita dalam setiap langkah kita. Soli Deo Gloria!