Kristus Sang Roti Surgawi

Kristus Sang Roti Surgawi

Pendahuluan

Salah satu pernyataan "Akulah" yang paling terkenal dari Yesus adalah:

“Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.” (Yohanes 6:35, AYT)

Pernyataan ini membawa makna yang dalam tentang siapa Yesus dan bagaimana Ia memenuhi kebutuhan rohani manusia. Dalam teologi Reformed, Kristus sebagai Roti Surgawi memiliki implikasi yang luas, terutama dalam kaitannya dengan keselamatan, persekutuan dengan Allah, dan pemeliharaan rohani umat-Nya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas eksposisi Alkitabiah mengenai Kristus sebagai Roti Hidup, bagaimana para teolog Reformed memahami konsep ini, serta implikasi praktisnya dalam kehidupan Kristen.

1. Konteks Yohanes 6:35 dan Makna Roti Hidup

a. Latar Belakang Yohanes 6

Dalam pasal 6 Injil Yohanes, Yesus memberi makan 5.000 orang dengan lima roti dan dua ikan (Yohanes 6:1-15). Setelah mukjizat itu, orang banyak mencari-Nya bukan karena mereka memahami tanda itu, tetapi karena mereka menginginkan makanan jasmani (Yohanes 6:26).

Yesus kemudian mengarahkan perhatian mereka kepada makanan rohani yang kekal, dengan mengatakan bahwa Ia adalah Roti Hidup yang turun dari surga. Ini langsung mengingatkan pada manna dalam Perjanjian Lama, yang Allah berikan kepada bangsa Israel di padang gurun (Keluaran 16).

Yesus menjelaskan bahwa manna adalah bayangan dari diri-Nya sendiri, tetapi berbeda karena:

  1. Manna hanya memberi kehidupan sementara, tetapi Kristus memberi kehidupan kekal (Yohanes 6:49-50).
  2. Manna hanya memuaskan kebutuhan fisik, tetapi Kristus memuaskan kelaparan rohani (Yohanes 6:35).
  3. Manna adalah tanda pemeliharaan jasmani Allah, sedangkan Kristus adalah pemeliharaan rohani Allah bagi umat-Nya (Yohanes 6:51).

Dengan mengatakan bahwa Ia adalah Roti Hidup, Yesus menyatakan bahwa hanya melalui-Nya manusia dapat memperoleh hidup kekal.

b. Eksposisi Yohanes 6:35

1. “Akulah roti hidup”

Dalam bahasa Yunani, Yesus menggunakan kata Ego eimi (ἐγώ εἰμί), yang berarti "Akulah", mengacu pada pernyataan Yahweh di Perjanjian Lama (Aku adalah Aku – Keluaran 3:14).

John Calvin dalam Commentary on John menulis:

“Ketika Kristus menyebut diri-Nya sebagai Roti Hidup, Ia ingin menunjukkan bahwa semua kehidupan rohani berasal dari-Nya, dan tanpanya jiwa manusia akan mati.”

Kristus bukan hanya pengajar moral, tetapi sumber kehidupan yang sejati bagi umat manusia.

2. “Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi”

Yesus menegaskan bahwa mereka yang datang kepada-Nya akan dipuaskan secara rohani. Ini menunjukkan bahwa hanya di dalam Kristus, manusia dapat menemukan kepuasan sejati.

Charles Hodge dalam Systematic Theology menjelaskan:

“Manusia diciptakan untuk Allah. Tanpa Dia, tidak ada kepuasan sejati. Hanya Kristus yang dapat memberikan kehidupan rohani yang kekal.”

Hodge menegaskan bahwa kehausan rohani manusia tidak dapat dipuaskan oleh dunia ini, melainkan hanya oleh Yesus.

3. “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi”

Frasa ini menunjukkan bahwa iman kepada Kristus membawa kehidupan kekal. Ini selaras dengan apa yang Yesus katakan kepada perempuan Samaria di Yohanes 4:14:

“Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya.”

Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menjelaskan bahwa frasa ini menunjukkan bahwa iman kepada Kristus adalah satu-satunya cara untuk memperoleh hidup yang kekal.

2. Kristus sebagai Roti Hidup dalam Teologi Reformed

a. John Calvin: Kristus sebagai Sumber Kehidupan

Calvin menekankan bahwa Kristus adalah sumber segala kehidupan rohani. Dalam Institutes of the Christian Religion, ia menulis:

“Sebagaimana tubuh manusia memerlukan makanan jasmani, demikian juga jiwa manusia tidak dapat hidup tanpa makanan rohani yang sejati, yaitu Kristus sendiri.”

Calvin melihat Sakramen Perjamuan Kudus sebagai peringatan nyata bahwa Kristus adalah makanan rohani umat-Nya.

b. Charles Hodge: Roti Hidup dan Keselamatan

Hodge menegaskan bahwa ketika Yesus menyebut diri-Nya sebagai Roti Hidup, Ia menekankan bahwa tanpa Dia, manusia akan mati dalam dosa.

Menurut Hodge, ada beberapa aspek penting dalam pernyataan ini:

  1. Kristus sebagai satu-satunya jalan keselamatan (solus Christus).
  2. Kristus sebagai pemelihara iman kita – sebagaimana roti memberi energi bagi tubuh, Kristus memberi kekuatan bagi jiwa.
  3. Kristus sebagai sumber kehidupan kekal – manusia tidak bisa hidup tanpa-Nya.

c. R.C. Sproul: Roti Hidup sebagai Anugerah

Sproul menekankan bahwa Kristus sebagai Roti Hidup adalah anugerah dari Allah Bapa. Dalam Knowing God, ia menjelaskan bahwa orang-orang yang menerima Kristus sebagai Roti Hidup adalah mereka yang telah diberikan kepada-Nya oleh Bapa (Yohanes 6:37).

Sproul menegaskan bahwa iman bukanlah usaha manusia, tetapi hasil dari kasih karunia Allah yang menarik manusia kepada Kristus.

3. Implikasi Praktis bagi Orang Percaya

a. Hanya Kristus yang Bisa Memuaskan Jiwa Kita

Dunia menawarkan banyak "roti" yang tampaknya memuaskan—harta, kesuksesan, kenikmatan—tetapi hanya Kristus yang benar-benar dapat memberikan kepuasan sejati.

b. Kita Harus Hidup dari Firman Allah

Dalam Matius 4:4, Yesus berkata:

“Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”

Sebagai orang percaya, kita harus menjadikan Firman Tuhan sebagai makanan rohani kita setiap hari.

c. Kita Dipanggil untuk Membagikan Roti Hidup kepada Dunia

Sebagaimana Yesus memberikan diri-Nya sebagai Roti Hidup, kita juga harus membagikan Injil kepada dunia. Ini adalah panggilan untuk menjadi saksi Kristus dan membawa orang lain kepada-Nya.

Kesimpulan

Kristus sebagai Roti Hidup adalah sumber kehidupan rohani yang sejati. Dalam perspektif Reformed, konsep ini menegaskan bahwa:

  1. Kristus adalah satu-satunya yang dapat memuaskan kelaparan rohani manusia.
  2. Keselamatan hanya ditemukan di dalam Dia.
  3. Pemeliharaan rohani hanya bisa didapatkan melalui iman kepada-Nya.

Para teolog seperti Calvin, Hodge, dan Sproul menegaskan bahwa Kristus adalah satu-satunya makanan rohani yang benar. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam persekutuan dengan Kristus, menjadikan Dia sumber kekuatan kita, dan membagikan Roti Hidup ini kepada dunia.

Next Post Previous Post