Manfaat dan Pentingnya Pengakuan Iman

Manfaat dan Pentingnya Pengakuan Iman

Pendahuluan

Dalam sejarah Kekristenan, pengakuan iman (creeds) dan pengakuan doktrinal (confessions) memainkan peran penting dalam menjaga kebenaran doktrin dan mempersatukan umat percaya dalam iman yang benar. Dalam teologi Reformed, pengakuan iman bukan hanya sekadar dokumen teologis, tetapi juga alat utama dalam pembelajaran, perlindungan, dan pewartaan Injil.

Sejak zaman gereja mula-mula hingga Reformasi Protestan, berbagai pengakuan iman telah dirumuskan untuk memastikan bahwa iman Kristen tetap setia pada ajaran Alkitab. Tokoh-tokoh Reformed seperti John Calvin, Charles Hodge, J.I. Packer, dan R.C. Sproul menekankan bahwa pengakuan iman adalah sarana penting untuk menjaga kemurnian ajaran dan melindungi gereja dari penyimpangan doktrinal.

Dalam artikel ini, kita akan membahas pentingnya pengakuan iman dalam gereja Reformed, bagaimana pengakuan iman berfungsi dalam kehidupan Kristen, serta pendapat para teolog Reformed mengenai manfaatnya bagi gereja masa kini.

1. Apa Itu Pengakuan Iman dan Mengapa Penting?

Pengakuan iman (creeds) adalah pernyataan ringkas tentang doktrin-doktrin utama yang dipercayai oleh umat Kristen. Sementara itu, pengakuan doktrinal (confessions) adalah penjabaran lebih luas tentang ajaran teologis yang dipegang oleh suatu gereja atau tradisi teologis tertentu.

a. Perbedaan Creeds dan Confessions

  1. Creeds (Pengakuan Iman Umum)

    • Singkat dan sering kali berasal dari gereja mula-mula.

    • Contoh: Pengakuan Iman Nicea (325 M), Pengakuan Iman Rasuli (Apostles' Creed), dan Pengakuan Iman Athanasius.

  2. Confessions (Pengakuan Doktrinal)

    • Lebih panjang dan lebih spesifik, biasanya dirumuskan oleh gereja atau tradisi tertentu.

    • Contoh: Pengakuan Westminster (1647), Pengakuan Iman Belgia (1561), Kanon Dordt (1619), dan Katekismus Heidelberg (1563).

Mengapa ini penting?

  • Pengakuan iman membantu menyaring ajaran yang benar dari yang salah.

  • Mereka menjadi dasar kesatuan doktrinal dalam gereja.

  • Mereka memastikan bahwa gereja tetap berpegang pada ajaran yang diwariskan dari generasi ke generasi.

2. Dasar Alkitabiah untuk Pengakuan Iman

Meskipun istilah "pengakuan iman" tidak secara langsung muncul dalam Alkitab, konsepnya sangat jelas diajarkan. Berikut beberapa ayat yang mendukung pentingnya pengakuan iman dalam gereja:

a. 2 Timotius 1:13

"Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dariku sebagai pola ajaran yang sehat, dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus."

Ayat ini menunjukkan bahwa ajaran Kristen harus memiliki pola atau struktur yang jelas. Pengakuan iman membantu gereja menjaga pola ajaran yang sehat.

b. Yudas 1:3

"Berjuanglah dengan sungguh-sungguh untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus."

Pengakuan iman adalah alat penting dalam mempertahankan iman yang benar dan melawan ajaran sesat.

c. 1 Korintus 15:3-4

"Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri: bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan pada hari yang ketiga sesuai dengan Kitab Suci."

Paulus merangkum Injil dalam bentuk pengakuan singkat. Ini menunjukkan bahwa pengakuan iman adalah cara efektif untuk menyampaikan ajaran Kristen dengan jelas.

3. Pandangan Teolog Reformed tentang Pengakuan Iman

a. John Calvin: Pengakuan Iman sebagai Sarana Pembelajaran

John Calvin menekankan bahwa pengakuan iman membantu gereja mengajarkan doktrin dengan jelas.

Dalam Institutes of the Christian Religion, ia menulis:

"Gereja tidak akan bertahan tanpa ajaran yang jelas, dan oleh karena itu kita harus memiliki ringkasan doktrin yang membantu umat memahami iman mereka."

Pengakuan iman seperti Katekismus Heidelberg dan Pengakuan Westminster adalah bentuk konkret dari prinsip ini.

b. Charles Hodge: Perlindungan dari Ajaran Sesat

Charles Hodge, seorang teolog Reformed dari abad ke-19, menekankan bahwa pengakuan iman melindungi gereja dari penyimpangan ajaran.

Dalam Systematic Theology, Hodge menyatakan:

"Sejarah menunjukkan bahwa gereja yang tidak memiliki pengakuan iman yang kuat akan dengan cepat tersesat dalam kesalahan."

Ini terbukti dalam sejarah, di mana gereja-gereja yang meninggalkan pengakuan iman sering kali mengalami penyimpangan teologis.

c. J.I. Packer: Creeds sebagai Pedoman Iman

J.I. Packer menyebut pengakuan iman sebagai "peta doktrinal" bagi gereja.

Dalam bukunya Knowing God, ia menulis:

"Tanpa peta, kita akan tersesat. Tanpa pengakuan iman, gereja akan kehilangan arah dan mudah tersesat dalam gelombang pemikiran zaman."

Pengakuan iman memastikan bahwa gereja tetap berpegang pada kebenaran Alkitabiah di tengah perubahan zaman.

d. R.C. Sproul: Creeds dan Confessions dalam Gereja Modern

R.C. Sproul berpendapat bahwa gereja modern cenderung mengabaikan pengakuan iman, yang berakibat pada kekacauan teologis.

Ia menulis dalam What is Reformed Theology?:

"Banyak gereja saat ini menghindari doktrin demi pengalaman, tetapi tanpa fondasi doktrinal yang kuat, pengalaman itu bisa menjadi sia-sia dan menyesatkan."

Menurut Sproul, gereja yang setia pada pengakuan iman akan tetap kokoh dalam menghadapi tantangan zaman modern.

4. Manfaat Pengakuan Iman bagi Gereja

a. Menjaga Kemurnian Doktrin

Pengakuan iman memastikan bahwa gereja tetap berpegang pada ajaran Alkitab dan tidak mudah dipengaruhi oleh ajaran sesat.

b. Menyatukan Umat Kristen

Gereja-gereja yang memiliki pengakuan iman yang sama memiliki dasar yang kuat untuk bekerja sama dan bertumbuh bersama dalam iman.

c. Mendidik Generasi Berikutnya

Pengakuan iman seperti Katekismus Heidelberg dan Westminster dirancang untuk mengajarkan doktrin kepada anak-anak dan jemaat secara sistematis.

d. Memberikan Jawaban terhadap Tantangan Zaman

Dalam dunia yang terus berubah, pengakuan iman berfungsi sebagai pedoman bagi gereja dalam menjawab berbagai isu teologis dan etis.

5. Kesimpulan

Pengakuan iman bukan sekadar dokumen sejarah, tetapi alat penting bagi gereja dalam menjaga kemurnian doktrin, mendidik jemaat, dan menghadapi tantangan zaman.

Para teolog Reformed seperti John Calvin, Charles Hodge, J.I. Packer, dan R.C. Sproul menegaskan bahwa gereja yang berpegang pada pengakuan iman akan tetap kokoh dalam iman yang benar.

Sebagai orang percaya, kita harus menghargai dan mempelajari pengakuan iman yang diwariskan kepada kita agar kita dapat hidup dalam kebenaran yang teguh dan memuliakan Tuhan dalam segala hal.

Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post