Pentingnya Pekerjaan Supranatural untuk Iman kepada Kristus

Pendahuluan:
(Pandangan Teologi Reformed tentang Peran Roh Kudus dalam Melahirbarukan Iman Orang Percaya)
Iman kepada Kristus bukanlah sesuatu yang bisa muncul dari usaha manusia sendiri. Tanpa pekerjaan supranatural dari Roh Kudus, tidak ada seorang pun yang dapat percaya kepada Kristus dengan benar dan menerima keselamatan.
Teologi Reformed menegaskan bahwa iman adalah anugerah Allah yang diberikan melalui pekerjaan Roh Kudus dalam hati manusia yang telah mati dalam dosa. Manusia dalam keadaan alaminya tidak mampu memilih Allah atau percaya kepada Kristus tanpa intervensi ilahi.
Para teolog Reformed seperti John Calvin, Jonathan Edwards, R.C. Sproul, John Piper, dan Wayne Grudem telah membahas bagaimana iman sejati hanya bisa lahir dari pekerjaan Roh Kudus, bukan dari usaha atau kebebasan manusia sendiri.
Dalam artikel ini, kita akan membahas:
- Mengapa Manusia Tidak Dapat Mempercayai Kristus dengan Usaha Sendiri?
- Peran Roh Kudus dalam Melahirkan Iman yang Sejati
- Bagaimana Alkitab Menyatakan Bahwa Iman adalah Anugerah Allah?
- Konsekuensi Jika Iman Bergantung pada Usaha Manusia
- Bagaimana Seharusnya Kita Merespons Pekerjaan Supranatural Allah dalam Iman Kita?
1. Mengapa Manusia Tidak Dapat Mempercayai Kristus dengan Usaha Sendiri?
Teologi Reformed mengajarkan bahwa manusia telah mati secara rohani karena dosa, sehingga tidak mungkin ia bisa percaya kepada Kristus dengan kekuatan atau kebijaksanaannya sendiri.
Paulus berkata dalam Efesus 2:1:
“Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.” (Efesus 2:1, AYT)
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menegaskan bahwa kehendak manusia telah diperbudak oleh dosa, sehingga ia tidak memiliki kemampuan untuk datang kepada Allah tanpa campur tangan anugerah-Nya.
a. Kehancuran Total Manusia dalam Dosa (Total Depravity)
Menurut doktrin Total Depravity dalam teologi Reformed, manusia secara alami:
- Tidak mencari Allah (Roma 3:10-12).
- Tidak dapat memahami kebenaran rohani (1 Korintus 2:14).
- Tidak dapat datang kepada Kristus atas kemauannya sendiri (Yohanes 6:44).
Jonathan Edwards menegaskan bahwa keadaan manusia yang mati dalam dosa membuatnya tidak memiliki kapasitas untuk percaya kepada Kristus, kecuali Allah membangkitkan hatinya melalui pekerjaan Roh Kudus.
2. Peran Roh Kudus dalam Melahirkan Iman yang Sejati
Jika manusia tidak bisa percaya kepada Kristus dengan usaha sendiri, maka bagaimana seseorang bisa memiliki iman yang sejati? Jawabannya adalah melalui pekerjaan supranatural dari Roh Kudus dalam hati manusia.
Yesus berkata dalam Yohanes 3:5:
“Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Yohanes 3:5, AYT)
R.C. Sproul menjelaskan bahwa kelahiran baru adalah pekerjaan Roh Kudus yang mengubah hati manusia, sehingga ia mampu menerima Kristus dengan iman.
a. Roh Kudus Memberi Kehidupan Baru (Regenerasi)
Regenerasi adalah pekerjaan Allah di mana Roh Kudus mengubah hati manusia yang mati dalam dosa menjadi hidup dalam Kristus.
“Aku akan memberikan kepadamu hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu.” (Yehezkiel 36:26, AYT)
Wayne Grudem dalam Systematic Theology menegaskan bahwa iman tidak mendahului kelahiran baru, tetapi kelahiran baru dari Roh Kudus yang memungkinkan seseorang memiliki iman kepada Kristus.
b. Roh Kudus Menerangi Pikiran dan Hati
Tanpa pekerjaan Roh Kudus, manusia tidak akan bisa memahami atau menerima kebenaran Injil.
“Orang yang tidak memiliki Roh tidak menerima hal-hal dari Roh Allah, sebab hal itu merupakan kebodohan baginya.” (1 Korintus 2:14, AYT)
John Piper menegaskan bahwa iman kepada Kristus bukan sekadar keputusan intelektual, tetapi hasil dari pekerjaan supranatural Roh Kudus yang menerangi hati manusia.
3. Bagaimana Alkitab Menyatakan Bahwa Iman adalah Anugerah Allah?
Banyak orang berpikir bahwa iman adalah hasil dari keputusan manusia, tetapi Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa iman adalah anugerah Allah yang diberikan kepada mereka yang dipilih-Nya.
a. Iman adalah Karunia Allah
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.” (Efesus 2:8, AYT)
John Calvin menegaskan bahwa jika iman berasal dari manusia, maka keselamatan akan menjadi hasil usaha manusia. Tetapi karena iman adalah pemberian Allah, keselamatan sepenuhnya berdasarkan kasih karunia-Nya.
b. Tidak Ada Seorang Pun yang Dapat Datang kepada Kristus tanpa Anugerah Allah
“Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jika Bapa yang mengutus Aku tidak menarik dia.” (Yohanes 6:44, AYT)
Jonathan Edwards menegaskan bahwa iman bukanlah hasil usaha manusia, tetapi karya Allah yang secara aktif menarik manusia kepada Kristus.
4. Konsekuensi Jika Iman Bergantung pada Usaha Manusia
Jika iman adalah keputusan manusia semata, maka akan ada beberapa konsekuensi teologis yang berbahaya:
a. Menjadikan Keselamatan Bergantung pada Usaha Manusia
Jika iman berasal dari manusia, maka keselamatan tidak lagi berdasarkan kasih karunia, tetapi berdasarkan usaha.
“Tetapi jika hal itu berdasarkan kasih karunia, maka itu bukan lagi karena perbuatan.” (Roma 11:6, AYT)
Wayne Grudem menegaskan bahwa menjadikan iman sebagai keputusan manusia akan bertentangan dengan doktrin keselamatan oleh kasih karunia saja (sola gratia).
b. Menyangkal Kedaulatan Allah dalam Keselamatan
Jika iman adalah keputusan manusia, maka Allah tidak lagi sepenuhnya berdaulat dalam menyelamatkan manusia.
Namun, teologi Reformed menegaskan bahwa Allah adalah yang memilih dan memanggil manusia kepada keselamatan (Efesus 1:4-5).
John Piper menekankan bahwa keselamatan adalah pekerjaan Allah dari awal sampai akhir, bukan hasil pilihan manusia yang bebas.
5. Bagaimana Seharusnya Kita Merespons Pekerjaan Supranatural Allah dalam Iman Kita?
a. Bersyukur atas Anugerah Iman
Karena iman adalah pemberian Allah, kita harus selalu bersyukur dan tidak membanggakan diri.
“Siapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.” (1 Korintus 1:31, AYT)
b. Hidup dalam Ketergantungan kepada Allah
Karena iman kita berasal dari Allah, maka kita harus terus bergantung kepada-Nya dalam kehidupan rohani kita.
“Aku telah disalibkan dengan Kristus; bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” (Galatia 2:20, AYT)
c. Memberitakan Injil dengan Percaya pada Pekerjaan Roh Kudus
Karena iman hanya bisa lahir dari pekerjaan Roh Kudus, kita harus berdoa agar Roh Kudus bekerja ketika kita memberitakan Injil.
“Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” (Roma 10:17, AYT)
Kesimpulan: Iman adalah Pekerjaan Supranatural Allah
- Manusia tidak bisa percaya kepada Kristus dengan usaha sendiri karena ia mati dalam dosa.
- Roh Kudus yang melahirbarukan dan memberi iman kepada orang percaya.
- Iman adalah anugerah, bukan keputusan manusia.
- Keselamatan sepenuhnya adalah pekerjaan Allah, bukan hasil usaha kita.
- Kita harus hidup dalam ucapan syukur dan ketergantungan pada Tuhan.
Sebagaimana John Calvin berkata:
“Iman adalah pekerjaan Allah yang menghidupkan hati manusia yang telah mati.”
Marilah kita selalu bersyukur atas iman yang telah Allah berikan, dan hidup dalam kasih karunia-Nya setiap hari!