Rut 2:2-3: Pemeliharaan Allah dan Berkat dalam Kesetiaan

Pendahuluan
Rut 2:2-3 adalah bagian penting dalam kisah Rut, seorang perempuan Moab yang dengan setia mengikuti mertuanya, Naomi, kembali ke Betlehem. Dalam bagian ini, Rut mengambil langkah berani untuk mencari nafkah dengan memungut sisa jelai di ladang, tanpa mengetahui bahwa Allah sedang mengarahkan langkahnya menuju rencana pemulihan yang lebih besar.
Ayat-ayat ini berbunyi:
"Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi, ‘Izinkan aku pergi ke ladang dan memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang bermurah hati kepadaku.’ Naomi berkata kepadanya, ‘Pergilah, anakku.’" (Rut 2:2, AYT)
"Rut meninggalkan Naomi pergi ke ladang untuk memungut jelai di belakang para penuai. Dia kebetulan datang di ladang bagian milik Boas, kerabat dari keluarga Elimelekh." (Rut 2:3, AYT)
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi makna teologis ayat ini dalam perspektif Reformed, memahami konteks historisnya, serta bagaimana kita bisa menerapkannya dalam kehidupan Kristen masa kini.
I. Konteks Historis dan Latar Belakang Kitab Rut
Kitab Rut berlatar belakang pada zaman hakim-hakim, ketika Israel mengalami kemerosotan moral dan spiritual (Hakim-hakim 21:25). Namun, di tengah kekacauan ini, kisah Rut menunjukkan kesetiaan, kasih, dan pemeliharaan Allah.
Pada pasal 1, Rut dan Naomi kembali ke Betlehem setelah mengalami kesulitan di Moab. Mereka kembali dengan tangan kosong, tanpa suami atau harta benda. Dalam pasal 2, Rut berusaha mencari nafkah dengan memungut jelai di ladang, sesuai dengan hukum Gleaning dalam Taurat (Imamat 19:9-10).
II. Eksposisi Rut 2:2-3 dalam Perspektif Teologi Reformed
1. "Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi..." (Rut 2:2a)
Frasa ini mengingatkan kita bahwa Rut adalah orang asing di Israel, tetapi dia tetap menunjukkan kesetiaan kepada Naomi dan berusaha mencari cara untuk mencukupi kebutuhan mereka.
John Calvin dalam komentarnya menekankan bahwa:
"Allah sering memakai orang-orang yang tidak memiliki status atau pengaruh untuk menunjukkan kemuliaan-Nya."
Dari perspektif Reformed:
- Allah tidak membeda-bedakan orang berdasarkan latar belakang mereka, tetapi melihat hati mereka.
- Rut, sebagai orang non-Israel, menjadi contoh bagaimana kasih karunia Allah melampaui batas etnis dan kebangsaan.
2. "Izinkan aku pergi ke ladang dan memungut bulir-bulir jelai..." (Rut 2:2b)
Rut memutuskan untuk mengambil tindakan, bukan hanya duduk diam dalam kesulitan. Dia tahu bahwa menurut hukum Taurat, para janda dan orang miskin diizinkan untuk memungut sisa hasil panen di ladang-ladang (Imamat 19:9-10, Ulangan 24:19).
R.C. Sproul dalam Knowing Scripture menjelaskan bahwa:
"Allah tidak hanya menyediakan kebutuhan umat-Nya, tetapi juga memberi mereka kesempatan untuk bertindak dalam iman."
Makna teologis dalam perspektif Reformed:
- Allah memberi kesempatan bagi umat-Nya untuk berusaha dalam iman.
- Rut menunjukkan kerendahan hati dan kerja keras sebagai bagian dari pengandalan pada pemeliharaan Allah.
3. "Naomi berkata kepadanya, ‘Pergilah, anakku.’" (Rut 2:2c)
Naomi, yang sebelumnya pahit karena kehilangan segalanya (Rut 1:20-21), sekarang mulai melihat harapan dalam tindakan Rut.
John MacArthur menulis bahwa:
"Ketika kita melihat tangan Allah bekerja melalui orang lain, itu sering kali mengembalikan iman dan harapan kita kepada-Nya."
Ini mengajarkan bahwa:
- Kesetiaan dalam hubungan dapat menjadi alat untuk memulihkan iman seseorang.
- Rut menjadi alat Allah untuk menguatkan Naomi, meskipun Naomi awalnya putus asa.
4. "Rut meninggalkan Naomi pergi ke ladang..." (Rut 2:3a)
Rut melangkah dengan iman, meskipun dia tidak tahu bagaimana hasilnya.
Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menulis bahwa:
"Iman sejati bukan hanya keyakinan pasif, tetapi juga tindakan aktif dalam kepercayaan kepada pemeliharaan Allah."
Rut adalah contoh iman yang bekerja melalui tindakan (Yakobus 2:17).
5. "Dia kebetulan datang di ladang bagian milik Boas..." (Rut 2:3b)
Frasa "kebetulan" di sini bukanlah kebetulan dalam arti duniawi, tetapi adalah bagian dari rencana ilahi Allah.
Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa tidak ada kejadian yang benar-benar kebetulan.
R.C. Sproul dalam The Providence of God menjelaskan bahwa:
"Setiap peristiwa dalam kehidupan manusia, bahkan yang tampak kecil dan tidak signifikan, adalah bagian dari kedaulatan dan pemeliharaan Allah."
Makna teologis:
- Allah memimpin langkah orang percaya bahkan dalam situasi yang tampaknya biasa.
- Rut tidak tahu bahwa Boas akan menjadi penebus keluarganya, tetapi Allah sudah mengatur semuanya.
III. Makna Teologis Rut 2:2-3 dalam Teologi Reformed
1. Pemeliharaan Allah atas Umat-Nya
Teologi Reformed menekankan bahwa Allah memimpin kehidupan umat-Nya, bahkan dalam hal-hal kecil.
Mazmur 37:23 berkata:
"TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang berkenan kepada-Nya."
2. Iman yang Aktif dalam Pekerjaan Sehari-hari
Rut tidak hanya menunggu mukjizat, tetapi bekerja dengan iman, percaya bahwa Allah akan memeliharanya.
Kolose 3:23 berkata:
"Apapun yang kamu lakukan, lakukanlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."
3. Allah Menggunakan Orang yang Tidak Terduga untuk Rencana-Nya
Rut adalah perempuan Moab, tetapi Allah memilihnya untuk menjadi bagian dari garis keturunan Mesias (Matius 1:5).
Ini menunjukkan bahwa kasih karunia Allah melampaui batas etnis, status sosial, dan latar belakang.
IV. Penerapan Rut 2:2-3 dalam Kehidupan Kristen
1. Mengandalkan Pemeliharaan Allah dalam Segala Hal
Meskipun kita tidak selalu melihat rencana Allah secara langsung, kita harus percaya bahwa Dia sedang bekerja dalam hidup kita.
Roma 8:28 berkata:
"Kita tahu bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia."
2. Beriman dengan Bertindak
Rut tidak hanya berdoa dan berharap, tetapi mengambil langkah konkret dalam imannya.
Yakobus 2:17 berkata:
"Iman tanpa perbuatan adalah mati."
Sebagai orang Kristen, kita harus:
- Berusaha dengan tekun dalam pekerjaan kita.
- Tidak menyerah pada keadaan sulit, tetapi bertindak dalam iman.
3. Melihat Kesempatan sebagai Bagian dari Rencana Allah
Ketika Rut tiba di ladang Boas, ia mungkin berpikir itu hanya kebetulan. Namun, Tuhan sedang bekerja.
Sebagai orang percaya, kita harus:
- Peka terhadap kesempatan yang Tuhan berikan.
- Mempercayai bahwa setiap langkah hidup kita ada dalam rencana-Nya.
Kesimpulan
Rut 2:2-3 adalah kisah tentang kesetiaan, kerja keras, dan pemeliharaan Allah.
Dalam perspektif teologi Reformed, kita memahami bahwa:
- Allah memimpin langkah orang percaya, bahkan dalam hal-hal kecil.
- Iman harus diiringi dengan tindakan.
- Tidak ada yang kebetulan dalam rencana Allah.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam iman, bertindak dengan setia, dan percaya bahwa Tuhan sedang bekerja di balik layar dalam kehidupan kita.
"Kiranya kita belajar dari Rut untuk hidup dalam kesetiaan dan percaya bahwa Allah sedang menuntun kita kepada rencana-Nya yang indah."