Rut 2:23: Kesetiaan dan Pemeliharaan Tuhan dalam Hidup Rut
- Pendahuluan
- 1. Konteks Rut 2:23 dalam Kitab Rut
- 2. "Rut Tetap Dekat dengan Pekerja-Pekerja Perempuan Boas"
- 3. "Sampai Akhir Musim Menuai Jelai dan Gandum"
- 4. "Dan Dia Tinggal Bersama Mertuanya"
- 5. Makna Teologis dalam Rut 2:23
- 6. Aplikasi bagi Orang Percaya
- Kesimpulan: Kesetiaan dan Pemeliharaan Tuhan dalam Rut 2:23

Pendahuluan
Kitab Rut adalah kisah yang kaya dengan tema kesetiaan, pemeliharaan Tuhan, dan rencana penebusan yang mengarah kepada Yesus Kristus. Rut 2:23 adalah ayat yang tampaknya sederhana, tetapi memiliki makna yang dalam dalam konteks perjalanan iman Rut dan bagaimana Tuhan membimbing hidupnya melalui keseharian yang tampak biasa.
“Demikianlah Rut tetap dekat dengan pekerja-pekerja perempuan Boas untuk memungut sisa-sisa jelai sampai akhir musim menuai jelai atau musim menuai gandum, dan dia tinggal bersama mertuanya.” (Rut 2:23, AYT)
Dalam eksposisi ini, kita akan membahas bagaimana ayat ini mencerminkan kesetiaan Rut, pemeliharaan Tuhan, dan bagaimana ayat ini berhubungan dengan doktrin Reformed.
1. Konteks Rut 2:23 dalam Kitab Rut
a. Latar Belakang Kisah Rut
Kitab Rut terjadi pada masa Hakim-Hakim, suatu periode di mana bangsa Israel sering kali hidup dalam ketidaksetiaan kepada Tuhan. Rut, seorang perempuan Moab yang ditinggal mati suaminya, memilih untuk tetap setia kepada Naomi, mertuanya, dan ikut bersamanya kembali ke Betlehem.
John MacArthur dalam The MacArthur Bible Commentary menekankan bahwa keputusan Rut untuk tetap bersama Naomi adalah bukti kasih setia (hesed), yaitu kasih yang teguh dan setia seperti yang ditunjukkan Allah kepada umat-Nya.
b. Rut dan Ladang Boas
Rut mulai bekerja di ladang Boas untuk memungut sisa-sisa jelai, sebuah praktik yang diperbolehkan dalam hukum Taurat untuk membantu orang miskin (Imamat 19:9-10). Tidak hanya itu, Boas mulai menunjukkan perhatian kepada Rut, yang nantinya akan berkembang menjadi peran Boas sebagai penebus dalam hidupnya.
R.C. Sproul dalam The Holiness of God menyatakan bahwa Tuhan sering kali bekerja melalui sarana yang tampak biasa, seperti ladang dan pekerjaan sehari-hari, untuk menggenapi rencana-Nya yang besar.
2. "Rut Tetap Dekat dengan Pekerja-Pekerja Perempuan Boas"
a. Kesetiaan Rut dalam Pekerjaan Sehari-hari
Rut bukan hanya sekadar menerima kebaikan Boas, tetapi juga menunjukkan kesetiaan dan ketekunan dalam pekerjaannya.
John Calvin dalam Commentary on Ruth menyoroti bahwa Rut tidak mencari jalan pintas atau mengandalkan belas kasihan orang lain, tetapi dia tetap bekerja keras dengan penuh kesetiaan.
Kesetiaan Rut mengajarkan bahwa iman bukan hanya dinyatakan dalam momen-momen besar, tetapi juga dalam ketaatan yang konsisten dalam keseharian.
b. Ketundukan Rut kepada Otoritas Boas
Rut tidak mencari keuntungan sendiri, tetapi ia dengan rendah hati tetap dekat dengan pekerja-pekerja perempuan Boas. Ini menunjukkan bahwa Rut memahami perlindungan yang ada dalam otoritas yang Tuhan sediakan baginya.
Tim Keller dalam Every Good Endeavor menjelaskan bahwa ketaatan kepada otoritas yang benar adalah bagian dari kehidupan yang menghormati Tuhan. Seperti Rut tunduk kepada bimbingan Boas, demikian pula kita harus tunduk kepada otoritas yang Tuhan tempatkan dalam hidup kita.
3. "Sampai Akhir Musim Menuai Jelai dan Gandum"
a. Rut Bertekun dalam Jangka Panjang
Rut tidak hanya bekerja satu atau dua hari, tetapi sampai musim panen berakhir. Ini menunjukkan ketekunan dan kesabaran Rut dalam pekerjaan yang tampaknya biasa.
Jonathan Edwards dalam The Religious Affections menegaskan bahwa tanda iman yang sejati bukan hanya gairah di awal, tetapi ketekunan dalam kehidupan sehari-hari.
Ketekunan Rut mencerminkan apa yang Paulus katakan dalam Galatia 6:9:
“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena pada waktunya kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.”
b. Panen sebagai Simbol Pemeliharaan Tuhan
Musim panen dalam Alkitab sering kali digunakan sebagai simbol berkat dan pemeliharaan Tuhan. Tuhan tidak hanya menyediakan makanan bagi Rut, tetapi juga membuka jalan bagi rencana penebusan yang lebih besar dalam hidupnya.
John Piper dalam Providence menjelaskan bahwa Tuhan bekerja melalui musim-musim kehidupan untuk mempersiapkan kita bagi tujuan yang lebih besar di masa depan.
4. "Dan Dia Tinggal Bersama Mertuanya"
a. Kesetiaan Rut kepada Naomi
Rut tidak hanya bekerja keras, tetapi ia tetap tinggal bersama Naomi. Ini menunjukkan bahwa Rut tidak melupakan hubungannya dengan orang-orang yang Tuhan tempatkan dalam hidupnya.
John Calvin menegaskan bahwa iman sejati selalu disertai dengan kasih kepada sesama, terutama kepada mereka yang lebih lemah atau membutuhkan. Rut bisa saja memilih untuk hidup sendiri setelah menemukan tempat di ladang Boas, tetapi dia tetap setia kepada Naomi.
b. Rut Tidak Terburu-Buru Mengejar Keuntungan Sendiri
Meskipun Rut mendapat perhatian dari Boas, ia tetap menunggu waktunya Tuhan. Ini mencerminkan bagaimana orang percaya harus bersabar dan menantikan waktu Tuhan dalam hidup mereka.
Martyn Lloyd-Jones dalam Spiritual Depression menekankan bahwa kesabaran dalam menantikan kehendak Tuhan adalah tanda dari iman yang dewasa.
5. Makna Teologis dalam Rut 2:23
a. Pemeliharaan Tuhan dalam Hal-Hal Sehari-Hari
Rut tidak menerima mukjizat spektakuler, tetapi Tuhan tetap memelihara dan membimbingnya melalui pekerjaan biasa.
R.C. Sproul dalam The Invisible Hand menjelaskan bahwa pemeliharaan Tuhan tidak selalu terlihat secara dramatis, tetapi selalu nyata dalam keseharian hidup kita.
b. Kesetiaan dalam Hal Kecil Mengarah kepada Berkat yang Lebih Besar
Rut tetap setia dalam pekerjaan kecilnya, dan akhirnya Tuhan membukakan pintu bagi pernikahannya dengan Boas, yang menjadi bagian dari garis keturunan Yesus Kristus.
Yesus berkata dalam Lukas 16:10:
“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia juga setia dalam perkara-perkara besar.”
John MacArthur menegaskan bahwa Tuhan sering kali menguji kesetiaan kita dalam hal-hal kecil sebelum mempercayakan hal-hal yang lebih besar kepada kita.
6. Aplikasi bagi Orang Percaya
a. Tetap Setia dalam Panggilan Sehari-hari
Banyak orang berpikir bahwa hanya pelayanan besar yang penting bagi Tuhan, tetapi Rut mengajarkan bahwa kesetiaan dalam pekerjaan sehari-hari juga merupakan bentuk ibadah.
Kolose 3:23 berkata:
“Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”
b. Bersabar dan Menanti Waktu Tuhan
Rut tidak terburu-buru mencari solusi instan, tetapi ia menunggu waktu Tuhan dengan sabar. Kita juga harus belajar percaya bahwa Tuhan akan membimbing kita sesuai dengan rencana-Nya yang terbaik.
A.W. Tozer dalam The Pursuit of God mengatakan bahwa iman sejati bukan hanya percaya kepada Tuhan dalam keadaan baik, tetapi juga tetap setia dalam menantikan kehendak-Nya.
c. Tetap Dekat dengan Komunitas yang Benar
Rut tetap berada dalam perlindungan Boas dan tinggal bersama Naomi. Ini mengajarkan bahwa komunitas rohani sangat penting dalam pertumbuhan iman kita.
Ibrani 10:25 berkata:
“Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita.”
Kita perlu tetap berada dalam persekutuan yang sehat agar terus bertumbuh dalam iman.
Kesimpulan: Kesetiaan dan Pemeliharaan Tuhan dalam Rut 2:23
Rut 2:23 mengajarkan bahwa:
- Kesetiaan dalam pekerjaan sehari-hari adalah bagian dari iman yang sejati.
- Tuhan memelihara umat-Nya melalui cara-cara yang sering kali tampak biasa.
- Ketekunan dalam iman dan kesabaran akan mendatangkan berkat di waktu yang tepat.
- Tetap tinggal dalam komunitas yang benar akan memperkuat perjalanan iman kita.
Kisah Rut adalah pengingat bahwa Tuhan selalu bekerja dalam kehidupan kita, bahkan dalam hal-hal kecil yang tampak biasa.
“Demikianlah Rut tetap dekat dengan pekerja-pekerja perempuan Boas untuk memungut sisa-sisa jelai sampai akhir musim menuai jelai atau musim menuai gandum, dan dia tinggal bersama mertuanya.” (Rut 2:23, AYT)