Rut 3:3-4: Rencana Penebusan dalam Rencana Ilahi

Rut 3:3-4: Rencana Penebusan dalam Rencana Ilahi

Pendahuluan

Kitab Rut adalah salah satu kitab dalam Perjanjian Lama yang mengandung kisah penebusan yang sangat kaya dengan makna teologis. Di tengah konteks penderitaan dan pemulihan, kisah Rut menunjukkan bagaimana Allah bekerja melalui peristiwa sehari-hari untuk menggenapi rencana-Nya.

Dalam Rut 3:3-4, Naomi memberikan petunjuk kepada menantunya, Rut, tentang bagaimana ia harus mendekati Boas, seorang kerabat yang berhak menebus mereka. Ayat-ayat ini berbunyi:

“Karena itu, mandilah dan minyaki dirimu, kenakanlah pakaianmu yang terbaik, dan pergilah ke tempat pengirikan, tetapi jangan sampai dia tahu. Biarkan dia selesai makan dan minum dahulu.” (Rut 3:3, AYT)

“Ketika dia membaringkan diri, kamu harus memperhatikan tempat dia berbaring. Lalu, kamu masuk, bukalah selimut kakinya, dan berbaringlah di sana. Dia akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kamu lakukan.” (Rut 3:4, AYT)

Bagian ini mengisahkan langkah penting dalam perjalanan Rut menuju pemulihan dan penebusan. Dalam artikel ini, kita akan membahas eksposisi ayat ini berdasarkan perspektif teologi Reformed serta makna teologisnya dalam rencana penebusan Allah.

Konteks Rut 3:3-4

Kitab Rut terjadi dalam masa hakim-hakim, sebuah periode dalam sejarah Israel yang ditandai oleh ketidaksetiaan bangsa itu terhadap Tuhan. Rut, seorang perempuan Moab yang telah menjadi janda, memilih untuk mengikuti mertuanya, Naomi, kembali ke Betlehem.

Naomi memahami hukum penebusan dalam budaya Israel, di mana seorang kerabat dekat dapat menikahi seorang janda dalam keluarga untuk menjaga garis keturunan (Imamat 25:25, Ulangan 25:5-6). Dalam pasal 3, Naomi menyusun rencana untuk mendorong Boas, seorang kerabat yang memiliki hak penebusan, untuk bertindak sebagai penebus bagi Rut.

Rut 3:3-4 menggambarkan bagaimana Rut harus mempersiapkan dirinya sebelum mendekati Boas di tempat pengirikan. Petunjuk Naomi ini bukan hanya tindakan budaya, tetapi juga mencerminkan prinsip-prinsip spiritual yang mendalam.

Eksposisi Rut 3:3-4 dalam Perspektif Teologi Reformed

1. Persiapan untuk Pertemuan dengan Sang Penebus

“Karena itu, mandilah dan minyaki dirimu, kenakanlah pakaianmu yang terbaik…” (Rut 3:3a, AYT)

John Calvin dalam Commentary on Ruth menyoroti bahwa tindakan Rut yang dimandikan, diberi minyak, dan mengenakan pakaian terbaik memiliki makna simbolis yang mencerminkan persiapan rohani untuk mendekati penebusnya.

Dalam teologi Reformed, ini menggambarkan bagaimana orang percaya harus datang kepada Kristus dengan hati yang bersih. Mandi dan minyak sering kali digunakan dalam Alkitab sebagai lambang penyucian dan pemilihan khusus (Yesaya 61:3, Mazmur 23:5).

Jonathan Edwards dalam Religious Affections menegaskan bahwa setiap orang percaya harus mengalami penyucian rohani sebelum mendekati Tuhan. Hal ini bukan berarti bahwa manusia bisa menyelamatkan dirinya sendiri, tetapi menunjukkan bahwa respons yang benar terhadap anugerah Allah adalah pertobatan dan kehidupan yang diperbaharui.

Rut tidak datang kepada Boas dalam keadaan berantakan, tetapi dalam keadaan yang menunjukkan kesiapan dan kehormatan. Ini mengajarkan bahwa kita tidak dapat datang kepada Kristus dengan hati yang acuh tak acuh, tetapi dengan kerendahan hati dan kesiapan untuk dipimpin oleh-Nya.

2. Kesadaran Akan Ketergantungan pada Sang Penebus

“…dan pergilah ke tempat pengirikan, tetapi jangan sampai dia tahu. Biarkan dia selesai makan dan minum dahulu.” (Rut 3:3b, AYT)

Rut pergi ke tempat pengirikan, tetapi ia tidak boleh langsung mendekati Boas sebelum waktunya. Martin Lloyd-Jones dalam khotbahnya tentang Rut menekankan bahwa ini menggambarkan bagaimana Tuhan memiliki waktu-Nya sendiri dalam melaksanakan penebusan.

Dalam teologi Reformed, ini selaras dengan doktrin Providence of God (Pemeliharaan Allah), yang menyatakan bahwa segala sesuatu terjadi dalam rencana dan waktu yang telah ditetapkan oleh Allah (Efesus 1:11).

Boas adalah gambaran dari Kristus, yang pada waktu-Nya sendiri datang untuk menebus umat-Nya. Rut harus menunggu dengan sabar dan mengikuti instruksi Naomi, sama seperti orang percaya harus belajar berserah kepada rencana Tuhan.

3. Tindakan Iman dan Ketaatan

“Ketika dia membaringkan diri, kamu harus memperhatikan tempat dia berbaring. Lalu, kamu masuk, bukalah selimut kakinya, dan berbaringlah di sana. Dia akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kamu lakukan.” (Rut 3:4, AYT)

Instruksi Naomi mungkin terdengar aneh bagi kita, tetapi dalam budaya Ibrani, ini adalah cara untuk meminta perlindungan kepada seorang penebus keluarga.

John Piper dalam A Sweet and Bitter Providence menyoroti bahwa tindakan Rut ini adalah tindakan iman yang penuh risiko. Ia menempatkan dirinya dalam posisi yang sepenuhnya bergantung pada belas kasihan Boas.

Dalam teologi Reformed, ini mengajarkan tentang bagaimana kita harus datang kepada Kristus dengan kerendahan hati dan ketergantungan penuh. Charles Spurgeon menyatakan bahwa keselamatan adalah anugerah murni dari Tuhan, dan manusia harus datang kepada-Nya dengan iman yang sederhana, sebagaimana Rut datang kepada Boas.

Rut tidak berhak memaksa Boas untuk menikahinya, tetapi ia datang dalam ketergantungan penuh, sebagaimana orang percaya harus datang kepada Tuhan dengan iman yang berserah.

Makna Teologis Rut 3:3-4 dalam Teologi Reformed

1. Kristus sebagai Penebus Sejati

Boas adalah gambaran dari Kristus, Sang Penebus yang sejati. Dalam teologi Reformed, doktrin Sola Gratia (keselamatan hanya oleh anugerah) ditekankan dalam kisah ini, karena Rut sebagai orang Moab tidak memiliki hak untuk ditebus, tetapi Boas memilih untuk menebusnya.

Ini mencerminkan bagaimana Kristus, melalui anugerah-Nya, memilih untuk menyelamatkan umat-Nya yang tidak layak.

2. Keselamatan Melibatkan Respons Iman

Meskipun keselamatan adalah anugerah, manusia harus menanggapinya dengan iman. Rut menunjukkan iman dan ketaatan dalam mengikuti rencana penebusan. Ini sejalan dengan ajaran Sola Fide (keselamatan hanya oleh iman).

Sebagaimana Rut mengambil langkah berani untuk mendekati Boas, orang percaya juga harus mengambil langkah iman dalam menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

3. Kedaulatan Allah dalam Rencana Penebusan

Rut 3:3-4 menunjukkan bagaimana Allah bekerja di balik layar, mengatur setiap peristiwa agar rencana-Nya tergenapi. Ini sesuai dengan doktrin Providence of God dalam teologi Reformed, yang menyatakan bahwa tidak ada peristiwa yang terjadi secara kebetulan.

Naomi mungkin merencanakan langkah ini, tetapi Tuhan-lah yang memegang kendali atas hasil akhirnya. Demikian pula, dalam keselamatan, Tuhan yang bekerja untuk membawa umat-Nya kepada-Nya.

Kesimpulan

Rut 3:3-4 bukan hanya kisah romansa, tetapi juga gambaran indah tentang penebusan Allah dalam Kristus. Dari eksposisi ini, kita belajar bahwa:

  1. Kita harus datang kepada Kristus dengan hati yang bersih dan sikap yang rendah hati.
  2. Keselamatan adalah anugerah yang tidak bisa kita paksakan, tetapi kita harus menanggapinya dengan iman.
  3. Allah mengatur setiap langkah dalam kehidupan kita untuk menggenapi rencana-Nya.
  4. Kristus adalah Sang Penebus yang sejati, yang dengan kasih-Nya menyelamatkan umat-Nya dari keterasingan dan dosa.

Sebagaimana Rut menantikan jawaban dari Boas, kita juga menantikan Kristus yang akan membawa kita kepada pemulihan sempurna dalam kekekalan. Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post