10 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Penginjilan

10 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Penginjilan

Pendahuluan:

Penginjilan adalah tugas utama gereja dan tanggung jawab setiap orang percaya. Yesus memerintahkan murid-murid-Nya dalam Matius 28:19-20:

"Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka untuk melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Namun, banyak kesalahpahaman tentang penginjilan yang berkembang di kalangan orang Kristen. Dalam perspektif teologi Reformed, penginjilan bukan hanya tentang strategi manusia, tetapi adalah pekerjaan Allah yang melibatkan anugerah-Nya. Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 hal penting yang perlu Anda ketahui tentang penginjilan, berdasarkan ajaran Alkitab dan teologi Reformed.

1. Penginjilan Adalah Perintah Tuhan, Bukan Pilihan

Banyak orang Kristen berpikir bahwa penginjilan hanya untuk mereka yang memiliki "karunia khusus" atau untuk para pendeta dan misionaris. Namun, Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa penginjilan adalah tugas semua orang percaya.

Dalam 2 Korintus 5:20, Paulus berkata:

"Jadi, kami adalah duta besar bagi Kristus, seakan-akan Allah menasihati melalui kami. Kami memohon kepadamu atas nama Kristus, berdamailah dengan Allah!"

Setiap orang percaya adalah duta besar bagi Kristus. Ini berarti bahwa kita semua memiliki tanggung jawab untuk memberitakan Injil kepada dunia, bukan hanya mereka yang berada dalam pelayanan penuh waktu.

Bagaimana Kita Menerapkannya?

  • Jangan melihat penginjilan sebagai tugas opsional, tetapi sebagai bagian dari identitas kita sebagai orang Kristen.
  • Ambil setiap kesempatan untuk berbagi Injil, baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam pelayanan yang lebih luas.

2. Penginjilan adalah Pekerjaan Tuhan, Bukan Usaha Manusia

Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa keselamatan adalah murni karya Allah, bukan hasil usaha manusia. Paulus menegaskan dalam Efesus 2:8-9:

"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, dan itu bukan dari dirimu sendiri, itu adalah pemberian Allah, bukan hasil pekerjaanmu, supaya tidak ada orang yang memegahkan diri."

Tugas kita dalam penginjilan adalah menyampaikan Injil dengan setia, tetapi Allah-lah yang bekerja di hati manusia melalui Roh Kudus untuk membawa pertobatan.

Bagaimana Kita Menerapkannya?

  • Jangan merasa terbebani untuk "menyukseskan" penginjilan; keberhasilan ada di tangan Tuhan.
  • Tetap setia memberitakan Injil tanpa merasa berkecil hati jika orang tidak segera merespons.

3. Injil adalah Kabar Baik tentang Kristus, Bukan Sekadar Nasihat Moral

Banyak orang mengira bahwa penginjilan hanya berarti mengajarkan orang lain untuk menjadi lebih baik secara moral. Tetapi Injil bukanlah sekadar pedoman hidup yang baik—Injil adalah kabar baik tentang karya penyelamatan Kristus!

Roma 1:16 berkata:

"Sebab aku tidak malu akan Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani."

Kita tidak dipanggil untuk menyampaikan motivasi hidup atau nasihat moral, tetapi untuk menyampaikan kabar baik bahwa Yesus Kristus telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan orang berdosa.

Bagaimana Kita Menerapkannya?

  • Pastikan Injil yang kita sampaikan berpusat pada Kristus, bukan hanya pada moralitas atau perasaan baik.
  • Fokuslah pada kasih karunia dan pengorbanan Kristus dalam pemberitaan Injil.

4. Orang Berdosa Tidak Akan Datang kepada Kristus Tanpa Panggilan Efektif Allah

Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa manusia secara alami mati dalam dosa dan tidak mungkin mencari Tuhan dengan kehendaknya sendiri (Roma 3:10-11). Oleh karena itu, penginjilan bukanlah tentang membujuk orang secara emosional, tetapi tentang mengandalkan kuasa Allah.

Yesus berkata dalam Yohanes 6:44:

"Tidak seorang pun dapat datang kepada-Ku, jika Bapa yang mengutus Aku tidak menariknya, dan Aku akan membangkitkannya pada hari terakhir."

Ini berarti bahwa hanya Allah yang dapat mengubah hati seseorang. Kita dipanggil untuk setia dalam menyampaikan Injil, tetapi hanya Allah yang dapat membawa pertobatan sejati.

Bagaimana Kita Menerapkannya?

  • Jangan mengandalkan strategi manusiawi atau manipulasi emosional dalam penginjilan.
  • Berdoalah agar Tuhan membukakan hati orang-orang yang mendengar Injil.

5. Keselamatan adalah Anugerah, Bukan Hasil Usaha Manusia

Keselamatan adalah anugerah Tuhan yang diberikan kepada orang-orang yang telah dipilih-Nya sejak kekekalan.

Efesus 1:4-5 mengatakan:

"Sebab di dalam Dia, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan supaya kita kudus dan tidak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih, Dia menentukan kita dari semula untuk diadopsi sebagai anak-anak-Nya melalui Yesus Kristus, sesuai dengan kehendak-Nya sendiri."

Ini berarti bahwa kita tidak bisa "menghasilkan" orang Kristen, tetapi Tuhan-lah yang menyelamatkan mereka yang telah dipilih-Nya.

Bagaimana Kita Menerapkannya?

  • Jangan takut akan penolakan, karena keselamatan adalah karya Tuhan, bukan tanggung jawab kita.
  • Percayalah bahwa Tuhan akan menyelamatkan umat-Nya melalui pemberitaan Injil.

6. Penginjilan Harus Dilakukan dengan Kesabaran dan Kasih

Kita harus menyampaikan Injil dengan kelembutan dan kasih, bukan dengan paksaan atau sikap menghakimi.

1 Petrus 3:15 berkata:

"Tetapi kuduskanlah Kristus sebagai Tuhan dalam hatimu, dan siap sedialah untuk memberikan jawaban kepada setiap orang yang meminta alasan tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi dengan lemah lembut dan hormat."

Bagaimana Kita Menerapkannya?

  • Jangan menghakimi orang yang belum percaya, tetapi tunjukkan kasih dan kesabaran.
  • Dengarkan pertanyaan mereka dan jawab dengan kebenaran dalam kasih.

7. Penginjilan Melibatkan Seluruh Kehidupan Kita, Bukan Hanya Kata-Kata

Penginjilan bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga tentang hidup yang mencerminkan Injil.

Yesus berkata dalam Matius 5:16:

"Biarlah terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga."

Bagaimana Kita Menerapkannya?

  • Hidupilah Injil dalam pekerjaan, keluarga, dan hubungan sosial Anda.
  • Pastikan perkataan dan tindakan kita sejalan dengan iman kita.

8. Penginjilan Harus Dilakukan dengan Ketekunan

Paulus menasihati dalam 2 Timotius 4:2:

"Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran."

Penginjilan tidak selalu menghasilkan respons yang cepat. Kita harus tetap setia dalam menyebarkan Injil, bahkan ketika kita tidak melihat hasilnya segera.

9. Penginjilan Harus Berpusat pada Gereja

Gereja adalah sarana utama Tuhan dalam mengutus orang percaya untuk mengabarkan Injil. Kisah Para Rasul 13:1-3 menunjukkan bagaimana gereja di Antiokhia mengutus Paulus dan Barnabas untuk memberitakan Injil.

Bagaimana Kita Menerapkannya?

  • Libatkan gereja dalam penginjilan Anda.
  • Dukung misi dan pelayanan penginjilan yang dilakukan oleh gereja lokal.

10. Penginjilan Harus Dilakukan dengan Doa

Penginjilan tanpa doa adalah usaha manusiawi yang sia-sia. Paulus berkata dalam Kolose 4:2-3:

"Bertekunlah dalam doa dengan berjaga-jaga serta mengucap syukur. Berdoalah juga untuk kami supaya Allah membuka pintu bagi firman itu."

Kesimpulan: Penginjilan adalah panggilan kita semua, tetapi harus dilakukan dalam ketergantungan penuh kepada Tuhan. Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post