1 Yohanes 5:16: Memahami Dosa yang Menuju Maut

Teks Alkitab (AYT)
“Jika ada orang yang melihat saudaranya berbuat dosa yang tidak mengarahkan ke kematian, baiklah orang itu meminta, dan Allah akan memberikan hidup kepada orang yang berbuat dosa yang tidak mengarahkan ke kematian itu. Namun, ada satu dosa yang mengarahkan ke kematian, aku tidak mengatakan bahwa dia harus bertanya untuk dosa itu.”— 1 Yohanes 5:16
I. Pendahuluan: Ayat yang Sulit, Tetapi Penuh Hikmat
1 Yohanes 5:16 adalah salah satu ayat paling misterius dan kontroversial dalam Perjanjian Baru. Apa yang dimaksud dengan “dosa yang tidak menuju maut”? Lalu, apakah arti “dosa yang menuju maut”? Mengapa penulis berkata bahwa tidak perlu berdoa untuk dosa itu?
Dalam tradisi teologi Reformed, pertanyaan-pertanyaan ini dipahami dalam terang keselamatan oleh anugerah, pengampunan dalam Kristus, dan keadilan serta belas kasih Allah.
II. Konteks Surat 1 Yohanes
Surat ini ditulis oleh rasul Yohanes kepada jemaat Kristen yang sedang menghadapi ajaran sesat, khususnya gnostisisme awal yang menyangkal kemanusiaan Yesus dan moralitas hidup Kristen. Fokus utama surat ini adalah:
-
Jaminan keselamatan
-
Kehidupan dalam kasih
-
Pengakuan iman yang benar
Pasal 5 menutup surat ini dengan jaminan tentang hidup kekal dan kekuatan doa orang benar.
III. Eksposisi Frase per Frase: Makna Teologis dan Praktis
A. “Jika ada orang yang melihat saudaranya berbuat dosa yang tidak mengarahkan ke kematian...”
1. Siapa yang dimaksud ‘saudara’?
Dalam konteks Yohanes, “saudara” merujuk pada orang percaya. Maka yang dibahas adalah dosa yang dilakukan oleh sesama Kristen, bukan oleh orang luar atau kafir.
John Calvin menjelaskan bahwa ayat ini berbicara tentang orang Kristen sejati yang jatuh dalam dosa, tetapi tidak murtad dari iman.
2. Apa itu dosa yang tidak menuju maut?
Menurut teologi Reformed, semua dosa pantas mendapat hukuman maut (Roma 6:23), namun tidak semua dosa menghasilkan kematian kekal, jika dilakukan oleh orang percaya yang berada dalam anugerah Allah.
Louis Berkhof menyatakan:
“Dosa yang tidak menuju maut adalah dosa yang dilakukan dalam kelemahan, tetapi tidak menyangkut penolakan iman atau penghujatan terhadap Roh Kudus.”
Contoh:
-
Dosa karena kelalaian, ketidaksabaran, kesombongan sesaat.
-
Dosa-dosa yang diakui dan ditangisi oleh orang percaya.
B. “...baiklah orang itu meminta, dan Allah akan memberikan hidup kepada orang yang berbuat dosa itu”
1. Kuasa doa syafaat
Yohanes mendorong orang percaya untuk berdoa bagi saudaranya yang jatuh, bukan menghakimi. Doa orang benar adalah sarana yang dipakai Allah untuk memulihkan sesama.
R.C. Sproul menekankan:
“Allah telah menetapkan doa sebagai sarana untuk mengalirkan kasih karunia pemulihan kepada umat-Nya.”
2. “Memberikan hidup” maksudnya apa?
“Memberikan hidup” berarti pemulihan relasi dengan Allah, bukan kelahiran kembali (karena orang ini sudah diselamatkan), tetapi pemulihan dari akibat dosa yang mematikan relasi rohani.
C. “Namun, ada satu dosa yang mengarahkan ke kematian...”
1. Dosa yang menuju maut — Apa maksudnya?
Ada beberapa pandangan dalam sejarah gereja:
-
Katolik: membedakan dosa berat dan ringan.
-
Arminian: dosa maut = murtad dari keselamatan.
-
Reformed: dosa menuju maut adalah penghujatan terhadap Roh Kudus, penolakan sadar dan keras kepala terhadap Injil hingga akhir hidup.
John Calvin menyatakan:
“Ini bukan dosa biasa, tetapi dosa yang disengaja, penuh kebencian terhadap kebenaran, dan dilakukan dengan hati yang keras.”
Referensi paralel: Ibrani 6:4-6, Matius 12:31-32
2. Apakah orang percaya bisa melakukan dosa ini?
Dalam teologi Reformed, orang percaya sejati tidak mungkin jatuh dalam dosa maut, karena mereka dijaga oleh kuasa Allah (1 Petrus 1:5). Dosa ini dilakukan oleh orang yang tampak percaya, tetapi sebenarnya tidak pernah lahir baru.
D. “Aku tidak mengatakan bahwa dia harus bertanya untuk dosa itu”
1. Bukan larangan, tapi pengecualian
Yohanes tidak melarang berdoa untuk orang berdosa berat, tetapi mengatakan bahwa tidak ada janji pengampunan untuk dosa maut.
Herman Bavinck menjelaskan:
“Yohanes tidak melarang doa bagi mereka yang murtad, tetapi ia ingin menunjukkan bahwa pengampunan hanya mungkin jika masih ada tempat untuk pertobatan.”
2. Tindakan pastoral yang bijaksana
Jika seseorang secara terus-menerus dan keras kepala menolak Injil, tugas gereja adalah:
-
Menasihati dan menegur
-
Tetapi juga menyerahkan orang itu ke dalam tangan Tuhan (bdk. 1 Kor. 5:5)
IV. Teologi Reformed Tentang Dosa, Pengampunan, dan Doa
A. Total Depravity dan Dosa
Semua manusia dalam natur lamanya berdosa. Namun, dalam Kristus, orang percaya tidak lagi berada di bawah kuasa dosa, meskipun masih bisa jatuh.
Dosa tidak memutuskan keselamatan, tetapi menghalangi persekutuan dengan Allah (Yesaya 59:2).
B. Perseverance of the Saints
Dalam doktrin Reformed, orang pilihan akan dipelihara oleh Roh Kudus dan tidak mungkin jatuh total. Dosa maut dilakukan oleh mereka yang tidak sungguh-sungguh milik Kristus.
Louis Berkhof:
“Penghujatan terhadap Roh Kudus adalah dosa maut, dan hanya dapat dilakukan oleh mereka yang menolak terang Injil secara sadar dan keras kepala.”
C. Peran Doa dalam Komunitas
Doa syafaat bagi sesama yang jatuh dalam dosa adalah tanda kasih sejati. Gereja bukan tempat penghakiman, tetapi tempat pemulihan.
John Owen mengatakan:
“Doa bersama lebih kuat dari tindakan disiplin apa pun, karena di situ kasih bekerja.”
V. Aplikasi Pastoral dan Spiritualitas
1. Jangan cepat menghakimi — berdoalah
Jika saudaramu jatuh dalam dosa, jangan segera menuduh bahwa dia telah melakukan “dosa maut”. Sebaliknya, doakan dia dengan kasih dan kesabaran.
2. Waspadai kekerasan hati sendiri
Perhatikan kondisi hatimu. Jangan bermain-main dengan dosa. Mereka yang menolak teguran dan membenci kebenaran bisa sedang menuju “dosa maut”.
3. Pegang kasih karunia Kristus
Jika kamu masih merasa tertuduh tapi ingin bertobat, itu bukti bahwa Roh Kudus masih bekerja. Dosa maut adalah kondisi hati yang tidak lagi peka akan dosa.
4. Gereja harus jadi tempat pemulihan
Gereja perlu memelihara budaya doa dan kasih dalam menegur. Disiplin gereja bukan penghukuman, tetapi saluran kasih untuk pemulihan rohani.
Kesimpulan
1 Yohanes 5:16 mengajarkan keseimbangan yang indah dalam teologi Reformed:
-
Allah membenci dosa, tetapi mengasihi umat-Nya.
-
Dosa memiliki konsekuensi, tetapi kasih karunia lebih besar.
-
Doa adalah sarana pemulihan, tetapi pertobatan adalah syarat.
-
Kutukan kekal nyata, tapi keselamatan dalam Kristus adalah pasti bagi yang percaya.
Bagi orang percaya sejati, tidak ada dosa yang lebih besar dari kuasa darah Kristus. Namun, bagi mereka yang menolak terang Injil, tidak ada pengharapan jika terus menolak sampai akhir.
Doa Penutup
Tuhan yang Maha Pengasih, Engkau tahu hati kami yang lemah. Berikan kami kepekaan rohani untuk mengenali dosa dan belas kasih untuk mendoakan saudara kami yang jatuh. Jauhkan kami dari kekerasan hati, dan peliharalah kami dalam kasih karunia-Mu. Kiranya kami menjadi saluran kasih dan doa bagi sesama. Amin.