1 Yohanes 5:17: Dosa, Ketidakbenaran, dan Kehidupan dalam Anugerah

Teks Alkitab (AYT)
“Semua ketidakbenaran adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mengarahkan ke kematian.”— 1 Yohanes 5:17
I. Pendahuluan: Dosa dan Kematian dalam Surat 1 Yohanes
Ayat ini adalah kelanjutan langsung dari ayat sebelumnya (1 Yohanes 5:16) yang membahas tentang dosa yang menuju maut dan yang tidak menuju maut. Di ayat 17, Yohanes menegaskan dua kebenaran penting:
-
Semua bentuk ketidakbenaran adalah dosa.
-
Namun tidak semua dosa langsung mengarah pada kematian rohani atau kekal.
Pemahaman ayat ini sangat penting karena menyangkut bagaimana orang percaya memahami dosa dalam hidup sehari-hari, dan bagaimana gereja seharusnya menyikapi dosa tersebut, terutama dalam pelayanan pastoral dan penggembalaan.
II. Konteks Surat dan Tujuan Penulisan Yohanes
Surat 1 Yohanes ditulis untuk meneguhkan iman orang percaya dan menyaring ajaran sesat, khususnya Gnostisisme yang mulai merembes masuk ke gereja. Yohanes ingin:
-
Menegaskan identitas Kristus sebagai Anak Allah yang sejati.
-
Memberikan jaminan hidup kekal.
-
Mendorong kehidupan kudus dalam kasih dan kebenaran.
John Calvin mencatat bahwa seluruh surat ini dibangun untuk “menunjukkan tanda-tanda kehidupan baru” dan “membedakan iman sejati dari yang palsu.”
III. Eksposisi Frase per Frase
A. “Semua ketidakbenaran adalah dosa”
1. Dosa adalah pelanggaran terhadap karakter Allah
Dalam bahasa Yunani, “ketidakbenaran” berasal dari kata adikia, yang berarti ketidaksesuaian dengan standar kebenaran Allah. Jadi, semua hal yang bertentangan dengan sifat dan kehendak Allah adalah dosa, tidak peduli apakah itu besar atau kecil dalam ukuran manusia.
Louis Berkhof dalam Systematic Theology menyebut dosa sebagai:
“Segala sesuatu dalam makhluk moral yang tidak sesuai dengan hukum moral Allah.”
Ini mencakup:
-
Dosa pikiran (misalnya iri hati, kesombongan)
-
Dosa sikap (misalnya kemarahan yang tidak terkendali)
-
Dosa tindakan (misalnya kebohongan, pencurian, kekerasan)
2. Dosa bukan hanya tindakan, tetapi kondisi
Menurut teologi Reformed, dosa adalah kondisi batiniah, bukan hanya perilaku eksternal. Oleh karena itu, semua bentuk ketidakbenaran (baik kecil maupun besar) menunjukkan kebutuhan akan pengampunan dan pemulihan.
B. “Tetapi ada dosa yang tidak mengarahkan ke kematian”
1. Apa itu “kematian” di sini?
Kata “kematian” mengacu pada kematian rohani dan kekal — keterpisahan total dari Allah. Ini bukan hanya kematian fisik, melainkan penghakiman ilahi yang final.
R.C. Sproul menjelaskan:
“Kematian rohani bukan soal berapa besar dosanya, tetapi apakah dosa itu diakui, ditinggalkan, dan ditanggapi oleh iman kepada Kristus.”
2. Dosa yang tidak menuju maut
Dalam pandangan Reformed, dosa yang tidak menuju maut adalah dosa yang:
-
Dilakukan dalam kelemahan
-
Tidak menunjukkan penolakan terhadap Kristus
-
Masih dapat diakui dan diampuni
Contoh: Petrus yang menyangkal Yesus, Daud yang berzinah dan membunuh, namun kemudian bertobat.
John Calvin menegaskan:
“Orang percaya sejati, meskipun jatuh ke dalam dosa, tidak akan tetap di dalamnya, tetapi akan dibawa kembali oleh Roh Kudus kepada pertobatan.”
IV. Implikasi Teologis dalam Teologi Reformed
A. Total Depravity: Semua Dosa Serius
Teologi Reformed tidak membeda-bedakan dosa dalam hal dampak terhadap hubungan dengan Allah — semua dosa adalah serius, karena semua dosa berasal dari hati yang rusak secara total (total depravity).
Namun, ada perbedaan fungsi dan konsekuensi:
-
Beberapa dosa lebih terbuka dan merusak komunitas
-
Beberapa dosa tersembunyi tapi tetap perlu disadari dan diakui
B. Perseverance of the Saints: Tidak Akan Binasa
Dosa tidak menyebabkan orang percaya kehilangan keselamatan, karena keselamatan tidak didasarkan pada kebaikan manusia, tetapi pada pengorbanan Kristus yang sempurna.
Herman Bavinck menulis:
“Keselamatan orang percaya dijaga oleh kuasa Allah. Bahkan dalam kejatuhan mereka, anugerah memelihara mereka dan membawa kembali pada pertobatan.”
C. Peran Disiplin Gereja dan Pemulihan
Gereja harus:
-
Tegas terhadap dosa
-
Lembut dalam pengampunan
-
Mendorong pertobatan
Dalam 1 Yohanes 5:17, kita melihat bahwa gereja tidak boleh membuat dosa ringan menjadi sepele, tetapi juga tidak boleh menghukumi tanpa kasih.
V. Aplikasi Pastoral dan Praktis
1. Menghindari dua ekstrem: permisif atau legalistik
-
Ekstrem permisif berkata: “Semua dosa bisa diampuni, jadi tidak usah terlalu keras.”
-
Ekstrem legalistik berkata: “Beberapa dosa tidak bisa diampuni; kamu terlalu berdosa.”
Teologi Reformed mengambil jalan tengah: semua dosa serius, tetapi kasih karunia lebih besar.
2. Mendorong pengakuan dosa yang jujur
Banyak orang percaya menderita karena takut mengakui dosa. Ayat ini mengajarkan bahwa:
-
Ada pengampunan yang tersedia
-
Tidak semua kejatuhan adalah tanda kehilangan keselamatan
-
Tuhan membuka pintu untuk pemulihan
1 Yohanes 1:9 adalah kunci:
“Jika kita mengaku dosa kita, Ia adalah setia dan adil untuk mengampuni dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
3. Doa sebagai sarana pemulihan komunitas
Kita dipanggil untuk:
-
Berdoa bagi saudara yang jatuh
-
Tidak menghakimi secara cepat
-
Menjadi alat pemulihan bagi tubuh Kristus
John Owen mengatakan:
“Gereja sejati adalah rumah pemulihan, bukan ruang pengadilan.”
VI. Studi Perbandingan: 1 Yohanes 5:16–17 dan Kitab Lain
Ayat Alkitab | Isi Pokok |
---|---|
1 Yoh 5:16 | Berdoa bagi saudara yang berdosa |
1 Yoh 5:17 | Semua ketidakbenaran adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak menuju maut |
Ibrani 6:4–6 | Dosa yang tidak dapat dipulihkan lagi (murtad sejati) |
Yesaya 55:7 | Allah mengampuni dengan limpah |
Matius 12:31–32 | Penghujatan terhadap Roh Kudus sebagai dosa yang tidak diampuni |
VII. Kesimpulan
1 Yohanes 5:17 memberi kita pemahaman yang mendalam dan seimbang tentang dosa:
-
Semua dosa serius karena semua adalah ketidakbenaran.
-
Namun, tidak semua dosa membawa pada kematian rohani — masih ada jalan pengampunan bagi orang percaya.
-
Orang Kristen sejati tidak kebal dari dosa, tetapi tidak dibiarkan terus di dalamnya — mereka akan dibawa kembali kepada pertobatan.
Ringkasan Doktrin Reformed yang Terkait:
-
Total Depravity: Semua manusia berdosa dalam natur.
-
Unconditional Election: Keselamatan tidak tergantung pada manusia.
-
Limited Atonement: Kristus menebus secara efektif umat pilihan.
-
Irresistible Grace: Roh Kudus memanggil dan memulihkan.
-
Perseverance of the Saints: Orang percaya sejati tidak akan binasa.
Doa Penutup
Ya Tuhan yang Kudus, Engkau tahu hati kami dan semua kelemahan kami. Terima kasih karena dalam Kristus ada pengampunan untuk semua ketidakbenaran kami. Ajari kami untuk membenci dosa, tetapi juga untuk hidup dalam kasih dan doa bagi saudara kami yang jatuh. Jauhkan kami dari penghakiman dan jadikan kami alat pemulihan dalam tubuh Kristus. Amin.