Calvin's Calvinism

Calvin's Calvinism

Pendahuluan: Apa Itu Calvin's Calvinism?

Karya Calvin’s Calvinism adalah kompilasi dari dua tulisan penting John Calvin: The Eternal Predestination of God dan The Secret Providence of God. Dalam dua karya ini, Calvin membela ajaran predestinasi dan providensia Allah yang mutlak atas segala sesuatu. Buku ini sering dianggap sebagai rangkuman doktrinal dari teologi Reformed yang didasarkan pada pemahaman mendalam terhadap Alkitab.

Keyword: Calvin's Calvinism, teologi Reformed, predestinasi, providensia Allah, John Calvin, ayat-ayat ekspositori

Eksposisi Ayat-Ayat Kunci dalam Calvin's Calvinism

1. Efesus 1:4-5 – Pemilihan Sejak Kekekalan

"Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya..."

Calvin menjelaskan bahwa pemilihan bukan berdasarkan praketahuan Allah terhadap iman manusia, tetapi kehendak bebas Allah yang bersifat efektif dan aktif. Dalam Calvin’s Calvinism, Calvin menekankan bahwa pemilihan tidak berdasarkan apapun dalam diri manusia, melainkan hanya karena belas kasihan Allah semata.

Pakar Reformed yang mendukung:

  • R.C. Sproul: “Pemilihan adalah berdasarkan kedaulatan Allah, bukan karena Dia melihat siapa yang akan percaya, tetapi karena Dia menetapkan siapa yang akan percaya.”

  • Louis Berkhof dalam Systematic Theology menegaskan bahwa predestinasi adalah dasar dari seluruh rencana keselamatan.

2. Roma 9:15-16 – Kasih Karunia Allah Tidak Bergantung pada Usaha Manusia

"Sebab Ia berfirman kepada Musa: Aku akan menunjukkan kasih-Karunia kepada siapa Aku hendak menunjukkan kasih-Karunia dan Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku hendak menaruh belas kasihan."

Ayat ini adalah fondasi dalam argumen Calvin mengenai pemilihan ganda: bahwa Allah memilih sebagian orang untuk keselamatan dan membiarkan yang lain dalam kebinasaan mereka (reprobasi). Ini adalah doktrin yang kontroversial tetapi dipertahankan Calvin dengan ketegasan.

Komentar Calvin:

"Jika belas kasihan itu diberikan berdasarkan kehendak manusia, maka tidak lagi layak disebut anugerah."

Pakar Reformed yang menegaskan:

  • John Piper: Dalam The Justification of God, Piper mempertahankan interpretasi Calvin bahwa Roma 9 adalah bukti eksplisit dari pemilihan ilahi yang tidak berdasarkan kehendak manusia.

  • B.B. Warfield: “Roma 9 adalah manifestasi paling jelas dari supremasi kehendak Allah atas kehendak makhluk ciptaan-Nya.”

3. Yohanes 6:37, 44 – Anugerah yang Tidak Dapat Ditolak

"Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang... Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku."

Calvin menyatakan bahwa keselamatan adalah hasil dari tindakan aktif Allah yang menarik orang kepada Kristus. Bukan kehendak bebas manusia yang memutuskan untuk percaya, melainkan Allah yang bekerja secara efektif di dalam hati manusia.

Pakar Reformed:

  • Martyn Lloyd-Jones berkata, “Penarikan Allah adalah kekuatan ilahi yang tidak dapat dilawan oleh hati yang keras sekalipun.”

  • Michael Horton dalam Putting Amazing Back into Grace menyatakan, “Yohanes 6 membongkar semua asumsi bahwa kehendak manusia adalah penentu utama dalam keselamatan.”

4. Kisah Para Rasul 13:48 – Pemilihan dan Respon Iman

"...dan semua orang yang ditentukan untuk hidup yang kekal menjadi percaya."

Ini adalah salah satu ayat yang sangat disukai Calvin dalam menjelaskan doktrin predestinasi. Ia menegaskan bahwa hanya mereka yang telah ditentukan Allah yang akan percaya. Iman adalah hasil dari pemilihan, bukan penyebabnya.

Calvin berkomentar:

“Tidak semua orang yang mendengar percaya, tetapi mereka yang telah ditentukan oleh keputusan Allah yang kekal.”

Pakar Reformed:

  • James Montgomery Boice menyatakan bahwa ayat ini mendemonstrasikan relasi antara pemilihan Allah dan tanggapan iman yang dihasilkan oleh Roh Kudus.

  • A.W. Pink menyebut ayat ini sebagai bukti eksplisit bahwa iman bukanlah prasyarat pemilihan, tetapi buahnya.

Struktur Teologis dalam Calvin’s Calvinism

Total Depravity – Kerusakan Total Manusia

Calvin menekankan bahwa manusia tidak mampu memilih Allah karena dosa telah merusak kehendaknya. Ini sangat selaras dengan Roma 3:10-12 yang menyatakan bahwa tidak ada seorangpun yang mencari Allah.

Calvin:

“Kebebasan manusia adalah ilusi. Kecuali Allah bertindak terlebih dahulu, tidak ada yang dapat diselamatkan.”

Unconditional Election – Pemilihan Tanpa Syarat

Pemilihan tidak berdasarkan pada apapun yang diprediksi dalam manusia. Efesus 1:4-5 dan Roma 9 menjadi dasar utama.

Limited Atonement – Penebusan Terbatas

Yesus mati hanya untuk orang-orang pilihan, bukan untuk seluruh dunia tanpa perbedaan. Yohanes 10:11: “Aku adalah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.”

Pakar Reformed:

  • R.C. Sproul: “Penebusan yang terbatas bukan tentang kekuatan salib, tetapi tentang maksudnya.”

Irresistible Grace – Anugerah yang Tidak Dapat Ditolak

Allah bekerja secara efektif dalam hati orang pilihan. Yohanes 6:44 menjadi dasar utama.

Perseverance of the Saints – Ketekunan Orang Kudus

Mereka yang benar-benar dipilih akan bertahan sampai akhir. Yohanes 10:28-29: “Tidak seorangpun dapat merebut mereka dari tangan-Ku.”

Calvin dan Kontroversi Melawan Semi-Pelagianisme

Dalam The Secret Providence of God, Calvin menulis surat kepada Albertus Pighius yang menolak predestinasi. Calvin membongkar argumen-argumen semi-Pelagian dengan kekuatan eksposisi ayat-ayat Alkitab dan logika teologis.

Inti kritik Calvin terhadap Pighius:

  • Menempatkan kehendak manusia sebagai pusat keselamatan.

  • Mengaburkan kemuliaan Allah dalam keselamatan.

Pakar Reformed yang membela posisi Calvin:

  • Cornelius Van Til: Menekankan bahwa seluruh sistem pemikiran Calvin konsisten dengan supremasi Alkitab.

  • J.I. Packer dalam Intro to The Death of Death oleh John Owen mengatakan bahwa Calvinisme memuliakan Allah secara utuh dan menolak semua bentuk kerjasama manusia dalam keselamatan.

Aplikasi Praktis Teologi Calvin dalam Hidup Kristen

1. Keyakinan akan Keselamatan

Karena keselamatan berasal dari Allah, orang percaya dapat memiliki keyakinan penuh akan statusnya sebagai anak Allah. Roma 8:29-30 menunjukkan rantai emas keselamatan yang dimulai dari pemilihan sampai pemuliaan.

2. Kerendahan Hati

Karena tidak ada bagian manusia dalam keselamatan, tidak ada ruang untuk kesombongan rohani. Efesus 2:8-9 mengingatkan kita bahwa keselamatan adalah kasih karunia.

3. Penginjilan yang Berani

Meskipun Allah telah menentukan siapa yang akan diselamatkan, penginjilan tetap menjadi sarana yang Allah tetapkan. 2 Timotius 2:10 – “Aku menanggung semuanya demi orang-orang pilihan.”

Kesimpulan: Mengapa Calvin's Calvinism Masih Relevan Hari Ini

Calvin’s Calvinism bukan hanya argumen teologis, tetapi peta keselamatan berdasarkan Alkitab yang murni. Pandangan Calvin bukan hasil spekulasi filosofis, tetapi lahir dari eksposisi yang tajam terhadap firman Tuhan.

Next Post Previous Post