Galatia 1:15 — Bukti Pemilihan dan Panggilan Allah

Pendahuluan
Dalam studi Alkitab, terutama dalam teologi Reformed, Galatia 1:15 menjadi salah satu ayat penting yang mengungkapkan kedaulatan Allah dalam keselamatan manusia. Ayat ini berbunyi:
“Namun, ketika Allah, yang telah memisahkan aku sejak dalam kandungan ibuku dan telah memanggilku melalui anugerah-Nya, berkenan” (Galatia 1:15, AYT).
Ayat ini diucapkan oleh Rasul Paulus ketika ia menjelaskan otoritas kerasulannya bukan berasal dari manusia, melainkan dari Allah sendiri. Artikel ini akan mengupas Galatia 1:15 dalam sudut pandang teologi Reformed, didukung dengan pandangan para pakar teologi seperti John Calvin, Herman Bavinck, Louis Berkhof, dan tokoh Reformed lainnya.
Eksposisi Ayat Galatia 1:15
1. Pemisahan Sejak Dalam Kandungan (Divine Election)
Frasa “Allah, yang telah memisahkan aku sejak dalam kandungan ibuku” merujuk pada doktrin pemilihan (election). Dalam teologi Reformed, pemilihan ini adalah tindakan Allah yang berdaulat, di mana Dia memilih seseorang bukan berdasarkan perbuatan baiknya, tetapi berdasarkan kehendak dan kasih karunia-Nya semata.
Pandangan John Calvin
Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menegaskan bahwa pemilihan Allah adalah murni anugerah. Menurut Calvin:
“Allah memilih kita bukan karena ada sesuatu yang baik dalam diri kita, tetapi karena Dia berkenan melakukannya.”
Dalam tafsirannya terhadap Galatia 1:15, Calvin menekankan bahwa Allah telah menentukan Paulus sebelum ia lahir, bahkan sebelum ia melakukan apapun. Ini sejalan dengan Roma 9:11-13 tentang pilihan Allah atas Yakub dan bukan Esau.
Herman Bavinck
Dalam Reformed Dogmatics, Bavinck menjelaskan bahwa pemilihan bukan hanya untuk keselamatan, tetapi juga untuk panggilan tertentu dalam sejarah keselamatan. Dalam kasus Paulus, pemisahan ini bukan hanya untuk diselamatkan, tetapi untuk menjadi rasul bagi bangsa-bangsa.
2. Panggilan Melalui Anugerah (Effectual Calling)
Frasa “dan telah memanggilku melalui anugerah-Nya” berbicara tentang panggilan efektif (effectual calling). Ini adalah doktrin Reformed bahwa panggilan Allah kepada umat pilihan-Nya pasti efektif dan menghasilkan pertobatan sejati.
Louis Berkhof
Dalam Systematic Theology, Berkhof membedakan antara panggilan eksternal (melalui pemberitaan Injil) dan panggilan internal (pekerjaan Roh Kudus dalam hati). Galatia 1:15 menegaskan bahwa panggilan Allah kepada Paulus adalah panggilan internal, di mana anugerah Allah mengubah hati Paulus dari seorang penganiaya Gereja menjadi pemberita Injil.
R.C. Sproul
Sproul menegaskan bahwa panggilan efektif tidak dapat ditolak. Ketika Allah memanggil dengan anugerah-Nya, hati yang keras sekalipun seperti Paulus akan tunduk. Inilah bukti supremasi kasih karunia Allah.
3. Kedaulatan Allah dalam Keselamatan
Galatia 1:15 sangat menekankan inisiatif Allah dalam keselamatan manusia. Paulus sama sekali tidak berkontribusi atas pemilihannya maupun panggilannya. Ini sesuai dengan prinsip utama teologi Reformed: Sola Gratia — keselamatan hanya oleh anugerah.
Pandangan Martyn Lloyd-Jones
Dalam khotbah-khotbahnya, Lloyd-Jones sering menekankan bahwa keselamatan adalah pekerjaan Allah dari awal sampai akhir. Dalam kasus Paulus, jelas bahwa keselamatannya bukan hasil pencarian rohani, melainkan inisiatif penuh dari Allah.
Sinclair Ferguson
Ferguson menyatakan bahwa ayat ini menunjukkan monergisme — bahwa hanya Allah yang bekerja dalam keselamatan, bukan kerja sama antara Allah dan manusia (sinergisme).
Implikasi Teologis Galatia 1:15
a. Keselamatan Adalah Murni Anugerah
Teologi Reformed menegaskan bahwa manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Paulus adalah contoh nyata. Ia sedang dalam kondisi memberontak ketika Allah memanggilnya. Ini memperkuat doktrin Total Depravity — bahwa manusia sepenuhnya rusak dan tidak mampu mencari Allah tanpa anugerah khusus.
b. Allah Berdaulat atas Panggilan Hidup Kita
Allah bukan hanya memanggil untuk keselamatan, tetapi juga menentukan tujuan hidup kita. Paulus dipisahkan bukan hanya untuk diselamatkan, tetapi untuk menjadi alat dalam rencana Allah.
c. Tidak Ada Ruang untuk Kesombongan Rohani
Karena semua berasal dari anugerah, maka tidak ada alasan bagi orang percaya untuk bermegah atas keselamatannya. Paulus selalu mengingatkan bahwa dirinya dahulu adalah penganiaya, namun sekarang dipanggil menjadi rasul karena anugerah semata (1 Korintus 15:10).
Aplikasi Praktis bagi Orang Kristen
1. Menyerahkan Hidup pada Rencana Allah
Sebagaimana Paulus menerima panggilan khusus dari Allah, orang Kristen juga harus hidup dalam kesadaran bahwa hidup ini adalah milik Allah dan untuk kemuliaan-Nya.
2. Mengandalkan Anugerah, Bukan Perbuatan
Galatia 1:15 memanggil kita untuk hidup dalam ketergantungan penuh kepada anugerah Allah. Dalam pelayanan, dalam pertobatan, dalam pertumbuhan iman — semua karena anugerah.
3. Penghiburan dalam Pemilihan Allah
Bagi orang percaya, mengetahui bahwa Allah telah memilih dan memanggil kita sejak semula memberikan penghiburan besar. Tidak ada yang bisa menggagalkan rencana Allah atas hidup kita.
Kesimpulan
Galatia 1:15 adalah ayat yang sangat kaya dalam teologi Reformed. Melalui ayat ini, kita melihat bahwa:
-
Allah berinisiatif dalam keselamatan.
-
Pemilihan dan panggilan terjadi sejak kekekalan.
-
Keselamatan adalah murni anugerah Allah.
-
Hidup orang percaya diarahkan sepenuhnya untuk kemuliaan Allah.
Pendapat para pakar teologi Reformed seperti Calvin, Berkhof, Bavinck, Sproul, dan Lloyd-Jones memperteguh pemahaman ini. Galatia 1:15 menegaskan bahwa keselamatan kita aman karena berakar pada kasih karunia dan kedaulatan Allah.