Percaya kepada Tuhan: Batu Karang yang Kekal (Yesaya 26:4)

Percaya kepada Tuhan: Batu Karang yang Kekal (Yesaya 26:4)

Pendahuluan

Ayat Yesaya 26:4 adalah pernyataan iman yang kuat dan ajakan bagi umat Allah untuk percaya kepada-Nya dengan sepenuh hati:

"Percayalah kepada TUHAN untuk selama-lamanya, karena di dalam TUHAN Allah ada batu karang yang kekal." (Yesaya 26:4, AYT)

Ayat ini menekankan kepercayaan kepada Tuhan sebagai satu-satunya sumber keamanan sejati. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi makna Yesaya 26:4 dengan pendekatan teologi Reformed, serta menggali pemikiran beberapa teolog seperti John Calvin, Charles Spurgeon, R.C. Sproul, dan Herman Bavinck.

1. Konteks Yesaya 26:4

Pasal 26 dari kitab Yesaya merupakan nyanyian pujian kepada Tuhan. Umat Tuhan merayakan keselamatan yang diberikan Allah dan kemenangan-Nya atas musuh.

Di tengah pujian ini, ayat 4 menjadi pengakuan iman yang mendalam:

  • Percaya kepada Tuhan untuk selama-lamanya → Menunjukkan keyakinan yang tidak tergoyahkan.

  • Tuhan adalah batu karang yang kekal → Menggambarkan kestabilan, perlindungan, dan kekuatan yang tidak pernah berakhir.

Yesaya menegaskan bahwa hanya Tuhan yang layak untuk dipercayai, bukan manusia, bukan kekuatan duniawi, dan bukan kebijaksanaan sendiri.

2. Eksposisi Teologi Reformed atas Yesaya 26:4

a. Percaya kepada Tuhan Sepenuhnya (John Calvin)

John Calvin dalam Commentary on Isaiah menekankan bahwa iman sejati adalah bersandar sepenuhnya pada Tuhan, bukan pada kekuatan sendiri.

"Hati manusia cenderung mencari keamanan di tempat lain, tetapi hanya Tuhan yang benar-benar menjadi perlindungan sejati."

Ini sejalan dengan doktrin Sola Fide dalam teologi Reformed, yang mengajarkan bahwa iman kepada Tuhan adalah satu-satunya jalan untuk memperoleh keselamatan dan ketenangan sejati (Roma 5:1).

b. Tuhan sebagai Batu Karang yang Kekal (Charles Spurgeon)

Charles Spurgeon, dalam khotbahnya mengenai Yesaya 26:4, mengajarkan bahwa Tuhan adalah fondasi yang tidak tergoyahkan.

"Sama seperti batu karang di lautan yang tetap berdiri meskipun ombak menghantamnya, demikian juga Tuhan menjadi perlindungan bagi orang percaya di tengah badai kehidupan."

Yesus Kristus sendiri digambarkan sebagai batu penjuru yang kokoh (Efesus 2:20). Orang yang membangun hidupnya di atas Kristus tidak akan goyah (Matius 7:24-25).

c. Keabadian Tuhan dan Kepastian Janji-Nya (Herman Bavinck)

Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menekankan sifat kekal Tuhan sebagai dasar bagi iman Kristen.

"Kepercayaan kepada Tuhan berakar pada sifat-Nya yang kekal, karena Dia tidak berubah dan janji-Nya pasti digenapi."

Dalam teologi Reformed, ini berkaitan dengan doktrin Immutability of God, yaitu keyakinan bahwa Allah tidak berubah dalam karakter, janji, dan rencana-Nya (Maleakhi 3:6).

d. Keteguhan Iman di Tengah Tantangan (R.C. Sproul)

R.C. Sproul menekankan bahwa kehidupan Kristen adalah perjalanan iman di tengah tantangan dan pencobaan.

"Tuhan tidak menjanjikan jalan yang mudah, tetapi Dia menjanjikan kestabilan dan perlindungan bagi mereka yang percaya kepada-Nya."

Kepercayaan kepada Tuhan berarti mengandalkan-Nya dalam segala situasi, baik dalam kesulitan maupun dalam kelimpahan (Filipi 4:11-13).

3. Implikasi bagi Orang Percaya

a. Hidup dalam Kepercayaan kepada Tuhan

  • Percaya kepada Tuhan bukan hanya dalam keadaan baik, tetapi juga saat menghadapi tantangan.

  • Mengandalkan Tuhan dalam segala hal, bukan pada kekuatan manusia atau dunia.

b. Menjadikan Tuhan sebagai Batu Karang Hidup

  • Membangun hidup di atas Kristus, bukan di atas hal-hal yang sementara (Matius 7:24-27).

  • Menjalin hubungan yang erat dengan Tuhan melalui doa dan firman-Nya.

c. Bersandar pada Janji Allah yang Kekal

  • Tuhan tidak berubah, janji-Nya pasti digenapi (2 Korintus 1:20).

  • Ketika dunia berubah, Tuhan tetap sama dan setia kepada umat-Nya.

Kesimpulan

Yesaya 26:4 adalah panggilan bagi umat Tuhan untuk mempercayai Dia sepenuhnya sebagai satu-satunya sumber keamanan sejati.

  1. Kepercayaan kepada Tuhan adalah dasar kehidupan orang percaya.

  2. Tuhan adalah batu karang yang kekal, sumber perlindungan sejati.

  3. Hidup dalam iman berarti bersandar pada janji Tuhan yang tidak pernah gagal.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk mempercayai Tuhan dengan sepenuh hati, karena hanya Dia yang tetap teguh di tengah badai kehidupan.

Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post