Roma 4:4-5: Justifikasi oleh Iman

Pendahuluan
Roma 4:4-5 adalah bagian penting dalam surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma, yang menyoroti ajaran tentang justifikasi oleh iman, bukan oleh pekerjaan. Ayat ini menjadi dasar utama bagi teologi Reformed dalam memahami bagaimana seseorang dibenarkan di hadapan Allah. Artikel ini akan mengeksplorasi ayat ini berdasarkan eksposisi beberapa ahli teologi Reformed, termasuk John Calvin, Martin Lloyd-Jones, R.C. Sproul, dan John MacArthur.
Teks Alkitab: Roma 4:4-5
"Kepada orang yang bekerja, upahnya tidak dihitung sebagai hadiah, melainkan sebagai haknya." (Roma 4:4, AYT)
"Kepada orang yang tidak bekerja, tetapi yang percaya kepada Dia yang membenarkan orang tidak benar, imannya diperhitungkan sebagai kebenaran," (Roma 4:5, AYT)
Ayat ini membandingkan dua konsep utama: pekerjaan versus iman, dan upah versus anugerah. Paulus menegaskan bahwa pembenaran bukanlah hasil dari usaha manusia, tetapi semata-mata adalah anugerah Allah yang diterima melalui iman.
Eksposisi Roma 4:4-5 dalam Teologi Reformed
1. Makna "Upah" dalam Konteks Justifikasi (Roma 4:4)
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menegaskan bahwa jika keselamatan bergantung pada usaha manusia, maka itu akan menjadi "upah" atau "hak" yang diperoleh, bukan anugerah. Namun, dalam doktrin Reformed, manusia yang telah jatuh dalam dosa tidak mungkin mendapatkan keselamatan berdasarkan perbuatannya.
Martin Lloyd-Jones juga menekankan bahwa Paulus menggunakan contoh pekerja yang menerima upahnya sebagai sesuatu yang wajar dalam hubungan bisnis. Jika pembenaran adalah hasil dari usaha manusia, maka itu bukan anugerah, tetapi pembayaran atas kewajiban Allah. Namun, konsep ini bertentangan dengan ajaran Injil yang menyatakan bahwa keselamatan adalah pemberian cuma-cuma dari Allah.
2. "Iman yang Diperhitungkan sebagai Kebenaran" (Roma 4:5)
Ayat ini menjelaskan bagaimana Allah membenarkan manusia: bukan berdasarkan usaha mereka, tetapi melalui iman mereka kepada Kristus.
Menurut R.C. Sproul, konsep "diperhitungkan sebagai kebenaran" menunjukkan bahwa Allah mengkreditkan kebenaran Kristus kepada orang percaya. Ini merupakan doktrin utama imputation (perhitungan kebenaran) dalam teologi Reformed. Artinya, kita tidak memiliki kebenaran dalam diri kita sendiri, tetapi kebenaran Kristus diperhitungkan kepada kita.
John MacArthur menambahkan bahwa iman bukanlah pekerjaan yang memberikan pahala, tetapi alat yang Allah gunakan untuk menghubungkan kita dengan kebenaran Kristus. Dalam hal ini, Allah membenarkan orang berdosa bukan karena mereka layak, tetapi karena iman mereka kepada Kristus yang telah memenuhi seluruh tuntutan hukum Taurat.
Analisis Teologi: Justifikasi oleh Iman Saja (Sola Fide)
Teologi Reformed mengajarkan doktrin sola fide (hanya oleh iman), yang merupakan inti dari ajaran Roma 4:4-5. Berikut adalah beberapa poin utama:
-
Keselamatan Tidak Dapat Diperoleh melalui Perbuatan Baik
Menurut Calvin, jika manusia bisa memperoleh keselamatan melalui perbuatan baik, maka kematian Kristus menjadi tidak perlu. Namun, Alkitab secara konsisten menyatakan bahwa semua manusia telah berdosa (Roma 3:23) dan tidak dapat memenuhi standar kebenaran Allah. -
Iman sebagai Instrumen, Bukan Penyebab Keselamatan
Reformed memahami bahwa iman adalah sarana (instrumental cause), bukan penyebab utama keselamatan. Keselamatan berasal dari anugerah Allah (efficient cause), dan iman adalah alat yang digunakan untuk menerima anugerah tersebut. -
Allah yang Membenarkan Orang Berdosa
Roma 4:5 menyatakan bahwa Allah membenarkan "orang tidak benar". Ini adalah bukti bahwa pembenaran tidak diberikan kepada mereka yang sudah benar, tetapi kepada mereka yang berdosa dan percaya kepada Kristus.
Implikasi Roma 4:4-5 dalam Kehidupan Kristen
1. Menjaga Kemurnian Injil
Teologi Reformed menekankan bahwa keselamatan hanya oleh anugerah melalui iman kepada Kristus. Oleh karena itu, gereja harus berhati-hati agar tidak mencampurkan ajaran Injil dengan konsep "usaha manusia" sebagai syarat keselamatan.
2. Penghiburan bagi Orang Berdosa
Roma 4:5 adalah berita sukacita bagi semua orang yang merasa tidak layak di hadapan Allah. Keselamatan tidak tergantung pada kemampuan kita untuk hidup benar, tetapi pada iman kepada Yesus Kristus.
3. Menghasilkan Kehidupan yang Bersyukur
Karena keselamatan adalah anugerah, orang percaya dipanggil untuk hidup dalam rasa syukur. Ini berarti hidup dalam ketaatan bukan untuk memperoleh keselamatan, tetapi sebagai respon atas anugerah yang telah diterima.
Kesimpulan
Roma 4:4-5 menegaskan bahwa keselamatan tidak diperoleh melalui perbuatan baik, tetapi hanya melalui iman kepada Kristus. Doktrin ini menjadi landasan utama teologi Reformed yang menekankan justifikasi oleh iman saja (sola fide). Para ahli teologi seperti Calvin, Lloyd-Jones, Sproul, dan MacArthur sepakat bahwa iman adalah instrumen yang Allah gunakan untuk memperhitungkan kebenaran Kristus kepada orang percaya.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam keyakinan bahwa keselamatan adalah karya Allah sepenuhnya. Kita tidak dapat menyumbangkan apa pun untuk pembenaran kita, tetapi kita dapat bersyukur dan hidup dalam ketaatan sebagai respon atas anugerah-Nya.