Rut 2:2 – Kerja Keras, Pemeliharaan Allah, dan Anugerah Penebusan

Rut 2:2 – Kerja Keras, Pemeliharaan Allah, dan Anugerah Penebusan

Pendahuluan

Kitab Rut adalah salah satu kitab dalam Perjanjian Lama yang menggambarkan kasih setia Tuhan melalui kehidupan seorang perempuan asing, Rut, yang akhirnya menjadi bagian dari garis keturunan Mesias. Dalam Rut 2:2, kita melihat Rut meminta izin kepada mertuanya, Naomi, untuk pergi ke ladang dan memungut bulir-bulir jelai di belakang para penuai.

Ayat ini tidak hanya menunjukkan kerendahan hati dan kerja keras Rut, tetapi juga memperlihatkan pemeliharaan Allah yang berdaulat atas umat-Nya. Eksposisi ini akan mengulas makna ayat ini dalam konteks sejarah, teologis, serta relevansinya bagi orang percaya masa kini berdasarkan pandangan beberapa ahli teologi Reformed seperti John Calvin, Matthew Henry, R.C. Sproul, dan John MacArthur.

Teks Alkitab: Rut 2:2

"Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi, ‘Izinkan aku pergi ke ladang dan memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang bermurah hati kepadaku.’ Naomi berkata kepadanya, ‘Pergilah, anakku.’” (Rut 2:2, AYT)

Konteks Historis: Mengapa Rut Memungut Jelai?

Kitab Rut berlatar belakang zaman hakim-hakim, suatu periode di mana Israel sering jatuh ke dalam siklus dosa, penghukuman, pertobatan, dan pemulihan. Rut dan Naomi kembali ke Betlehem setelah mengalami tragedi di Moab—kematian suami dan anak-anak Naomi.

Menurut Imamat 19:9-10 dan Ulangan 24:19, hukum Musa mengizinkan orang miskin, janda, dan orang asing untuk memungut sisa hasil panen di ladang-ladang sebagai bentuk belas kasihan Tuhan kepada mereka. Rut, seorang perempuan Moab dan janda yang miskin, memanfaatkan hukum ini untuk mencari makanan bagi dirinya dan Naomi.

Eksposisi Rut 2:2 dalam Perspektif Teologi Reformed

1. Kerendahan Hati dan Inisiatif Rut

a. Rut Tidak Mengandalkan Orang Lain untuk Menghidupinya

Dalam ayat ini, kita melihat bahwa Rut mengambil inisiatif untuk mencari makanan. Matthew Henry mencatat bahwa:

"Rut tidak duduk berdiam diri dalam kemiskinan dan mengeluh, tetapi dengan rendah hati mencari nafkah dengan cara yang diperbolehkan oleh hukum Tuhan."

Sikap ini mencerminkan ajaran Alkitab tentang kerja keras (Amsal 10:4, 2 Tesalonika 3:10).

b. Rut Tidak Malu Melakukan Pekerjaan Rendah

Sebagai seorang perempuan asing, Rut bisa saja merasa minder. Namun, dia tidak melihat statusnya sebagai hambatan untuk bekerja. John Calvin dalam komentarnya tentang Kitab Rut menyoroti bagaimana Tuhan sering memakai orang-orang yang rendah di mata dunia untuk menggenapi rencana-Nya:

"Allah sering kali memilih alat yang dianggap remeh oleh manusia untuk menunjukkan kuasa dan kemurahan-Nya."

Rut bukan hanya seorang pekerja keras, tetapi juga rendah hati. Dia tidak meminta belas kasihan dalam bentuk pemberian langsung, tetapi mau bekerja untuk mendapatkan makanan.

2. Pemeliharaan Allah atas Rut

a. Tuhan Menyediakan Berkat melalui Hukum-Nya

Hukum tentang pemungutan jelai (Imamat 19:9-10) adalah bukti belas kasihan Tuhan terhadap orang miskin. R.C. Sproul mengingatkan bahwa pemeliharaan Allah sering kali datang melalui sarana yang biasa, bukan melalui mukjizat besar.

Rut mungkin tidak menyadari bahwa dia sedang berjalan ke arah rencana besar Tuhan, tetapi dalam kedaulatan Allah, Dia mengarahkan langkah-langkah Rut ke ladang Boas, yang nantinya akan menjadi suaminya.

b. Boas sebagai Gambar Kristus

Boas, sebagai pemilik ladang yang berbelas kasih, menjadi gambaran dari Kristus sebagai Penebus. Rut yang miskin dan tidak berdaya melambangkan kita sebagai orang berdosa yang membutuhkan anugerah Kristus.

John MacArthur mencatat bahwa peristiwa ini menunjukkan bagaimana Allah secara aktif bekerja dalam keseharian manusia untuk menggenapi rencana keselamatan-Nya.

3. Pelajaran Teologis dari Rut 2:2

a. Kedaulatan Allah dalam Setiap Detail Hidup

Roma 8:28 mengatakan bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.

Rut mungkin tidak melihat tangan Tuhan secara langsung, tetapi melalui pekerjaannya yang sederhana, Tuhan sedang mengarahkannya kepada berkat yang lebih besar—menjadi nenek buyut Raja Daud dan bagian dari garis keturunan Mesias.

Sebagai orang percaya, kita juga harus percaya bahwa setiap langkah kecil dalam hidup kita ada dalam kendali Tuhan, meskipun kita tidak selalu memahaminya saat ini.

b. Pentingnya Kerendahan Hati dan Kerja Keras

Rut tidak bersikap pasif atau mengeluh atas keadaannya. Dia mengambil inisiatif dan dengan rendah hati bekerja keras.

Ini mengajarkan bahwa iman yang sejati bukan hanya soal percaya kepada Allah, tetapi juga bertindak dalam ketaatan kepada-Nya. Yakobus 2:17 mengatakan bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati.

c. Tuhan Memperhatikan Orang yang Tidak Berdaya

Rut adalah seorang janda miskin dari bangsa asing, tetapi Tuhan tidak mengabaikannya.

Mazmur 146:9 mengatakan:

"TUHAN menjaga orang asing, anak yatim dan janda ditegakkannya, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya."

Ini mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah Allah yang penuh kasih dan perhatian bagi mereka yang dalam kesulitan.

d. Kristus sebagai Penebus Sejati

Boas dalam kisah Rut adalah gambaran dari Yesus Kristus yang menjadi Penebus bagi orang percaya. Seperti Rut yang tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri dan membutuhkan belas kasihan dari Boas, kita pun tidak bisa menyelamatkan diri sendiri dan hanya bisa bergantung pada kasih karunia Kristus.

Efesus 2:8-9 menegaskan:

"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."

Keselamatan kita bukan karena usaha kita, tetapi karena kemurahan Tuhan—persis seperti bagaimana Rut menerima belas kasihan dari Boas.

Kesimpulan

Eksposisi Rut 2:2 mengajarkan kepada kita bahwa:

  1. Kerja keras dan kerendahan hati berkenan di hadapan Tuhan—Rut menunjukkan sikap yang patut diteladani.

  2. Allah selalu menyediakan bagi umat-Nya—melalui hukum Musa, Tuhan memberi cara bagi orang miskin untuk mendapatkan makanan.

  3. Tuhan bekerja dalam hal-hal kecil untuk rencana besar-Nya—Langkah sederhana Rut menuju ladang Boas adalah bagian dari rencana keselamatan Allah bagi dunia.

  4. Boas adalah gambaran dari Kristus—sebagaimana Boas menebus Rut, Kristus menebus kita dari dosa dan membawa kita ke dalam perjanjian kasih-Nya.

Sebagai orang percaya, kita harus belajar percaya kepada pemeliharaan Tuhan, mengambil langkah iman seperti Rut, dan menantikan janji Tuhan dengan hati yang setia.

Next Post Previous Post