The Mortification of Sin

The Mortification of Sin

Pendahuluan

Salah satu aspek paling mendalam dari kehidupan Kristen adalah peperangan melawan dosa. Istilah "mortification of sin" merujuk pada tindakan mematikan dosa yang masih tinggal dalam diri orang percaya.
Di sepanjang sejarah gereja, tema ini menjadi pusat perhatian teologi Reformed, terutama berkat karya monumental John Owen, "The Mortification of Sin".

Artikel ini akan membahas prinsip-prinsip utama tentang mematikan dosa berdasarkan Alkitab dan pemikiran tokoh-tokoh teologi Reformed.

Definisi "The Mortification of Sin"

1. Apa itu Mortification?

Mortification berasal dari kata Latin mortificare yang berarti "membuat mati". Dalam konteks teologi Kristen, ini berarti proses aktif di mana seorang Kristen, melalui kekuatan Roh Kudus, berusaha untuk membunuh dan menaklukkan kecenderungan berdosa dalam dirinya.

John Owen berkata:

"Be killing sin, or sin will be killing you."
(Matilah terhadap dosa, atau dosa yang akan mematikanmu.)

2. Dasar Alkitabiah

Dasar utama konsep ini berasal dari:

  • Roma 8:13:

    "Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuh, kamu akan hidup."

  • Kolose 3:5:

    "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi."

Perspektif Tokoh-Tokoh Reformed

1. John Owen: The Authority on Mortification

John Owen (1616–1683), teolog Puritan, menulis salah satu karya klasik dalam literatur Kristen: "Of the Mortification of Sin in Believers".

Prinsip-prinsip utama menurut Owen:

  • Mortifikasi adalah perintah harian: Tidak ada hari tanpa peperangan melawan dosa.

  • Dilakukan melalui Roh Kudus: Usaha manusia tanpa Roh hanya menghasilkan kegagalan.

  • Bersifat menyeluruh: Semua dosa harus diperangi, tidak hanya dosa-dosa besar.

  • Melibatkan pengakuan dan penyaliban hawa nafsu.

Owen memperingatkan:

"Seorang Kristen sejati tidak akan pernah berhenti memerangi dosa sampai kematian atau kedatangan Kristus."

2. John Calvin: Sin as a Lifelong Enemy

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion (III.3) mengajarkan bahwa meskipun kita dibenarkan di dalam Kristus, dosa tetap tinggal dalam tubuh ini dan harus diperangi setiap hari.

Calvin menulis:

"Peperangan batin dengan dosa adalah tanda sejati dari pertumbuhan rohani."

Bagi Calvin, pertobatan sehari-hari adalah jalan utama menuju mortifikasi sejati.

3. Herman Bavinck: Mortification sebagai Bagian dari Sanctification

Dalam Reformed Dogmatics, Herman Bavinck melihat mortifikasi bukan sebagai sesuatu yang terpisah dari pengudusan, tetapi inti dari pengudusan itu sendiri.

Bavinck menyatakan:

"Pengudusan meliputi dua aspek: kematian terhadap dosa dan kebangkitan dalam kebenaran."

Sehingga mematikan dosa dan membangun hidup baru dalam kekudusan berjalan beriringan.

4. Louis Berkhof: Mortification dalam Proses Regenerasi

Louis Berkhof dalam Systematic Theology mengaitkan mortification dengan efek regenerasi. Menurutnya:

"Orang yang dilahirkan kembali mulai mematikan dosa sebagai buah dari kehidupan baru yang telah diberikan kepadanya oleh Roh Kudus."

Mortifikasi adalah bukti hidup dari iman sejati.

5. Sinclair Ferguson: The Grace-Driven Mortification

Teolog Reformed modern seperti Sinclair Ferguson menekankan bahwa mortifikasi sejati lahir dari kasih karunia, bukan legalisme.

Ferguson menulis:

"Kita tidak mematikan dosa untuk mendapatkan kasih Allah, tetapi karena kita sudah menerima kasih itu."

Hal ini menjaga keseimbangan penting antara usaha manusia dan anugerah ilahi.

Prinsip-prinsip Kunci dalam Mortification of Sin

1. Melalui Roh, Bukan Melalui Daging

Peperangan melawan dosa tidak bisa dilakukan dengan kekuatan sendiri. Hanya Roh Kudus yang mampu memampukan kita.

2. Melibatkan Penyangkalan Diri

Yesus berkata:

"Setiap orang yang mau mengikut Aku harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku." (Lukas 9:23)

Sikap menyangkal diri adalah fondasi mortifikasi.

3. Melawan Dosa dari Akarnya

Mortifikasi sejati bukan hanya menahan perilaku dosa, tetapi membunuh keinginan jahat di dalam hati.

John Owen menulis:

"Mortifikasi yang sejati dimulai dari dalam hati, bukan dari luar tubuh."

4. Terus Menerus, Tidak Pernah Berhenti

Seperti perang yang tidak berakhir sebelum kemenangan penuh, demikian pula mematikan dosa adalah tugas sepanjang hidup.

Praktik Mortification dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Pemeriksaan Diri

Paulus berkata dalam 2 Korintus 13:5:

"Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman."

Refleksi harian atas motivasi dan tindakan sangat penting dalam membunuh dosa.

2. Doa Permohonan Roh Kudus

Kita harus senantiasa meminta kekuatan dari Roh Kudus untuk melemahkan dan membunuh kecenderungan dosa dalam hidup kita.

3. Mengisi Pikiran dengan Firman Tuhan

Roma 12:2 mengajarkan:

"Berubahlah oleh pembaharuan budimu."

Firman Tuhan memperbaharui pikiran kita dan memampukan kita melihat dosa seperti yang Allah lihat.

4. Komunitas Kristen

Mortifikasi bukan pekerjaan individu saja. Kita membutuhkan dukungan komunitas untuk menegur, mendoakan, dan menguatkan.

Kesalahan Umum dalam Memahami Mortification

  • Legalistik: Mematikan dosa tanpa kasih karunia menghasilkan kemunafikan.

  • Fatalistik: Berpikir tidak mungkin menang atas dosa sehingga menyerah.

  • Perfeksionistik: Menuntut kesempurnaan mutlak sekarang juga.

Teologi Reformed mengajarkan bahwa meski kemenangan penuh atas dosa baru akan datang di kemuliaan, peperangan itu tetap penting dan wajib sekarang.

Kesimpulan

The Mortification of Sin adalah panggilan sentral bagi semua orang percaya. Ini bukanlah pilihan, melainkan keharusan bagi siapa pun yang telah diselamatkan oleh kasih karunia.

Dari John Owen hingga Sinclair Ferguson, teologi Reformed dengan konsisten mengajarkan bahwa mematikan dosa:

  • Harus dilakukan oleh Roh Kudus.

  • Harus dilakukan setiap hari.

  • Harus dilakukan dengan kasih karunia, bukan dengan usaha manusia semata.

Dalam dunia modern yang penuh kompromi, mematikan dosa tetap menjadi tanda kemurnian iman Kristen sejati.

"Be killing sin, or sin will be killing you."John Owen

Next Post Previous Post