Pengertian Tuhan Menurut Iman Kristen
.jpg)
Pendahuluan: Siapakah Tuhan dalam Kekristenan?
Setiap agama memiliki konsep mengenai Tuhan. Namun, dalam iman Kristen, pengertian tentang Tuhan tidak hanya berasal dari penalaran manusia, tetapi dinyatakan oleh Wahyu Allah, terutama dalam Kitab Suci.
Pengertian tentang Tuhan menjadi fondasi utama dalam teologi Kristen. Siapa Tuhan itu? Apa sifat-sifat-Nya? Bagaimana relasi-Nya dengan ciptaan? Semua pertanyaan ini mendapat jawaban yang utuh dan khas dalam iman Kristen, terutama dalam pendekatan teologi Reformed, yang sangat menekankan wahyu Alkitab, kedaulatan Allah, dan kekudusan-Nya.
I. Pengertian Umum: Tuhan Adalah Pribadi Ilahi yang Esa dan Kekal
Secara umum, Tuhan menurut iman Kristen adalah:
“Allah yang hidup dan benar, Pencipta langit dan bumi, Mahakudus, Mahakuasa, Mahakuasa atas segala sesuatu, Esa dalam hakikat, namun Tritunggal dalam Pribadi.”
(Westminster Shorter Catechism, Q&A 4)
a. Tuhan Bukan Sekadar Konsep atau Kekuatan
Berbeda dari paham Deisme atau agnosticisme modern, iman Kristen menyatakan bahwa Tuhan bukan kekuatan abstrak atau energi, tetapi pribadi ilahi yang berpikir, mengasihi, bertindak, dan menyatakan diri.
R.C. Sproul dalam The Holiness of God menulis:
“Tuhan bukan hanya konsep filosofis. Ia adalah pribadi yang kudus, yang menuntut, mengasihi, dan berelasi dengan ciptaan-Nya.”
II. Tuhan Menurut Alkitab
1. Allah Adalah Esa (Ulangan 6:4)
“Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!”
Teologi Kristen, sebagaimana diwariskan dari iman Yahudi, menegaskan keesaan Tuhan. Namun, keesaan ini tidak berarti kesendirian atau kesunyian, karena...
2. Allah Adalah Tritunggal
Konsep Tritunggal adalah pengajaran khas Kristen yang menyatakan bahwa:
-
Allah adalah satu dalam hakikat, tetapi
-
Terdiri dari tiga Pribadi: Bapa, Anak, dan Roh Kudus
Louis Berkhof menyatakan dalam Systematic Theology:
“Tritunggal bukan kontradiksi logika, melainkan misteri yang dinyatakan dalam Kitab Suci.”
Contoh dalam Alkitab:
-
Matius 28:19: “…baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus…”
-
2 Korintus 13:13: “…kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus…”
3. Allah Adalah Pencipta dan Pemelihara
Kejadian 1:1 – “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.”
Allah dalam kekristenan adalah Pencipta segala sesuatu, dan tidak hanya menciptakan, tetapi juga memelihara seluruh ciptaan (Kolose 1:17, Ibrani 1:3).
Herman Bavinck dalam Gereformeerde Dogmatiek menyebut Allah sebagai:
“Asal mula segala sesuatu, yang oleh kehendak-Nya segala sesuatu menjadi ada, dan oleh kuasa-Nya segala sesuatu tetap berdiri.”
III. Sifat-Sifat Tuhan dalam Teologi Reformed
Teologi Reformed menekankan atribut-atribut Allah sebagai cara untuk memahami siapa Dia. Ini dibagi menjadi:
A. Sifat-sifat Incommunicable (Yang Tidak Dimiliki Manusia)
1. Kemahakuasaan (Omnipotence)
Allah sanggup melakukan segala yang sesuai dengan kodrat-Nya (Lukas 1:37).
2. Kemahatahuan (Omniscience)
Allah mengetahui segala sesuatu, bahkan sebelum itu terjadi (Mazmur 139:1-6).
3. Kekekalan
Allah tidak terbatas oleh waktu. Ia adalah “Aku adalah Aku” (Keluaran 3:14).
4. Kemutlakan (Aseitas)
Allah ada oleh diri-Nya sendiri, tidak bergantung pada apa pun (Yohanes 5:26).
B. Sifat-sifat Communicable (Yang Dicerminkan dalam Manusia)
1. Kekudusan (Holiness)
Ini adalah sifat utama Tuhan dalam Alkitab (Yesaya 6:3). Kekudusan-Nya mencakup kesempurnaan moral dan keterpisahan dari dosa.
Sproul berkata:
“Kekudusan adalah kualitas Allah yang paling disalahpahami, tetapi yang paling mendefinisikan siapa Dia sebenarnya.”
2. Kasih
Allah adalah kasih (1 Yohanes 4:8). Kasih-Nya dinyatakan secara tertinggi dalam pengorbanan Kristus (Yohanes 3:16).
3. Keadilan
Allah tidak dapat membiarkan dosa tak dihukum (Roma 3:26). Ia adil dalam segala jalan-Nya (Mazmur 145:17).
4. Anugerah dan Belas Kasihan
Allah menunjukkan kasih karunia kepada orang berdosa, bukan karena mereka layak, tetapi karena kasih-Nya (Efesus 2:8-9).
IV. Tuhan yang Menyatakan Diri dalam Kristus
Pengertian Tuhan dalam iman Kristen tidak lengkap tanpa Yesus Kristus.
“Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah… Dialah yang menyatakan-Nya.” (Yohanes 1:18)
Yesus adalah Allah yang menjadi manusia (Yohanes 1:14), dan melalui Dialah kita mengenal pribadi Allah.
John Calvin menulis:
“Di luar Kristus, Allah tidak dapat dikenal sebagai Bapa; dalam Dia, kemuliaan dan kasih-Nya dinyatakan dengan sempurna.”
Melalui kehidupan, kematian, dan kebangkitan Kristus, kita melihat keadilan dan kasih Allah bertemu.
V. Tuhan yang Aktif dan Berelasi
1. Allah Berbicara Melalui Firman-Nya
Dalam tradisi Reformed, Alkitab adalah wahyu tertulis yang sempurna dari Tuhan. Allah menyatakan siapa Dia melalui Firman-Nya agar kita mengenal-Nya, bukan sekadar menebak-Nya.
2. Allah Berelasi dengan Umat-Nya
Allah bukan Tuhan yang jauh, tetapi Tuhan yang membentuk perjanjian dengan umat-Nya. Teologi Perjanjian (Covenant Theology) dalam tradisi Reformed sangat menekankan bahwa:
“Allah menjadi Allah bagi umat-Nya, dan umat-Nya menjadi milik-Nya.” (Kejadian 17:7)
VI. Implikasi Praktis: Mengapa Penting Mengenal Tuhan yang Benar?
1. Penghiburan di Tengah Dunia yang Goyah
Mengenal Tuhan sebagai pribadi yang berdaulat, kekal, dan mengasihi, memberi dasar yang kuat dalam menghadapi penderitaan dan kekacauan.
2. Dorongan untuk Hidup Kudus
Jika Allah adalah kudus, maka umat-Nya pun dipanggil untuk menjadi kudus (1 Petrus 1:16). Pengertian yang benar tentang Tuhan akan memengaruhi gaya hidup, ibadah, dan relasi kita.
3. Fondasi Penginjilan dan Misi
Kita memberitakan Injil bukan sekadar menawarkan “agama”, tetapi memperkenalkan pribadi Allah yang hidup—yang berinkarnasi dalam Kristus dan mengundang manusia ke dalam persekutuan dengan-Nya.
VII. Kesalahan Umum dalam Memahami Tuhan
A. Tuhan sebagai “penolong darurat”
Sering kali, orang Kristen memperlakukan Tuhan hanya sebagai tempat minta tolong ketika darurat. Ini membuat Tuhan tampak kecil dan reaktif.
B. Tuhan sebagai “hakim kejam”
Sebaliknya, ada yang melihat Tuhan hanya sebagai penghukum, tanpa memahami bahwa keadilan-Nya dibarengi dengan kasih karunia dalam Kristus.
C. Tuhan yang “netral” secara moral
Modernisme cenderung membentuk Tuhan menurut bayangan manusia: ramah, inklusif, tapi tidak kudus. Ini bukan Allah Alkitab.
Kesimpulan
Pengertian Tuhan menurut iman Kristen, khususnya dalam teologi Reformed, adalah Allah yang esa, kekal, kudus, penuh kasih, dan menyatakan diri dalam Kristus. Ia tidak hanya menciptakan dunia, tetapi juga menopangnya, menghakimi kejahatan, dan menyelamatkan umat-Nya.
Memahami siapa Tuhan itu adalah dasar untuk iman sejati, hidup kudus, dan pengharapan kekal.
A.W. Tozer berkata:
“Apa yang terlintas dalam pikiran kita ketika memikirkan Tuhan adalah hal yang paling penting tentang kita.”
Karena itu, gereja masa kini dipanggil untuk kembali kepada pengenalan akan Allah yang sejati—bukan menurut perasaan atau budaya, tapi menurut Wahyu-Nya sendiri dalam Firman yang hidup.